D3 Cardiovascular
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/104
Browse
Item ANALISIS MOLEKULER GEN RRS (RIBOSOM rRNA 16S) SEBAGAI PENANDA RESISTENSI ANTIBIOTIK KANAMICIN MENGGUNAKAN METODE PCR : Literature Review(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-06) NURUL QALBIAdanya reaksi resistensi kuman Mycobacterium tuberculosis terhadap obat-obat antituberculosis menimbulkan beberapa masalah untuk penatalaksanaan terhadap penderita Tuberkulosis. Pengobatan obat Lini Kedua sangat penting untuk pengobatan MDR-TB (Multi Drug Resistance Tuberculosis) yang efektif dan untuk pencegahan XDR-TB (Extensively Drug Resistance Tuberculosis). Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara mutasi gen rrs dengan resistensi Antibiotik Kanamicin. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Kepustakaan penelitian dengan pendekatan Studi Literature/Literature Review. Peneliti melakukan penelusuran dan pengumpulan data di situs-situs resmi. Sumber penelitian yang digunakan dari database penelitian Google Scholar, Pubmed, dan JMSCR (Journal of Medical Science and Clinical Research). Hasil yang didapatkan setelah melakukan penelusuran beberapa artikel dan melakukan pengecekan data dalam beberapa artikel adalah terdapat hubungan antara mutasi gen rrs dengan resistensi antibiotik kanamisin pada isolat Mycobacterium tuberculosis. Karena dilihat dari Mekanisme kerja obat suntik lini kedua terdiri dari pengikatan 16S rRNA di subunit ribosom, karena adanya perubahan atau mutasi sehingga menyebabkan kesalahan dalam pembacaan DNA sehingga menghentikan sintesis protein dalam sel bakteri yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel bakteri, akibatnya terjadi kematian sel bakteri.Item ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN "W" DENGAN NON ST ELEVASI MIOKARD INFARK DI MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-06) MISDAR, S.KepNon-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) adalah adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan suplai oksigen ke myocardium terutama akibat penyempitan arteri koroner akan menyebabkan iskemia myocardium lokal. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Depertemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2004 menyatakan bahwa peringatan penyakit cardiovaskular sebagai penyebab kematian semakin meningkat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh terapi latihan terhadap penderita Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) Killip IV di RSUD Tugurejo Semarang. Populasi penelitian ini adalah pasien penderita Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) Killip IV. Sampel penelitian ini menggunakan seluruh populasi, yaitu sebanyak 8 pasien yang secara keseluruhan diambil sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data didapat dari pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV). Hasil uji t menunjukkan Sig. = 0,000 (<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. . Hal ini berarti HR sebelum dan sesudah tindakan (terapi latihan) tidak sama. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Terapi latihan dapat mengurangi derajat sesak napas, spasme otot pernapasan pada penderita Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) Killip IV.Item Evaluasi Fungsi Sistolik dan Diastolik Pada Pasien Post Coronary Artery Bypass Graft (CABG) dengan Pemeriksaan Ekokardiografi di Pusat Jantung Terpadu RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06)Coronary Artery Bypass Graft (CABG) merupakan salah satu penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien dengan penyakit jantung koroner. Tindakan CABG dilakukan untuk membuat saluran pintas pada pembuluh darah yang mengalami penyumbatan atau penyempitan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi fungsi sistolik dan diastolik pada pasien post CABG dengan pemeriksaan ekokardiografi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain pendekatan studi kasus pada pasien post CABG yang dilakukan pemeriksaan ekokardiografi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 1 sampel. Hasil penelitian yang didapatkan pada pemeriksaan ekokardiografi terjadi penurunan fungsi sistolik ventrikel kiri, penurunan fungsi diastolik ventrikel kiri, penurunan fungsi sistolik ventrikel kanan walaupun masih dalam batas normal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi sistolik dan diastolik pada pasien post CABG itu mengalami penurunan hal ini terjadi sebab jantung masih dalam proses pemulihan sehingga fungsi dari jantung sendiri belum berfungsi secara lebih baik.Item EVALUASI KAPASITAS FISIK PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) POST PERCUTANEOUS CORONARY INTERVENTION (PCI) DENGAN MENGGUNAKAN TREADMILL TEST DI PUSAT JANTUNG TERPADU RS WAHIDDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-15) MUNIRA UMASANGADJILatar Belakang:Penyakit jantung koroner terjadi akibat penurunan suplai darah ke otot jantung yang disebabkan oleh aterosklerosis, yang menyebabkan arteri koroner menyempit atau tersumbat, sehingga jantung akan mengalami iskemia dan akan terjadi kondisi infark miokardium. Secara klinis ini ditandai dengan nyeri dada. Percutaneous coronary intervention (PCI) merupakan tindakan melebarkan penyempitan arteri koroner dengan menggunakan balon yang diarahkan melalui kateter dengan pemasangan ring/stent untuk mencegah restenosis Uji latih jantung (ULJ) dengan menggunakan treadmill test yang bertujuan untuk mengetahui keberadaan abnormalitas pada pembuluh darah koroner dan bertujuan untuk pengambilan keputusan untuk dilakukan pemeriksaan angiografi. Uji treadmill test ini dipertimbangkan positif apabila apabila pada pasien didapatkan angina tipikal terkait aktivitas atau ditemukan abnormalitas EKG yang konsisten dengan gambaran iskemik. Tujuan: Mengetahui kapasitas fisik pasien post percutaneous coronary intervention dengan menggunakan treadmill test. Metode: Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah satu pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung post percutaneous coronaryintervention. Hasil: Dilakukan tindakan treadmill test pada Tn.Z menggunakan protocol modifice bruce selama 10.44 mencapai tingkat kerja yang naksimal dengan METS 11.1 Kesimpulan: Berdasarkan hasil dapat disimpulkan tindakan percutaneous coronary intervention yang di uji kapasitas fisik dengan treadmill test telah berhasil.Item GAMBARAN ELEKTROKARDIOGRAM PASIEN DENGAN KELAINAN BUNDLE BRANCH BLOCK DI PUSAT JANTUNG TERPADU RS WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-16) ABDUL RAHMATLatar Belakang: BBB adalah gangguan pada sistem konduksi listrik jantung yang dapat mengakibatkan perubahan pada pola EKG, yang penting dalam diagnosis dan penatalaksanaan penyakit jantung, kondisi medis ini timbul saat terjadi penyumbatan pada aliran listrik di jantung yang bertugas mengirimkan sinyal untuk mengatur kontraksi otot jantung. Tujuan: mengetahui bagaimana gambaran elektrokardiogram pada pasien dengan kelainan Bundle Branch Block. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan melibatkan 2 pasien sebagai sampel yang didiagnosis dengan BBB. Data dikumpulkan melalui rekaman EKG yang dianalisis untuk mengidentifikasi pola-pola khusus yang muncul pada kondisi Right Bundle Branch Block (RBBB) dan Left Bundle Branch Block (LBBB). Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa RBBB ditandai dengan QRS yang lebar >0,16 ms dan memiliki pola pada V1, rsR’, V2, RSR’ berbentuk seperti huruf M sementara LBBB ditandai dengan kompleks QRS yang juga melebar >0,20 ms pada V5, V6 dan terdistorsi serta berbentuk seperti huruf M. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pasien 1 didiagnosis positif RBBB dan pasien 2 positif LBBB.Item GAMBARAN DAN PENILAIAN ATRIOVENTRICULAR BLOCK DENGAN MENGGUNAKAN HOLTER MONITORING DI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-08) NUR MZDALIFAH ARPAHAtriventricular Block (AVB) merupakan salah satu kondisi gangguan jantung yang terjadi bila jalur SA Node ke AV Node (yang membentuk PR Interval pada Ekg) terhambat, maka PR interval menjadi Panjang, Atriventricular block dapat mendapatkan henti jantung bila tidak dapat mendapatkan terapi.Holter adalah alat yang berfungsi untuk merekam peristiwa yang berkaitan dengan aktivitas jantung. Holter termasuk peralatan penunjang, dimana user dapat memeriksa data dari delemetri dengan program eksternal dan perangkat display. Penggunaan monitoring Ekg dengan holter umumnya untuk diagnosis dan manajemen pasien dengan atau berisiko. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran dan penilaian Atrioventricular block (AV BLOCK) dengan menggunakan holter monitoring. Jenisi deskriptif dengan desain pendekatan studi kasus. Sampel yang di gunakan pada penelitian ini sebanyak 1 pasien. Hasil penelitian: Di dapatkan AV BLOCK Total pada pemeriksaan holter monitoring.Item GAMBARAN DUPPLEKS ULTRASONOGRAFI PADA PASIEN CHRONIC VENOUS INSUFFICIENCY (CVI) MENGGUNAKAN MODALITAS SPEKTRUM DOPPLER DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-07) INDRA PRANATAChronic Venous Insufficiency (CVI) adalah gangguan aliran balik darah dari tungkai ke jantung yang bersifat menahun.CVI merupakan kondisi mengenai sistem vena ekstremitas bawah yang dapat menyebabkan berbagai patologi, meliputi nyeri, bengkak, perubahan kulit, dan ulserasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui gambaran dupleks ultrasonografi pada pasien Chronic Venous Insufficiency (CVI) menggunakan modalitas spektrum Doppler. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang di desain untuk memberikan gambaran gambaran dupleks ultrasonografi pada pasien CVI menggunakan modalitas spektrum Doppler. Penilitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling, dengan 1 sampel. Dari hasil pemeriksaan ini didapatkan bahwa pasien mengalami CVI derajat berat di tungkai kanan tepatnya di pembuluh darah vena superfisial distal dengan durasi time reflux sebesar 1137 msec yang dinilai berdasarkan hasil pengukuran durasi refluks menggunakan manuver squezee.Item GAMBARAN EKOKARDIOGRAFI PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG REMATIK DI PUSAT JANTUNG TERPADU RS WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-15) RAHMANIA USMANLatar Belakang : Penyakit Jantung Rematik merupakan peradangan jantung yang terjadi akibat demam rematik akut yang dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada jantung terutama pada katup jantung. Kerusakan katup jantung diakibatkan oleh infeksi streptococcus pyogenes yang tergolong streptokokus grup A. Ekokardiografi merupakan salah satu pemeriksaan non-invasif paling umum digunakan dengan menggunakan gelombang ultrasound untuk menilai struktuk dan fungsi jantung. Tujuan: untuk mengetahui gambaran masalah yang terjadi pada ruang-ruang jantung dan katup jantung. Metode: menggunakan jenis penelitian deskriptif yang melalui pendekatan studi kasus yang bertujuan mengetahui gambaran ekokardiografi pada pasien penyakit jantung rematik. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 3 sampel Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pembesaran ruang-ruang jantung serta ada masalah pada katup mitral. Kesimpulan: berdasarkan hasil penelitian gambaran ekokardiografi pada pasien penyakit jantung rematik terdapat pembesaran ruang atrium serta adanya mitral regurgitasi dan mitral stenosis.Item GAMBARAN ELEKTROKARDIOGRAM (EKG) PRE DAN POST TREADMILL TEST PADA PASIEN RIWAYAT ANGINA PEKTORIS DI PUSAT JANTUNG TERPADU RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-07) ALFIRA DWI SEPTIANIAngina pektoris adalah suatu keadaan nyeri dada akibat kurangnya aliran darah koroner ke jantung sehingga menyebabkan suplai oksigen ke jantung tidak adekuat atau dengan kata lain, suplai kebutuhan oksigen jantung meningkat. Treadmil atau sebutan stress test, merupakan pemeriksaan yang dilakukan guna melihat kinerja jantung selama seseorang melakukan aktivitas fisik.Pemeriksaan treadmill dapat membantu mengungkapkan adanya masalah aliran darah dalam jantung untuk memastikan ada tidaknya angina pektoris. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran EKG pre dan post pada pasien riwayat angin pektoris pada pemeriksaan Treadmill Test. Menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Jumlah sampel yaitu sebanyak satu sampel. Hasil pemeriksaan pada pasien ini dengan keluhan angina stabil menggunakan pemeriksaan uji latih jantung pada pasien ini Hasil EKG pre pasien ini didapati normal Setelah mesin treadmill diberhentikan, selanjutnya dilakukan perekaman EKG post tindakan uji latih jantung untuk menilai EKG pasien saat setelah diberi beban ke jantungnya. Hasil EKG post pasien ini di dapati hasil adanya ST depresi di lead II, III, AVF, V3,V4, V5 Dan V6 saat menit ke 09.30 saat treadmill dihentikan dan hasil perekaman EKG post recovery treadmilll test didapati ada ST depresi di lead II, V4 dan V5. Didapati. kesannya adalah POSITIF terhadap penyakit jantung koroner karena terdapat perekaman EKG ST depresi 2 mm pada menit ke 09.30. Pasien ini kemudian direkomendasikan untuk pemeriksaan lanjutan angiografi koroner dan ULJ dengan treadmill diulang selama 6 bulan.Item GAMBARAN ELEKTROKARDIOGRAM HIPERTROFI VENTRIKEL PADA PASIEN HIPERTENSI LAMA DI RSUP DR TADJUDDIN CHALID MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) NANDA PRATIWIHipertrofi Ventrikel Kiri merupakan suatu keadaan yang menggambarkan penebalan dan penambahan massa ventrikel. Pada tingkat seluler, kardiomiosit berkembang dalam ketebalan dan panjang, tetapi dengan sedikit atau tidak ada peningkatan pada jumlah sel, untuk mengimbangi stres hemodinamik pada dinding ventrikel yang meningkat. Deteksi dini risiko komplikasi kardiovaskuler pada penderita hipertensi salah satunya dengan mengetahui profil Elektrokardiogram (EKG) penderita hipertensi. EKG penderita hipertensi yang memiliki lama menderita akan berisiko tinggi terhadap kelainan jantung.Tujuan : untuk mengetahui bagaimana gambaran elektrokrdiogram hipertrofi ventrikel pada pasien hipertensi lama.Metode : Menggunakan metode jenis penelitian deskriptif berdasarkan studi kasus. Data yang dipakai dalam media pasien. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling, dengan 3 sampel.Hasil : hasil pemeriksaan ini di dapatkan bahwa perekaman EKG pasien dengan hipertensi lama di dapatkan kriteria EKG Hipertrofi ventrikel kiri yaitu di sadapan prekordial ada tinggi gelombang P >27 mm dan terdapat ventrikuler strain di V5 dan V6, dengan perbedaan axis pada pasien I yang memiliki deviasi axis ke kiri ( LAD ) dan pada pasien II memiliki deviasi axis normal.Item GAMBARAN ELEKTROKARDIOGRAM PADA INFARK MIOKARD AKUT DI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-06) HUSNA INDRIANY ALInfark Miokard akut merupakan penurunan suplai darah kaya oksigen sehingga sel otot jantung mati akibat gangguan aliran darah ke otot jantung serta Elektrokardiogram salah satu pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosa dan menentukan prognosis pada infark miokard akut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran elektrokardiogram infark miokard akut di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Metode penelitian yang digunakan deskriptif dengan pendekatan study kasus. Jumlah sampel penelitian adalah dua sampel. Hasil penelitian sinus ritme sama, hate rate masih dalam batas normal, gelombang P defleksi negative, ST elevasi, serta axis LADItem GAMBARAN ELEKTROKARDIOGRAM PRE DAN POST PCI PADA PASIEN STEMI DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) JALE SULFANIST elevasi miokardial infark (STEMI) adalah suatu keadaan yang dapat menimbulkan mortalitas sel pada jantung akibat iskemia yang berlebihan karena adanya pengaruh sumbatan atau oklusi pada koroner. Percutaneous coronary intervention adalah salah satu tindakan untuk membuka dan melebarkan pembuluh darah koroner yang menyempit. Pemeriksaan EKG sebelum dan sesudah dilakukan PCI bertujuan untuk menilai keberhasilan dari pada tindakan PCI tersebut dalam memperbaiki arteri koroner yang mengalami penyempitan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan gambaran elektrokardiogram Pre dan Post PCI pada Pasien Stemi. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif berdasarkan studi kasus. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 2 sampel. Hasil penelitian ini adalah Gambaran hasil EKG pre pada kedua pasien adalah terdapat ST Elevasi di lead septum dan ST elevasi pada lead anterolateral dengan kesan PJK (STEMI) dan Gambaran hasil EKG post pada kedua pasien adalah tidak terdapat ST Elevasi hanya terdapat Old miokard patologis. Kesimpulan : Terdapat perubahan EKG pada saat pre dan post tindakan PCI pada kedua pasien yaitu sebelum tindakan masih terlihat gambaran ST Elevasi dan setelah pemasangan stent didapatkan hasil pada kedua pasien dengan ST Elevasi yang tidak muncul pada gambaran EKG.Item GAMBARAN ELEKTROKARDIOGRAM SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN ABLASI PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA VENTRIKEL EKSTRASISTOL (VES) DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-05) SELVIAAN LATURATTESelviaan Laturette. 173145408016. Gambaran Elektrokardiogram Sebelum Dan Sesudah Tindakan Ablasi Pada Pasien Dengan Diagnosa Ventrikel Ekstrasistol (VES) Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Dibimbing oleh: Ali Aspar Mappahaya dan Hasnawati. Ventrikel ekstrasistol (VES) adalah kelainan detak jantung akibat dari gangguan ritme jantung bagian ventrikel. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi kelainan aritmia yaitu elektrokardiogram (EKG) dan penatalaksanaan dari VES yaitu dilakukan tindakan ablasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran elektrokardiogram sebelum dan sesudah tindakan ablasi pada pasien dengan diagnosa ventrikel ekstrasistol (VES) di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitian studi kasus pada pasien VES yang dilakukan tindakan ablasi dan menggunakan data sekunder, dengan jumlah sampel 2 pasien. Dari hasil pembahasan menunjukan bahwa pada hasil penelitian pasien 1 dan 2 didapatkan adanya perbedaan pada perekaman sebelum tindakan yaitu tampak kompleks QRS yang melebar akibat VES dan pada perekaman elektrokardiogram sesudah ablasi didapatkan tampak kompleks QRS yang normal. Kesimpulan didapatkan perbedaan kompleks QRS pada pasien 1 dan 2 antara elektrokardiogram sebelum dan sesudah tindakan ablasi yang menandakan ablasi VES berhasil dilakukan.Item GAMBARAN GRADIEN AORTA DAN PULMONAL PADA KASUS PATENT DUCTUS ARTERIOSUS DI RUANGAN KATETERISASI PUSAT JANTUNG TERPADU RSUP DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-12) AYU SARIAyu Sari. Nim: 16 3145 408 005. Gambaran Gradien Aorta dan Pulmonal Pada Kasus Patent Ductus Arteriosus di Ruang Kateterisasi Pusat Jantung Terpadu RSUP Dr. Wahidin sudirohusodo Makassar. Dibimbing Oleh: Citra Apriyanti Anas dan Hairuddin K. Duktus Arteriosus adalah pembuluh darah yang membentang dari bifurkasio arteri pulmonal sampai ke aorta tepat di sebelah distal arteri subklavia kiri. Dalam keadaan normal, saluran pembuluh darah tersebut terbuka pada janin tetapi menutup segera setelah lahir. Tujuan : Untuk mengetahui Gambaran Gradien Aorta dan Pulmonal pada kasus Pasien Paten Ductus Arteriosus diruang Kateterisasi Jantung PJT RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Metode: Menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitian studi kasus pada pasien Patent Ductus Arteriosus yang dilakukan pemeriksaan Kateterisasi jantung. Jumlah penelitian yaitu 1 sampel. Hasil : pada hasil penelitian didapatkan adanya gradien PDA dengan ukuran kecil pada sampel penelitian. Kesimpulan : didapatkan adanya gradien PDA dengan ukuran kecil 1.34 mm dan ampulla 3.21 mm. Ukuran Device yang dipakai yaitu ukuran terkecil yang ditambah dengan 2 mm sehingga diputuskan ukuran PDA Occluder yang dipakai 04/06. Yang dilakukan AOD grafi posisi RAO 20° dengan kontras 25 ccItem GAMBARAN HASIL ELEKTROKARDIOGRAM (EKG) PADA PASIEN POST ST ELEVASI INFARK MIOKARD SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN TREADMILL TEST DI PUSAT JANTUNG TERPADU RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-07) ELIS PUSPASARIST elevasi infark miokard (STEMI) merupakan suatu kondisi yang menyebabkan kematian sel miosit jantung karena iskemia yang berkepanjangan akibat oklusi koroner akut dan STEMI terjadi akibat stenosis total pembuluh darah koroner sehingga menyebabkan nekrosis sel jantung yang bersifat irreversible. Treadmill test merupakan alat yang sering digunakan untuk membantu menegakkan adanya penyakit jantung koroner (PJK). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran elektrokardiogram pada pasien post ST elevasi infark miokard sebelum dan sesudah pemeriksaan treadmill test. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitian studi kasus dengan jumlah sampel 2. Hasil penelitian ini didapatkan hasil pada sampel 1 EKG pre Treadmill Test SR, HR 93 bpm,ST elevasi dan EKG post Treadmill Test hasilnya ST, HR 116bpm, ST elevasi. Pada sampel 2, didapatkan hasil EKG pre Treadmill Test SB, HR 57 bpm, normoaxis, ST elevasi dan EKG Post Treadmill Test hasilnya SR, HR 65 bpm, normoaxis, ST elevasi.Item GAMBARAN HASIL ELEKTROKARDIOGRAM PRE DAN POST PERMANEN PACEMAKER PADA PASIEN TOTAL AV BLOCK DI PUSAT JANTUNG TERPADU RSUP Dr.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-06) KARMILAElektrokardiogram adalah Pemeriksaan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. Arterioventricular (AV) block adalah gangguan pada nodus AV atau sistem konduksi yang menyebabkan kegagalan transmisi gelombang P ke ventrikel. Alat pacu jantung merupakan suatu generator yang megeluarkan arus listrik yang dihantarkan ke otot jantung melalui sebuah kabel untuk merangsang jantung berdenyut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kriteria gambaran Hasil elektrokardiogram pre dan post tindakan permanen pacemaker pada pasien total AV Block. Metode penelitian yang di gunakan yaitu penelitian dekstriktif dengan menggunakan metode studi kasus. Dari penelitian ini kriteria gambaran keberhasilan elektrokardiogram pada pasien Total AV Block di temukan pemanjangan PR Interval dan adanya gelombang P yang tidak diikuti kompleks QRS serta sebelum dilakukan pemasangan permanen pacemaker didapatkan HR ventrikel 36x/menit dan HR Atrial 65 x/menit dengan adanya gambaran irama Junctional Escape Rhythm dan setelah dilakukan pemasangan permanent pacemaker didapatkan irama pacing rhythm dengan HR 60 x/menit dengan output 3 mA.Item GAMBARAN HASIL TINDAKAN INTERVENSI KORONER PERKUTAN MENGGUNAKAN DRUG ELUTING STENT PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI PUSAT JANTUNG TERPADU RSUP DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-07) NURUL FAHRAPenyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kondisi dimana terjadi penumpukan plak pada arteri koroner yang menyebabkan arteri koroner menyempit. Intervensi Koroner Perkutan (IKP) merupakan pengembangan teknik angiplasti Balon dengan pemsangan stent yang berfungsi membuka arteri koroner yang menyempit. Dengan pemasangan stent dengan mencegah restenosis (penyempitan kembali). Drug Eluting Stent (DES) adalah stent perifer atau koroner yang ditempatkan di arteri perifer atau koroner yang menyempit yang secara perlahan melepaskan obat untuk memblokir proliferasi sel. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui prosedur tindakan Intervensi Koroner Perkutan dengan menggunakan Drug Eluting Stent dan gambaran hasil tindakan Intervensi Koroner Perkutan menggunakan drug eluting stent pada pasien Pasien Jantung Koroner. Metode penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini adalah pemasangan Stent DES 3.5 mm x 38 mm di proximal sampai distal di RCA inflate hingga 13 atm dengan evaluasi gambaran pembuluh darah RCA baik kembali dengan aliran TIMI 3 Flow.Item GAMBARAN HASIL TREADMILL TEST PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER YANG MENGALAMI OBESITAS DI RS WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-15) ALVY LUTHFIANALatar Belakang: Penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung yang disebabkan oleh ateroklerosis yang mengakibatkan penumpukkan lemak pada pembuluh darah jantung sehingga terjadi penyumbatan pada dinding pembuluh darah arteri. Untuk menegakkan diagnosis penyakit jantung koroner dibutuhkan pemeriksaan penunjuang berupa treadmill test. Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat kapasitas fungsional dan perubahan segmen st pada pasien yang dicurigai penyakit jantung koroner. Tujuan: Mengetahui gambaran treadmill test pada pasien penyakit jantung koroner yang disertai obesitas. Metode: Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah satu pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung koroner disertai obesitas. Hasil: Dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan Tn.N dengan indeks massa tubuh 27,3 kemudian dilakukan pemeriksaan treadmill test menggunakan metode protokol bruce selama 5.28 menit, terjadinya perubahan ST depresi V5 dan V6 dengan duke treadmill score -16 dengan stratifikasi dan prognosis yang tinggi pasien didiagnosis positif iskemik. Kesimpulan: Berdasarkan hasil dapat disimpulkan pasien didiagnosis positif iskemik respon.Item GAMBARAN HASIL UJI LATIH JANTUNG PADA PASIEN RAWAT JALAN DENGAN DIAGNOSIS PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-02) AINA NUR RAHMILatar Belakang: Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih dimana terdapat penebalan dalam pembuluh darah disertai penumpukan plak yang mengganggu laju aliran darah menuju otot jantung yang dapat mengakibatkan terganggunya fungsi kerja jantung, selain itu gaya hidup, faktor lingkungan dan faktor genetik juga merupakan faktor risiko perkembangan penyakit kardiovaskuler. Uji latih Jantung adalah tes latihan fisik yang digunakan untuk mengukur kondisi kardiovaskuler dengan mendeteksi perubahan hemodinamika, iskemia, dan gangguan irama jantung yang terkait dengan aktifitas fisik pada pasien PJK. Tujuan: penelitian ini untuk melihat gambaran hasil uji latih jantung pada pasien rawat jalan dengan diagnosis penyakit jantung koroner di RSUD Labuang Baji Makassar. Metode: metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dua sampel. Kesimpulan: Hasil penelitian pada pasien 1 didapati hasil, ST Elevasi di lead II, III dan aVF tetapi tidak lebih dari 1 kotak, sehingga respon iskemik tidak dapat diinterpretasikan dengan kapasitas kebugaran yang ada, dan uji latih jantung menggunakan modified bruce diberhentikan karena HR telah tercapai dan pasien merasa kelelahan. Pada pasien 2 didapati hasil, ST depresi Horizontal di V2-V6 (Anterior Ekstensif) dan ST Depresi Downsloping di lead II dan aVF. Dilihat dari hasil uji latih jantung pada pasien 2, menggunakan protokol bruce pasien dinyatakan positif menderita PJK dan uji latih jantung diberhentikan karena HR telah tercapai dan pasien merasa kelelahan.Item GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PENDERITA KAKI DIABETIK(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-12) NURHIKMANurhikma, 163145453063 Gambaran Kadar Trigliserida Pada Penderita Kaki Diabetik (Dibimbing oleh Thaslifa dan Hairuddin) Kaki diabetik merupakan komplikasi diabetes yang paling sering terjadi sekaligus memiliki dampak yang fatal, pada kejadian yang parah harus dilakukan amputasi (pemotongan). Komplikasi kaki diabetik terjadi karena adanya gangguan pada sistem saraf (neuropati) pembuluh darah dan terjadi infeksi. Trigliserida merupakan subtansi yang berperan dalam metebolic factor dan vasculer changes terbentuknya gangren pada pasien DFU. Trigliserida adalah salah satu yang banyak ditemukan didalam darah. Trigliserida juga dihasilkan di organ hati, namun sebagian besar ditemukan berasal dari makanan, trigliserida merupakan sumber energi dan terdapat pada jaringan tepi dibawah kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan kadar trigliserida pada penderita kaki diabetik. Metode penelitian ini merupakan penelitian secara uji deskriptif dengan pendekatan cross sectional study yang dilakukan secara obsevasional. Besar sampel yang digunakan sebanyak 12 sampel kaki diabetik diperoleh dengan teknik purpussive sampling. Penelitian dilakukan di Laboratorium Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar pada tanggal 15 Juli- 8 Agustus 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar trigliserida pada kaki diabetik sebanyak 12 sampel, diperoleh hasil trigliserida normal sebanyak 8 orang dan trigliserida abnormal sebanyak 4 orang, dengan hasil rata-rata normal yaitu 127 mg/dl.