D3 Cardiovascular

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/104

Browse

Search Results

Now showing 1 - 6 of 6
  • Item
    GAMBARAN ELEKTROKARDIOGRAM (EKG) PRE DAN POST TREADMILL TEST PADA PASIEN RIWAYAT ANGINA PEKTORIS DI PUSAT JANTUNG TERPADU RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-07) ALFIRA DWI SEPTIANI
    Angina pektoris adalah suatu keadaan nyeri dada akibat kurangnya aliran darah koroner ke jantung sehingga menyebabkan suplai oksigen ke jantung tidak adekuat atau dengan kata lain, suplai kebutuhan oksigen jantung meningkat. Treadmil atau sebutan stress test, merupakan pemeriksaan yang dilakukan guna melihat kinerja jantung selama seseorang melakukan aktivitas fisik.Pemeriksaan treadmill dapat membantu mengungkapkan adanya masalah aliran darah dalam jantung untuk memastikan ada tidaknya angina pektoris. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran EKG pre dan post pada pasien riwayat angin pektoris pada pemeriksaan Treadmill Test. Menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Jumlah sampel yaitu sebanyak satu sampel. Hasil pemeriksaan pada pasien ini dengan keluhan angina stabil menggunakan pemeriksaan uji latih jantung pada pasien ini Hasil EKG pre pasien ini didapati normal Setelah mesin treadmill diberhentikan, selanjutnya dilakukan perekaman EKG post tindakan uji latih jantung untuk menilai EKG pasien saat setelah diberi beban ke jantungnya. Hasil EKG post pasien ini di dapati hasil adanya ST depresi di lead II, III, AVF, V3,V4, V5 Dan V6 saat menit ke 09.30 saat treadmill dihentikan dan hasil perekaman EKG post recovery treadmilll test didapati ada ST depresi di lead II, V4 dan V5. Didapati. kesannya adalah POSITIF terhadap penyakit jantung koroner karena terdapat perekaman EKG ST depresi 2 mm pada menit ke 09.30. Pasien ini kemudian direkomendasikan untuk pemeriksaan lanjutan angiografi koroner dan ULJ dengan treadmill diulang selama 6 bulan.
  • Item
    GAMBARAN ELEKTROKARDIOGRAM PADA INFARK MIOKARD AKUT DI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-06) HUSNA INDRIANY ALI
    nfark Miokard akut merupakan penurunan suplai darah kaya oksigen sehingga sel otot jantung mati akibat gangguan aliran darah ke otot jantung serta Elektrokardiogram salah satu pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosa dan menentukan prognosis pada infark miokard akut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran elektrokardiogram infark miokard akut di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Metode penelitian yang digunakan deskriptif dengan pendekatan study kasus. Jumlah sampel penelitian adalah dua sampel. Hasil penelitian sinus ritme sama, hate rate masih dalam batas normal, gelombang P defleksi negative, ST elevasi, serta axis LAD
  • Item
    GAMBARAN ELEKTROKARDIOGRAM PRE DAN POST PCI PADA PASIEN STEMI DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) JALE SULFANI
    ST elevasi miokardial infark (STEMI) adalah suatu keadaan yang dapat menimbulkan mortalitas sel pada jantung akibat iskemia yang berlebihan karena adanya pengaruh sumbatan atau oklusi pada koroner. Percutaneous coronary intervention adalah salah satu tindakan untuk membuka dan melebarkan pembuluh darah koroner yang menyempit. Pemeriksaan EKG sebelum dan sesudah dilakukan PCI bertujuan untuk menilai keberhasilan dari pada tindakan PCI tersebut dalam memperbaiki arteri koroner yang mengalami penyempitan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan gambaran elektrokardiogram Pre dan Post PCI pada Pasien Stemi. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif berdasarkan studi kasus. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 2 sampel. Hasil penelitian ini adalah Gambaran hasil EKG pre pada kedua pasien adalah terdapat ST Elevasi di lead septum dan ST elevasi pada lead anterolateral dengan kesan PJK (STEMI) dan Gambaran hasil EKG post pada kedua pasien adalah tidak terdapat ST Elevasi hanya terdapat Old miokard patologis. Kesimpulan : Terdapat perubahan EKG pada saat pre dan post tindakan PCI pada kedua pasien yaitu sebelum tindakan masih terlihat gambaran ST Elevasi dan setelah pemasangan stent didapatkan hasil pada kedua pasien dengan ST Elevasi yang tidak muncul pada gambaran EKG.
  • Item
    GAMBARAN ELEKTROKARDIOGRAM SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN ABLASI PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA VENTRIKEL EKSTRASISTOL (VES) DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-05) SELVIAAN LATURATTE
    Selviaan Laturette. 173145408016. Gambaran Elektrokardiogram Sebelum Dan Sesudah Tindakan Ablasi Pada Pasien Dengan Diagnosa Ventrikel Ekstrasistol (VES) Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Dibimbing oleh: Ali Aspar Mappahaya dan Hasnawati. Ventrikel ekstrasistol (VES) adalah kelainan detak jantung akibat dari gangguan ritme jantung bagian ventrikel. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi kelainan aritmia yaitu elektrokardiogram (EKG) dan penatalaksanaan dari VES yaitu dilakukan tindakan ablasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran elektrokardiogram sebelum dan sesudah tindakan ablasi pada pasien dengan diagnosa ventrikel ekstrasistol (VES) di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitian studi kasus pada pasien VES yang dilakukan tindakan ablasi dan menggunakan data sekunder, dengan jumlah sampel 2 pasien. Dari hasil pembahasan menunjukan bahwa pada hasil penelitian pasien 1 dan 2 didapatkan adanya perbedaan pada perekaman sebelum tindakan yaitu tampak kompleks QRS yang melebar akibat VES dan pada perekaman elektrokardiogram sesudah ablasi didapatkan tampak kompleks QRS yang normal. Kesimpulan didapatkan perbedaan kompleks QRS pada pasien 1 dan 2 antara elektrokardiogram sebelum dan sesudah tindakan ablasi yang menandakan ablasi VES berhasil dilakukan.
  • Item
    PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAM (EKG) PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-02) AIYA SANGADJI
    Gagal jantung kongestif adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi. Gagal jantung adalah patofisiologi yang berupa kelainan fungsi jantung, seperti ketidakmampuan jantung untuk memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan. Istilah gagal jantung kongestif digunakan untuk gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan arteria koronaria akibat proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya. Elektrokardiogram (EKG) adalah alat klinis yang digunakan untuk mengevaluasi aktivitas listrik jantung serta memberikan informasi tentang frekuensi, ritme, konduksi listrik dan aktivitas listrik terkait dengan penyakit jantung. EKG dapat memberikan bukti dalam membantu diagnosis serta beberapa kasus penting dalam manajemen pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Perbedaan Hasil Pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG) Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Dan Penyakit Jantung Koroner. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitian studi kasus pada pasien gagal jantung kongestif dan penyakit jantung koroner yang dilakukan pemeriksaan elektrokardiogram. Jumblah sampel pada penelitian ini yaitu 2 sampel. Hasil penelitian ini didapatkan adanya perbedaan dan persamaan dari kedua sampel sesuai dengan hasil pemeriksaan elektrokardiogram.
  • Item
    GAMBARAN ELEKTROKARDIOGRAM HIPERTROFI VENTRIKEL PADA PASIEN HIPERTENSI LAMA DI RSUP DR TADJUDDIN CHALID MAKASSAR
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) NANDA PRATIWI
    Hipertrofi Ventrikel Kiri merupakan suatu keadaan yang menggambarkan penebalan dan penambahan massa ventrikel. Pada tingkat seluler, kardiomiosit berkembang dalam ketebalan dan panjang, tetapi dengan sedikit atau tidak ada peningkatan pada jumlah sel, untuk mengimbangi stres hemodinamik pada dinding ventrikel yang meningkat. Deteksi dini risiko komplikasi kardiovaskuler pada penderita hipertensi salah satunya dengan mengetahui profil Elektrokardiogram (EKG) penderita hipertensi. EKG penderita hipertensi yang memiliki lama menderita akan berisiko tinggi terhadap kelainan jantung.Tujuan : untuk mengetahui bagaimana gambaran elektrokrdiogram hipertrofi ventrikel pada pasien hipertensi lama.Metode : Menggunakan metode jenis penelitian deskriptif berdasarkan studi kasus. Data yang dipakai dalam media pasien. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling, dengan 3 sampel.Hasil : hasil pemeriksaan ini di dapatkan bahwa perekaman EKG pasien dengan hipertensi lama di dapatkan kriteria EKG Hipertrofi ventrikel kiri yaitu di sadapan prekordial ada tinggi gelombang P >27 mm dan terdapat ventrikuler strain di V5 dan V6, dengan perbedaan axis pada pasien I yang memiliki deviasi axis ke kiri ( LAD ) dan pada pasien II memiliki deviasi axis normal.