Faculty of Health Technology

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/3

Browse

Search Results

Now showing 1 - 2 of 2
  • Item
    GAMBARAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II TERKONTROL DAN TIDAK TERKONTROL
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-11) KARTIKA VIVI IRIANI
    Diabetes melitus tipe II terjadi karena sel-sel sasaran insulin gagal dan tidak dapat merespon insulin secara normal dan baik sehingga terjadi resistensi insulin mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah dan terjadinya penurunan fungsi ekskresi ginjal pada asam urat yang terdapat ditubulus ginjal yang mengakibatkan peningkatan kadar asam urat dalam darah. Kadar asam urat memiliki hubungan dengan variabel pada penelitian ini yaitu terkontrol dan tidak terkontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar asam urat pada penderita DM tipe II terkontrol dan tidak terkontrol. Jenis penelitian ini deskriptif observasional laboratorium dengan sampel sebanyak 24 terdiri dari 12 sampel terkontrol dan 12 sampel tidak terkontrol. Kriteria pada penelitian ini usia 35-55 tahun. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 - 26 september di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Metode yang digunakan yaitu enzimatik uricase menggunakan alat BioSystem BA400. Hasil penelitian ini ditemukan jenis kelamin perempuan sebanyak 16 (67%) dan laki-laki sebanyak 8 (33%). Berdasarkan kelompok umur 35-45 tahun sebanyak 15 (63%) dan umur 46-55 tahun sebanyak 9 (37%). Berdasarkan nilai Terkontrol sebanyak 12 (50%) tidak terkontrol 5 (21%).
  • Item
    GAMBARAN KADAR ASAM URAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS YANG MENGONSUMSI OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA FASE AWAL DAN FASE LANJUT DI PUSKESMAS KASSI-KASSI
    (2024-12-23) FITRIANA
    Penyakit tuberkulosis merupakan penyakit yang mudah menular yang disebabkan oleh Mycobakterium Tuberculosis yang sebagian besar menyerang paru-paru, tetapi dapat menyerang organ tubuh yang lain. Pengobatan tuberkulosis terdiri dari tahap intensif dan tahap lanjutan, salah satu kombinasi obat anti tuberkulosis yang dikonsumsi yaitu pirazinamid dan etambutol dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kadar asam urat pada pasien tuberkulosis yang mengonsumsi obat anti tuberkulosis pada fase awal dan fase lanjutan. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah strip point of care testing (POCT). Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel penelitian 50 pada fase awal dan fase lanjutan. Analisa data menggunakan tabel dan narasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh sebanyak 25 fase awal dengan nilai rata-rata kadar asam urat 5,32 mg/dl dan fase lanjutan dengan rata-rata nilai kadar asam urat 5,36 mg/dl. Kesimpulan pasien yang mendapatkan OAT mengalami peningkatan kadar asam urat/hiperurisemia sebanyak 6 subjek pada fase awal dengan jumlah presentasi 25% dengan rata-rata nilai kadar asam urat 5,23 mg/dl sedangkan pada fase lanjutan tidak terdapat peningkatan kadar asam urat dengan nilai rata-rata 5,36 mg/dl.