Faculty of Health Technology

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/3

Browse

Search Results

Now showing 1 - 2 of 2
  • Item
    UJI RESISTENSI OBAT ANTI TUBERKULOSIS ATAU OAT LINI KEDUA PADA ISOLAT KLINIK TBC (Tuberculosis)
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-14) MIFTAHUL APRILIAH SABRI
    Tuberkulosis merupakan penyakit yang dapat menular secara langsung yang disebabkan oleh bakteri (Mycobacterium tuberculosis). Penyakit infeksi tuberkulosis ini dapat diatasi dengan penggunaan antibiotik seperti, Rifampisin (RIF), Isoniazid (INH), etambutol (EMB), streptomisin dan pirazinamid (PZA). Namun, beberapa penderita tuberkulosis telah menunjukkan terjadinya resistensi terhadap obat lini pertama ini. Sejak tahun 1980-an, kasus tuberkulosis di seluruh dunia terjadi peningkatan karena kemunculan Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya resistensi terhadap obat anti tuberkulosis atau OAT lini kedua dari koloni Mycobacterium tuberculosis dengan menggunakan metode Mycobacterium Growth Indicator tube (MGIT) 960. Penelitian ini dilakukan laboratorium Hasanuddin University Medical Research Center (HUM-RC). Hasil uji resistensi pada obat anti tuberkulosis atau OAT lini kedua dari 20 sampel (100%) terdapat 3 sampel (15%) resistensi terhadap antibiotik amikasin, kanamisin dan ofloksasin. Artinya penggunaan antibiotik lini kedua masih efektif terhadap kasus Tuberkulosis.
  • Item
    IDENTIFIKASI BAKTERI GOLONGAN Enterobacteriaceae YANG RESISTEN TERHADAP ANTIBIOTIK BETA LAKTAM PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK )
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-13) NANI APRIYANI
    Bakteri golongan Enterobacteriaceea merupakan salah satu penyakit dapat menyebabkan Infeksi Saluran Kemih, terutama Esherichia coli dan Klebsiella pneumoniae. Penggunaan antibiotik beta laktam adalah pilihan utama dalam pengobatan infeksi saluran kemih. Sebagain bakteri golongan Enterobacteriaceae menjadi sangat resisten terhadap beberapa antibiotik beta laktam. ESBL adalah mekanisme resistensi antibiotik yang paling berkembang diantara keluarga Enterobacteriaceae dan merupakan enzim yang dapat menghidrolisis penesilin, sefalosporin generasi pertama, kedua dan ketiga. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi bakteri golongan Enterobateriaceae yang Resisten terhadap antibiotik Beta Laktam pada pasien Infeksi Saluran Kemih. Desain penelitian adalah observasi labolatorik menggunakan 42 sampel Infeksi Saluran Kemih yang dikumpulkan dari beberapa rumah sakit di kota makassar dan pukesmas kab. Barru. Identifikasi bakteri dan uji resistensi dilakukan dengan menggunakan vitek-2 Technology Highly Automatic System. Berdasarkan hasil penelitian dari 42 sampel ditemukan bakteri golongan Enterobacteriacae yaitu E. coli, Klebsiella pneomoniae, Morganella mogella dan hasil resistensi antibiotik dari 42 sampel ditemukan ada 5 sampel yang resisten terhadap bakteri E. coli resisten Ampicilin dan Cefotaksim, Klebsiella pneumonia resisten Ampicilin, Morganella mogella resisten Ampicilin dan Amoxicilin dan hasil lainnya negatif. Sehingga dapat disimpulkan Enterobacteriacaee resisten terhadap bakteri E. coli resisten Ampicilin dan Cefotaksim, Klebsiella pneumonia resisten Ampicilin, Morganella mogella resisten Ampicilin dan Amoxicilin.