Academic Research Paper
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/28
Browse
2 results
Search Results
Item EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI GUDANG INSTALASI FARMASI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-12) ALDA SURISMAInstalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah suatu bagian/unit/divisi di rumah sakit, tempat penyelenggaraan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian, termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, dan pengelolaan obat. Penyimpanan dan pendistribusian merupakan tahapan yang sangat penting dalam kegiatan pengelolaan obat. Penyimpanan yang baik bisa menjamin mutu dan kualitas obat tetap terjaga, sehingga bisa mengurangi kerugian dari rumah sakit yang diakibatkan dari obat-obatan yang rusak. Sistem pendistribusian yang tepat bisa mempermudah pelayanan kepada pasien yang di rawat di rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem pengelolaan penyimpanan dan pendistribusian obat di gudang instalasi farmasi RSUD Labuang Baji Makassar. Penelitian ini berupa desain deskriptif melalui hasil observasi dengan metode pengumpulan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan dan pendistribusian obat di Gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar sebagian besar sudah sesuai dengan standar pelayanan farmasi rumah sakit berdasarkan Permenkes nomor 72 tahun 2016.Item PERBANDINGAN EVALUASI PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI INSTALASI FARMASI BEBERAPA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TYPE C DI KEPULAUAN BUTON(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) FARAH FACHRIZAPenyimpanan obat adalah suatu proses menyimpan dan memelihara obat-obatan yang diterima di tempat yang dianggap aman dari pencurian dan serta menjaga kualitas. Obat High Alert adalah obat yang harus diwaspadai karena sering menyebabkan terjadi kesalahan/ kesalahan serius (Sentinel Event)dan obat beresiko tinggi yang menyebabkan reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penyimpanan obat High Alert di instalasi farmasi beberapa Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C di Kepulauan Buton berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 72 Tahun 2016. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan lembar checklist dan wawancara dengan kepala instalasi farmasi. Hasil penelitian dilakukan di salah satu RSUD di Kepulauan Buton mendapatkan persentase obat LASA tertinggi sebesar 90% dan elektrolit konsentrat sebesar 80%. Hal ini menunjukkan bahwa penyimpanan obat high alert dan LASA masih belum sesuai sepenuhnya dengan SOP di RSUD di Kepulauan Buton.