D3 Cardiovascular

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/104

Browse

Search Results

Now showing 1 - 3 of 3
  • Item
    GAMBARAN HASIL TINDAKAN INTERVENSI KORONER PERKUTAN MENGGUNAKAN DRUG ELUTING STENT PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI PUSAT JANTUNG TERPADU RSUP DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-07) NURUL FAHRA
    Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kondisi dimana terjadi penumpukan plak pada arteri koroner yang menyebabkan arteri koroner menyempit. Intervensi Koroner Perkutan (IKP) merupakan pengembangan teknik angiplasti Balon dengan pemsangan stent yang berfungsi membuka arteri koroner yang menyempit. Dengan pemasangan stent dengan mencegah restenosis (penyempitan kembali). Drug Eluting Stent (DES) adalah stent perifer atau koroner yang ditempatkan di arteri perifer atau koroner yang menyempit yang secara perlahan melepaskan obat untuk memblokir proliferasi sel. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui prosedur tindakan Intervensi Koroner Perkutan dengan menggunakan Drug Eluting Stent dan gambaran hasil tindakan Intervensi Koroner Perkutan menggunakan drug eluting stent pada pasien Pasien Jantung Koroner. Metode penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini adalah pemasangan Stent DES 3.5 mm x 38 mm di proximal sampai distal di RCA inflate hingga 13 atm dengan evaluasi gambaran pembuluh darah RCA baik kembali dengan aliran TIMI 3 Flow.
  • Item
    GAMBARAN LOKASI SUMBATAN ARTERI KORONER DENGAN TREADMILL TEST PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) PUTRI MEDIYAWATI KARIM
    Putri Mediyawati Karim. B1F119024. Gambaran Lokasi Sumbatan Arteri Koroner Dengan Treadmill Test Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Dibimbing oleh Rochfika dan H Syamsuni HR Lokasi iskemia atau infark miokard yang mengalami deviasi segmen ST, maka gambaran Elektrokardiogram (EKG) berdasarkan treadmill test dapat dipakai untuk mengetahui kemungkinan dimana letak lokasi arteri koroner yang mengalami penyumbatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran lokasi sumbatan arteri koroner dengan treadmill test pada pasien penyakit jantung koroner. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah satu sampel. Hasil penelitian didapatkan depresi sengmen ST pada lead II, III, aVF, V3, V4, V5 inferior et anteroseptal yang sesuai dengan hasil angiografi yang didapatkan LAD : Proximal stenosis 20%, intermedia 80% di proksimal, RCA : proximomedial 40%.
  • Item
    GAMBARAN HASIL UJI LATIH JANTUNG PADA PASIEN RAWAT JALAN DENGAN DIAGNOSIS PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-02) AINA NUR RAHMI
    Latar Belakang: Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih dimana terdapat penebalan dalam pembuluh darah disertai penumpukan plak yang mengganggu laju aliran darah menuju otot jantung yang dapat mengakibatkan terganggunya fungsi kerja jantung, selain itu gaya hidup, faktor lingkungan dan faktor genetik juga merupakan faktor risiko perkembangan penyakit kardiovaskuler. Uji latih Jantung adalah tes latihan fisik yang digunakan untuk mengukur kondisi kardiovaskuler dengan mendeteksi perubahan hemodinamika, iskemia, dan gangguan irama jantung yang terkait dengan aktifitas fisik pada pasien PJK. Tujuan: penelitian ini untuk melihat gambaran hasil uji latih jantung pada pasien rawat jalan dengan diagnosis penyakit jantung koroner di RSUD Labuang Baji Makassar. Metode: metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dua sampel. Kesimpulan: Hasil penelitian pada pasien 1 didapati hasil, ST Elevasi di lead II, III dan aVF tetapi tidak lebih dari 1 kotak, sehingga respon iskemik tidak dapat diinterpretasikan dengan kapasitas kebugaran yang ada, dan uji latih jantung menggunakan modified bruce diberhentikan karena HR telah tercapai dan pasien merasa kelelahan. Pada pasien 2 didapati hasil, ST depresi Horizontal di V2-V6 (Anterior Ekstensif) dan ST Depresi Downsloping di lead II dan aVF. Dilihat dari hasil uji latih jantung pada pasien 2, menggunakan protokol bruce pasien dinyatakan positif menderita PJK dan uji latih jantung diberhentikan karena HR telah tercapai dan pasien merasa kelelahan.