Faculty of Health Technology
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/3
Browse
2 results
Search Results
Item ANALISIS KADAR ZINC (Zn) DAN HEMOGLOBIN (Hb) PADA BALITA STUNTING DI PUSKESMAS PALANGISANG KABUPATEN BULUKUMBA(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-20) SRI USWATUL HASANAHStunting merupakan kondisi balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan pertambahan umur. Penyebab terjadinya stunting dipengaruhi oleh salah satu faktor kekurangan nutrisi yang mengakibatkan pertumbuhan dan respon balita kurang. Kekurangan nutrisi makanan yang mengandung zinc sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dimana zink berfungsi sebagai kofaktor berbagai enzim. Salah satu dampak kekurangan zinc menyebabkan growth hormon yang dapat menyebabkan terhambatnya sommatomedin c (hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tulang). Selain zinc rendahnya hemoglobin berpengaruh dalam pertumbuhan balita stunting, apabila kekurangan hemoglobin akan mengakibatkan respon anak yang kurang yang akan mempengaruhi pertumbuhan dikarenakan mengalami anemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar zinc menggunakan alat spektrofometer, hemoglobin menggunakan alat hematologi analyzer pada balita stunting dan mengetahui hubungan kadar zinc (Zn) dengan hemoglobin (Hb) pada balita Stunting. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study menggunakan sampel serum balita stunting. Hasil penelitian diperoleh bahwa kadar zinc pada balita stunting (p value 0,019) dan kadar hemoglobin pada balita stunting (p value 0,039) yaitu <0,05. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan terdapat hubungan antara zinc dan hemoglobin terhadap balita stuntingItem PROFILING JUMLAH TOTAL BAKTERI PADA SALURAN CERNA ANAK DENGAN KONDISI STUNTING DI DESA BONE-BONE DAN DESA PEPANDUNGAN KECAMATAN BARAKA KABUPATEN ENREKANG MENGGUNAKAN METODE q-PCR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-13) ANDI ZULFYANA SUMANGStunting merupakan kondisi gagal tumbuh kembang pada anak balita yang disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya yaitu kurangnya asupan nutrisi, mengalami infeksi yang berulang dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat. Berlebihnya bakteri terutama bakteri patogen pada saluran cerna menyebabkan inflamasi, ketidakseimbangan gut microbiome dan malabsorbsi zat gizi, hal ini berdampak pada terganggunya pertumbuhan sehingga menyebabkan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah total bakteri pada saluran cerna balita stunting di Desa Bone-bone dan Desa Pepandungan Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang menggunakan metode q-PCR. Penelitian ini menggunakan metode molekular yaitu metode Quantitative PCR (q-PCR) dengan primer 16SrRNA untuk mendeteksi total bakteri. Subjek penelitian ini adalah balita stunting di Desa Bone-bone dan Desa Pepandungan yang berjumlahkan 21 orang ditambah 10 orang kontrol. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan desain penelitian cross sectional study (potong lintang) dengan mengidentifikasi jumlah total bakteri yang terdapat pada feses balita stunting. Hasil yang didapatkan dari metode q-PCR menunjukkan bahwa rata-rata jumlah total bakteri anak stunting lebih sedikit yaitu 2,28 log DNA Copies/gram dibanding anak normal sebanyak 5,95 log DNA Copies/gram dengan selisih diantara kedua kelompok subjek adalah sebanyak 3,67 log DNA Copies/gram. Dar hasil yang didapatkan menunjukkan kejadian stunting di kedua desa tersebut bukan disebabkan oleh bakteri.