D3 Cardiovascular
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/104
Browse
Item GAMBARAN ELEKTROKARDIOGRAM HIPERTROFI VENTRIKEL PADA PASIEN HIPERTENSI LAMA DI RSUP DR TADJUDDIN CHALID MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) NANDA PRATIWIHipertrofi Ventrikel Kiri merupakan suatu keadaan yang menggambarkan penebalan dan penambahan massa ventrikel. Pada tingkat seluler, kardiomiosit berkembang dalam ketebalan dan panjang, tetapi dengan sedikit atau tidak ada peningkatan pada jumlah sel, untuk mengimbangi stres hemodinamik pada dinding ventrikel yang meningkat. Deteksi dini risiko komplikasi kardiovaskuler pada penderita hipertensi salah satunya dengan mengetahui profil Elektrokardiogram (EKG) penderita hipertensi. EKG penderita hipertensi yang memiliki lama menderita akan berisiko tinggi terhadap kelainan jantung.Tujuan : untuk mengetahui bagaimana gambaran elektrokrdiogram hipertrofi ventrikel pada pasien hipertensi lama.Metode : Menggunakan metode jenis penelitian deskriptif berdasarkan studi kasus. Data yang dipakai dalam media pasien. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling, dengan 3 sampel.Hasil : hasil pemeriksaan ini di dapatkan bahwa perekaman EKG pasien dengan hipertensi lama di dapatkan kriteria EKG Hipertrofi ventrikel kiri yaitu di sadapan prekordial ada tinggi gelombang P >27 mm dan terdapat ventrikuler strain di V5 dan V6, dengan perbedaan axis pada pasien I yang memiliki deviasi axis ke kiri ( LAD ) dan pada pasien II memiliki deviasi axis normal.Item GAMBARAN PROSEDUR DAN KEBERHASILAN TINDAKAN PERCUTANEOUS CORONARY INTERVENTION (PCI) PADA PASIEN PRIMARY PCI DAN RESCUE PCI DI PUSAT JANTUNG TERPADU RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-02) NURUL AMALIA RAMADHANI LUKMANLatar Belakang:Coronary Artery Disease (CAD) suatu gangguan fungsi jantung dikarenakan adanya sumbatan atau penyempitan pembuluh darah di arteri jantung yang di sebabkan oleh penumpukan plak. Proses ini tersebut disebut dengan Aterosklerosis. Percutaneous Coronary Intervention (PCI) merupakan suatu tindakan pemeriksaan untuk menghilangkan dan melebarkan pembuluh darah. Tindakan ini dilakukan bagi penderita CAD. Primary PCI atau biasa disebut Intervensi koroner perkutan (angioplasty atau stenting) adalah tindakan yang tanpa di dahului fibrinolitik sedangkan Rescue PCI adalah tindakan PCI pada pasca pemberian fibrinolisis tetapi arteri koroner tetap tersumbat. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur dan keberhasilan tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) pada pasien Primary dan Rescue PCI. Metode: Metode yang digunakan penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan studi kasus.Sampel:menggunakan 2 sampel yaitu 1 pasien Primary PCI dan 1 Rescue PCI.Hasil:pasien 1 dilakukan tindakan primary PCI dengan hasilLAD proximal chronic total occlusion (CTO), RCA stenosis 70-80% dan mengalami PEA (Pulseless Electrical Activity), pasien 2 dilakukan tindakan rescue PCI dengan hasil TIMI 3 Flow.Item GAMBARAN KEBERHASILAN TINDAKAN PERCUTANEOUS CORONARY INTERVENTION (PCI) PADA PASIEN CORONARY ARTERY DISEASE DI PUSAT JANTUNG TERPADU RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUOSODO MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-02) MARIA TRI MELDHA SAWIRICoronary Artery Disease (CAD) atau yang lebih dikenal dengan penyakit jantung koroner merupakan akibat dari penyempitan didalam pembuluh darah jantung koroner karena adanya lemak atau penumpukkan plak (arterosklerosis). Tindakan intervensi yang dapat dilakukan untuk membuka aliran darah jantung yang tersumbat agar fungsi utama jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh kembali berjalan dengan normal yaitu dengan melakukan tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Keberhasilan Tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) pada pasien Coronary Artery Disease (CAD). Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitian studi kasus dengan jumlah sampel 1. Setelah tindakan selesai dilakukan didapatkan hasil yang baik dengan TIMI 3 flow atau aliran darah kembali normal dengan kesimpulan Coronary Artery Disease (CAD) 2 Vessels Disease + post PCI Stent DES di LAD.Item PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAM (EKG) PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-02) AIYA SANGADJIGagal jantung kongestif adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi. Gagal jantung adalah patofisiologi yang berupa kelainan fungsi jantung, seperti ketidakmampuan jantung untuk memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan. Istilah gagal jantung kongestif digunakan untuk gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan arteria koronaria akibat proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya. Elektrokardiogram (EKG) adalah alat klinis yang digunakan untuk mengevaluasi aktivitas listrik jantung serta memberikan informasi tentang frekuensi, ritme, konduksi listrik dan aktivitas listrik terkait dengan penyakit jantung. EKG dapat memberikan bukti dalam membantu diagnosis serta beberapa kasus penting dalam manajemen pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Perbedaan Hasil Pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG) Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Dan Penyakit Jantung Koroner. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitian studi kasus pada pasien gagal jantung kongestif dan penyakit jantung koroner yang dilakukan pemeriksaan elektrokardiogram. Jumblah sampel pada penelitian ini yaitu 2 sampel. Hasil penelitian ini didapatkan adanya perbedaan dan persamaan dari kedua sampel sesuai dengan hasil pemeriksaan elektrokardiogram.Item GAMBARAN HASIL UJI LATIH JANTUNG PADA PASIEN RAWAT JALAN DENGAN DIAGNOSIS PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-02) AINA NUR RAHMILatar Belakang: Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih dimana terdapat penebalan dalam pembuluh darah disertai penumpukan plak yang mengganggu laju aliran darah menuju otot jantung yang dapat mengakibatkan terganggunya fungsi kerja jantung, selain itu gaya hidup, faktor lingkungan dan faktor genetik juga merupakan faktor risiko perkembangan penyakit kardiovaskuler. Uji latih Jantung adalah tes latihan fisik yang digunakan untuk mengukur kondisi kardiovaskuler dengan mendeteksi perubahan hemodinamika, iskemia, dan gangguan irama jantung yang terkait dengan aktifitas fisik pada pasien PJK. Tujuan: penelitian ini untuk melihat gambaran hasil uji latih jantung pada pasien rawat jalan dengan diagnosis penyakit jantung koroner di RSUD Labuang Baji Makassar. Metode: metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dua sampel. Kesimpulan: Hasil penelitian pada pasien 1 didapati hasil, ST Elevasi di lead II, III dan aVF tetapi tidak lebih dari 1 kotak, sehingga respon iskemik tidak dapat diinterpretasikan dengan kapasitas kebugaran yang ada, dan uji latih jantung menggunakan modified bruce diberhentikan karena HR telah tercapai dan pasien merasa kelelahan. Pada pasien 2 didapati hasil, ST depresi Horizontal di V2-V6 (Anterior Ekstensif) dan ST Depresi Downsloping di lead II dan aVF. Dilihat dari hasil uji latih jantung pada pasien 2, menggunakan protokol bruce pasien dinyatakan positif menderita PJK dan uji latih jantung diberhentikan karena HR telah tercapai dan pasien merasa kelelahan.Item GAMBARAN PERBEDAAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH SPHYGMOMANOMETER DAN TRANSDUCER PADA KASUS CORONARY ARTERY DISEASE DI PUSAT JANTUNG TERPADU RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08) ANDI INDRI BATARILatar Belakang: Coronary Artery Disease (CAD) atau Penyakit Jantung Koroner merupakan pembunuh pertama yang terjadi di Negara-negara maju juga termasuk Negara berkembang. Coronary Artery Disease paling sering disebabkan karena adanya sumbatan aterosklerosis pada arteri koroner. Pengukuran tekanan darah Sphygmomanometer dan Transducer memiliki perbedaan dimana tekanan darah dapat diukur baik secara langsung maupun tidak langsung. Metode langsung pengukuran tekanan darah menggunakan sistem Transducer dan metode tidak langsung paling umum menggunakan Sphygmomanometer. Tujuan: untuk mengetahui Gambaran Perbedaan Pengukuran Tekanan Darah Sphygmomanometer dan Transducer pada Kasus Coronary Artery Disease. Metode: menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada pasien Coronary Artery Disease yang dilakukan tindakan kateterisasi jantung. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 3 sampel. Hasil: Pada hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan pengukuran tekanan darah Sphygmomanometer dan Transducer pada sampel penelitian. Kesimpulan: Didapatkan adanya berbedaan pengukuran tekanan darah Sphygmomanometer dan Transducer yang memiliki nilai normal dan abnormal pada nilai sistolik maupun diastoliknya.Item HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU HAMIL PADA TRIMESTER III DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI PUSKESMAS KASSI – KASSI MAKASSAR(PERPUTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-04) ROHANA UMAWAITINAPada masa kehamilan pertambahan berat badan ibu sangat penting untuk menentukan kesehatan janin yang dikandung dan untuk menentukan bagaimana status gizi bayi yang akan dilahirkan kelak, seperti yang diperoleh sebelumnya, bahwa terdapat sosiasi yang positif antara berat badan lahir bayi maupun berat badan ibu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Pada Trimester III Dengan Berat Bayi Lahir di Puskesmas Kassi-kassi Makassar Tahun 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian ibu hamil trimester III yang berkunjung di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar tahun 2020 sebanyak 222 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang berkunjung di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar tahun 2020 sebanyak 71 orang. Dengan penelitian ini menggunakan jenis penelitian Analitik Observasional dengan rangcangan Cross Sectional Study. Bedasarkan hasil penelitian didapatkan Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Pada Trimester III Dengan Berat Bayi Di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar P=0.000(0,00 <0.05), ini berarti Ho di tolak dan Ha diterima. Dengan demikian ada Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu HamilTtrimester III Dengan Berat Bayi Lahir. Diharapkan kepada bidan yang bertugas di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar agar lebih meningkatkan kinerja serta perhatiannya dalam memberikan informasi tentang pentingnya pertambahan berat badan ibu hamil.Item GAMBARAN PENGUKURAN BASIC INTERVAL PADA TINDAKAN STUDI ELEKTROFISIOLOGI DENGAN DIAGNOSA PREMATURE VENTRICULAR CONTRACTION (PVC) DIRSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-04) NURHASANAH HARYANILatar Belakang: Premature ventricular contraction merupakan gangguan irama karena adanya tambahan detak jantung yang berasal dari ventrikel. Studi elektrofisiologi yaitu suatu pemeriksaan invasif dengan cara memasukkan elektroda ke dalam ruang-ruang jantung untuk diagnosa suatu aritmia. Tujuan: Untuk mengetahui Gambaran Pengukuran Basic Interval Pada Tindakan Studi Elektrofisiologi Studi dengan diagnosa Premature Ventricular Contraction. Metode: Menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitian studi kasus pada pasien PVC yang dilakukan tindakan studi elektrofisiologi. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 1 sampel. Hasil: Pada hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan dari kedua hasil yaitu hasil yang normal dan abnormal pada pengukuran basic interval pada sampel penelitian. Kesimpulan: didapatkan adanya nilai normal pada interval kompleks QRS, interval QT dan nilai yang abnormal pada interval HVItem GAMBARAN KELAINAN KATUP JANTUNG PADA PASIEN MITRAL STENOSIS YANG DIEVALUASI MENGGUNAKAN EKOKARDIOGRAFI : KAJIAN PUSTAKA(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-05) ANIZA WULANDARI SEPTIANI TOMBAANLatar Belakang:. Mitral stenosis adalah keadaan dimana terjadi hambatan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada fase diastolik akibat adanya penyempitan katup mitral. Ekokardiografi jantung adalah suatu prosedur pemeriksaan jantung yang bersifat non invasif dengan menggunakan gelombang suara ultra (ultrasound) untuk menilai anatomi, fungsi dan hemodinamik jantung. Tujuan: Untuk mengetahui Gambaran Kelainan Katup Jantung pada Pasien Mitral Stenosis yang Dievaluasi Menggunakan Ekokardiografi. Metode: Menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitian studi kepustakaan dimana peneliti melakukan penelusuran dan pengumpulan data disitus-situs resmi. Sumber penelitian yang digunakan dari database penelitian Google Scholar. Menggunakan jurnal penelitian sebanyak tiga jurnal yang telah terpublikasi dalam bentuk soft copy dijadikan sebagai kasus dalam studi kepustakaan, yaitu pada pasien mitral stenosis yang dievaluasi menggunakan Ekokardiografi. Hasil: Pada hasil penelitian yang didapatkan setelah penelusuran beberapa artikel dan jurnal adalah didapatkan bahwa mitral stenosis lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki mitral stenosis berat lebih banyak didapatkan dibandingkan mitral stenosis ringan dan sedang, komplikasi kelainan katup yang sering terjadi pada pasien mitral stenosis adalah mitral regurgitasiItem GAMBARAN ELEKTROKARDIOGRAM SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN ABLASI PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA VENTRIKEL EKSTRASISTOL (VES) DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-05) SELVIAAN LATURATTESelviaan Laturette. 173145408016. Gambaran Elektrokardiogram Sebelum Dan Sesudah Tindakan Ablasi Pada Pasien Dengan Diagnosa Ventrikel Ekstrasistol (VES) Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Dibimbing oleh: Ali Aspar Mappahaya dan Hasnawati. Ventrikel ekstrasistol (VES) adalah kelainan detak jantung akibat dari gangguan ritme jantung bagian ventrikel. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi kelainan aritmia yaitu elektrokardiogram (EKG) dan penatalaksanaan dari VES yaitu dilakukan tindakan ablasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran elektrokardiogram sebelum dan sesudah tindakan ablasi pada pasien dengan diagnosa ventrikel ekstrasistol (VES) di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitian studi kasus pada pasien VES yang dilakukan tindakan ablasi dan menggunakan data sekunder, dengan jumlah sampel 2 pasien. Dari hasil pembahasan menunjukan bahwa pada hasil penelitian pasien 1 dan 2 didapatkan adanya perbedaan pada perekaman sebelum tindakan yaitu tampak kompleks QRS yang melebar akibat VES dan pada perekaman elektrokardiogram sesudah ablasi didapatkan tampak kompleks QRS yang normal. Kesimpulan didapatkan perbedaan kompleks QRS pada pasien 1 dan 2 antara elektrokardiogram sebelum dan sesudah tindakan ablasi yang menandakan ablasi VES berhasil dilakukan.Item PENGUKURAN SEVERITAS MITRAL STENOSIS DENGAN MENGGUNAKAN METODEPRESSURE HALF TIME (PHT)PADA ALAT ECHOCARDIOGRAPHY DI PUSAT JANTUNG TERPADU RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-05) IAN FEBRIAN SURATMANMitral stenosis adalah kondisi dimana terjadi hambatan aliran arah dari atrium kiri ke ventrikel kiri yang disebabkan oleh penyempitan katup mitral, hal ini hamper selalu disebabkan oleh penyakit jantung rematik. Echocardiography memainkan peran sentral dalam mentukan diagnosis mitral stenosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai mitral stenosis dengan menggunakan metode pressuren half time. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus, data yang dikumpulakan melalui rekam medic pasien dan monitor echocardiography, dimana data yang diperoleh kemudia dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk narasi dan gambar. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 1 pasien. Penelitian ini menggunakan pemeriksaan echocardiography dalam menetukan tingkat severitas dari mitral stenosis dengan melihat nilai dari pressrure half time (PHT). Didapatkan hasil dari MV PHT 164 ms dan MVA by PHT 1,34 cm2.Item ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN "W" DENGAN NON ST ELEVASI MIOKARD INFARK DI MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-06) MISDAR, S.KepNon-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) adalah adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan suplai oksigen ke myocardium terutama akibat penyempitan arteri koroner akan menyebabkan iskemia myocardium lokal. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Depertemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2004 menyatakan bahwa peringatan penyakit cardiovaskular sebagai penyebab kematian semakin meningkat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh terapi latihan terhadap penderita Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) Killip IV di RSUD Tugurejo Semarang. Populasi penelitian ini adalah pasien penderita Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) Killip IV. Sampel penelitian ini menggunakan seluruh populasi, yaitu sebanyak 8 pasien yang secara keseluruhan diambil sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data didapat dari pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV). Hasil uji t menunjukkan Sig. = 0,000 (<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. . Hal ini berarti HR sebelum dan sesudah tindakan (terapi latihan) tidak sama. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Terapi latihan dapat mengurangi derajat sesak napas, spasme otot pernapasan pada penderita Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) Killip IV.Item ANALISIS MOLEKULER GEN RRS (RIBOSOM rRNA 16S) SEBAGAI PENANDA RESISTENSI ANTIBIOTIK KANAMICIN MENGGUNAKAN METODE PCR : Literature Review(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-06) NURUL QALBIAdanya reaksi resistensi kuman Mycobacterium tuberculosis terhadap obat-obat antituberculosis menimbulkan beberapa masalah untuk penatalaksanaan terhadap penderita Tuberkulosis. Pengobatan obat Lini Kedua sangat penting untuk pengobatan MDR-TB (Multi Drug Resistance Tuberculosis) yang efektif dan untuk pencegahan XDR-TB (Extensively Drug Resistance Tuberculosis). Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara mutasi gen rrs dengan resistensi Antibiotik Kanamicin. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Kepustakaan penelitian dengan pendekatan Studi Literature/Literature Review. Peneliti melakukan penelusuran dan pengumpulan data di situs-situs resmi. Sumber penelitian yang digunakan dari database penelitian Google Scholar, Pubmed, dan JMSCR (Journal of Medical Science and Clinical Research). Hasil yang didapatkan setelah melakukan penelusuran beberapa artikel dan melakukan pengecekan data dalam beberapa artikel adalah terdapat hubungan antara mutasi gen rrs dengan resistensi antibiotik kanamisin pada isolat Mycobacterium tuberculosis. Karena dilihat dari Mekanisme kerja obat suntik lini kedua terdiri dari pengikatan 16S rRNA di subunit ribosom, karena adanya perubahan atau mutasi sehingga menyebabkan kesalahan dalam pembacaan DNA sehingga menghentikan sintesis protein dalam sel bakteri yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel bakteri, akibatnya terjadi kematian sel bakteri.Item PEMERIKSAAN EKOKARDIOGRAFI MENGGUNAKAN METODE COLOR DOPPLER PADA PASIEN ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD) DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-06) FEBY FEBRYANTIAtrial Septal Defect (ASD) merupakan jenis penyakit jantung bawaan tipe asianotik yang ditandai dengan adanya defek atau lubang pada sekat interatrium yang mengakibatkan darah dari vena pulmonalis kembali dari atrium kiri ke atrium kanan, yang berujung pada dilatasi atrium dan ventrikel kanan dan membutuhkan pemeriksaan ekokardiografi untuk mendiagnosis ASD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur dan hasil dari pemeriksaan ekokardiografi menggunakan metode color doppler pada pasien atrial septal defect. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Jumlah sampel penelitian adalah sebanyak satu sampel. Pada hasil penelitian ini yaitu didapatkan adanya lubang atau defek pada interatrial septumItem MENILAI TINGKAT SEVERITAS TRICUSPID REGURGITASI PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-06) HISBULLAHTricuspid Regurgitasi merupakan aliran darah balik dari ventrikel kanan ke antrium kanan akibat adanya ketidaksempurnaan dari katup tricuspid atau bisa juga ketika katup jantung trikuspid tidak menutup rapat (bocor). Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat Severitas Triscuspid Reguritas pasien Congestive Heart Failure (CHF). Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus, karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis, dan interpretasi dari data yang diperoleh. Dalam penelitian ini dilakukan tiga metode yaitu Vena Contracta, Colour flow imaging, dan CW doppler. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu, pada pemeriksaan pasien 1 dengan menggunakan metode CW doppler dilihat pada doppler TR didapatkan doppler yang padat, berbentuk parabola dan segitiga yang berarti TR moderate, metode Vena Contracta pada pasien 1 didapatkan TR mild karena pada saat dilakukan pengukuran di color jet yang paling tersempit yang berada pada katup trikuspid, nilai yang didapatkan yaitu 0,25cm yang berarti <0,3cm. Pada pasien 2 dengan menggunakan metode Colour flow imaging didapatkan trikuspid regurgitasi yang ringan (mild), disebut mild karena bentuk jet sentral kecil dan tipis yang menandakan TR mild, metode CW doppler pada pasien 2 didapatkan sinyal doppler yang berada dibawah baseline dan berbentuk parabola yang berarti TR mild. Untuk CW Doppler dengan tekanan arteri pulmonalis didapatkan hasil 2,45m/sItem PENGUKURAN INTIMA MEDIA THICKNESS (IMT) PLAQUE PADA PEMBULUH DARAH COMMON CAROTID ARTERY (CCA) DENGAN MENGGUNAKAN DUPLEKS ULTRASONOGRAFI DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) WILSA ILMAN“Pengukuran Intima Media thicknes (IMT) plaque pada pembuluh dengan Common Carotid Artery menggunakan duppleks ultrasonografi di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Dibimbing oleh: Muhammad Asrul dan Hasnawati. Intima Media Thickness (IMT) adalah mengukur ketebelan intima dan media pada lapisan arteri karotis yang dinilai dengan B-mode ultrasonografi. Dupleks Ultrasonografi adalah suatu alat yang menggunakan gelombang suara untuk dapat mengetahui aliran darah di pembuluh darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengukuran Intima Media Thickness (IMT) plaque pada pembuluh darah Common Carotid Artery dengan menggunakan dupleks ultrasonografi di RSUP Dr.Wahidin sudirohusodo Makassar Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dimana dilakukan pendekatan studi kasus penelitian ini menggunakan 1 sampel. Hasil penelitian didapatkan bahwa pasien ini terdapat plaque pada pembuluh dara CCA dengan nilai 1,5 mm, Bulbus dengan nilai 1,3 mm dan ICA dengan nilai 1,5 mmItem TEKNIK PENGUKURAN FRACTIONAL AREA CHANGE (FAC) MENGGUNAKAN PARAMETER EKOKARDIOGRAFI UNTUK MENILAI FUNGSI VENTRIKEL KIRI PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSIS KARDIOMIOPATI DILATASI(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-06) EUNIKE TRI YORINDAKardiomiopati dilatasi adalah penyakit kelainan otot jantung yang ditandai dengan pembesaran dan pelebaran pada ruang jantung yang diertai dengan fraksi ejeksi yang menurun yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan katup jantung dan berakibat pada gagal jantung. Ekokardiografi sebagai pemeriksaan penunjang untuk menilai fungsi ventrikel kiri dengan metode pengukuran Fractional Area Change (FAC) dengan jenis penelitian kulitatif yang bersifat deskriptif menggunakan pedekatan studi kasus. Penelitian ini menggunakan 1 pasien yang terdiagnois megalami Congestif Heart Failure (CHF). Hasil penelitian menggunakan modalitas 2D dengan viewa pical 4 chamber, dan didapatkan pasien atas nama Tn. S mengalami penurunan fungsi sistolik yaitu bernilai 23%Item Evaluasi Fungsi Sistolik dan Diastolik Pada Pasien Post Coronary Artery Bypass Graft (CABG) dengan Pemeriksaan Ekokardiografi di Pusat Jantung Terpadu RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06)Coronary Artery Bypass Graft (CABG) merupakan salah satu penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien dengan penyakit jantung koroner. Tindakan CABG dilakukan untuk membuat saluran pintas pada pembuluh darah yang mengalami penyumbatan atau penyempitan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi fungsi sistolik dan diastolik pada pasien post CABG dengan pemeriksaan ekokardiografi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain pendekatan studi kasus pada pasien post CABG yang dilakukan pemeriksaan ekokardiografi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 1 sampel. Hasil penelitian yang didapatkan pada pemeriksaan ekokardiografi terjadi penurunan fungsi sistolik ventrikel kiri, penurunan fungsi diastolik ventrikel kiri, penurunan fungsi sistolik ventrikel kanan walaupun masih dalam batas normal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi sistolik dan diastolik pada pasien post CABG itu mengalami penurunan hal ini terjadi sebab jantung masih dalam proses pemulihan sehingga fungsi dari jantung sendiri belum berfungsi secara lebih baik.Item GAMBARAN HASIL ELEKTROKARDIOGRAM PRE DAN POST PERMANEN PACEMAKER PADA PASIEN TOTAL AV BLOCK DI PUSAT JANTUNG TERPADU RSUP Dr.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-06) KARMILAElektrokardiogram adalah Pemeriksaan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. Arterioventricular (AV) block adalah gangguan pada nodus AV atau sistem konduksi yang menyebabkan kegagalan transmisi gelombang P ke ventrikel. Alat pacu jantung merupakan suatu generator yang megeluarkan arus listrik yang dihantarkan ke otot jantung melalui sebuah kabel untuk merangsang jantung berdenyut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kriteria gambaran Hasil elektrokardiogram pre dan post tindakan permanen pacemaker pada pasien total AV Block. Metode penelitian yang di gunakan yaitu penelitian dekstriktif dengan menggunakan metode studi kasus. Dari penelitian ini kriteria gambaran keberhasilan elektrokardiogram pada pasien Total AV Block di temukan pemanjangan PR Interval dan adanya gelombang P yang tidak diikuti kompleks QRS serta sebelum dilakukan pemasangan permanen pacemaker didapatkan HR ventrikel 36x/menit dan HR Atrial 65 x/menit dengan adanya gambaran irama Junctional Escape Rhythm dan setelah dilakukan pemasangan permanent pacemaker didapatkan irama pacing rhythm dengan HR 60 x/menit dengan output 3 mA.Item TEKNIK PENGGUNAAN ABLASI PADA PASIEN ATRIOVENTRICULAR REENTRANT TACHYCARDIA (AVRT) DI PUSAT JANTUNG TERPADU RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-06) DIAN UTAMI FAHRUDDINLatar Belakang: Supraventrikel takikardia (SVT) merupakan kelompok aritmia dengan kecepatan >100 x/menit , salah satu takikardia yang termasuk pada jenis SVT adalah Atrioventricular Reenrtrant Tachycardia (AVRT). Ablasi merupakan tindakan untuk penyembuhan takiaritmia dengan mengeliminasi sumber aritmia menggunakan energi radiofrekunsi. Tujuan: Untuk mengetahui Teknik penggunaan ablasi pada pasien Atrioventricular Reentrant Tachycardia (AVRT). Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang memberikan gambaran, lokasi ablasi serta teknik ablasi dengan keberhasilan yang tinggi dengan radiofrequensi ablasi. Kesimpulan: Hasil penelitian ini yaitu pada elektrofisiologi study nilai basic interval A-H 5LO]4 ms, H-V 48 ms, P-R 114, QRS 120 ms, QT 393 ms, RR 903 ms, dan A-A 897 ms. dilakukan pacing ventrikel di induksi secara spontan dan menunjukan hasil reset yang menandakan adanya jalur tambahan pada tindakan elektrofisiologi dengan diagnosis WPW, selanjutnya dilakukan tindakan ablasi dengan pemetaan konvensional dengan titik ablasi di septum lateral kiri (posterior) dengan kecepatan watt, suhu dan menit impendensi 96 ohm