Academic Research Paper
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/28
Browse
Item ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI PADA PASIEN PREEKLAMSIA DI RSIA SITI KHADIJAH III MUHAMMADIYAH MAMAJANG KOTA MAKASSAR PERIODE 2020-2022(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-09) AULIAH RAHMAHPreeklamsia menjadi salah satu faktor tingginya angka kematian ibu (AKI). Penggunaan antihipertensi berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu, diperlukan untuk melakukan analisis efektivitas biaya yang bertujuan untuk mempermudah pengambilan keputusan pemilihan obat yang tepat. Obat yang tepat adalah yang efektif secara manfaat maupun biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi efektivitas biaya obat antihipertensi pada pasien preeklamsia di RSIA Sitti Khadijah III Muhammadiyah Mamajang Kota Makassar Periode 2020-2022. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan metode retrospektif yang bersifat deskriptif, dengan pengambilan data sekunder berupa data rekam medik pasien preeklamsia rawat inap di RSIA Sitti Khadijah III Muhammadiyah Mamajang Kota Makassar periode 2020-2022. Dari hasil penelitian ini yang telah dilakukan di RSIA Sitti Khadijah III Muhammadiyah Mamajang Kota Makassar dapat disimpulkan bahwa efektivitas biaya pengobatan pasien preeklamsia di rawat inap dapat dilihat dari hasil perhitungan nilai ACER dan ICER. Nilai ACER digunakan sebagai acuan pengobatan yang memiliki efektivitas biaya, pengobatan antihipertensi pada ibu hamil (preeklamsia) yang memiliki nilai ACER terendah pada pengobatan MgSO4 40% didapatkan nilai ACER Rp.257,000. Pada pengobatan kombinasi dua antihipertensi pada ibu hamil (preeklamsia) ada Nifedipine 10mg + Furosemide 40mg dengan nilai ACER 412.500. Nilai ICER yang paling kecil dari semua macam pengobatan pada perbandingan pengobatan antihipertensi pada ibu hamil (preeklamsia) yaitu nifedipine 10mg dan MgSO4 40% menghasilkan nilai ICER sebanyak Rp. 788.511,69. Yang membuktikan bahwa seamkin kecil nilai ACER maka seamkin Cost-Effective biaya terapi obat tersebut begitupula dengan ICER membuktikan bahwa semakin kecil nilai ICER maka suatu alternatif obat biaya obat tersebut lebih efektif dan lebih murah.Item ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-08) ANITA HERMANTOTuberkulosis Paru merupakan penyakit paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberkulosis yang dapat menyerang seseorang dengan daya tahan dan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Jumlah penderita tuberkulosis paru di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2018 yaitu 0,36%. Telah dilakukan penelitian tentang “Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar”. Dengan tujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan pasien tuberkulosis paru terhadap tingkat kepatuhan penggunaan obat anti tuberkulosis. Penelitian ini menggunakan survei Cross-sectional yang pengambilan data menggunakan Angket/Kuesioner dengan sampel sebanyak 25 responden. Pengambilan data dilakukan dengan cara Total Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita Tuberkulosis paru yaitu laki-laki sebanyak 17 orang (68%) dan perempuan sebanyak 8 orang (32%), dengan kelompok umur terbanyak yaitu 55- 64 sebanyak 9 orang (36%), dengan latar belakang pendidikan yaitu Perguruan Tinggi sebanyak 13 orang (52%), jenis pekerjaan Wiraswasta sebanyak 11 orang (45%). Dari 25 responden, yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 22 orang (88%), sedangkan dalam kategori kurang sebanyak 3 orang (12%). Untuk tingkat kepatuhan, sebanyak 21 orang (84%) patuh minum obat dan sebanyak 4 orang (16%) tidak patuh minum obat. Terdapat Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan Obat Anti Tuberkulosis pada pasien tuberkulosis paru di BBKPM Makassar dengan nilai p<0,05 p-value yaitu 0,001.Item ANALISIS KADAR METHANIL YELLOW PADA MIE BASAH YANG BEREDAR DI PASAR KOTA MAKASSAR DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS(2024-12-23) SIFERA SONIA RANGGATAUMie basah adalah salah produk makanan yang paling mudah ditemukan di pasaran. Methanil yellow merupakan pewarna textile yang sering di tambahkan pada mie basah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah produk Mie basah yang beredar dipasar tradisional dan modern kota makassar mengandung Methanil yellow dan berapa kadar methanil yellow yang terkandung pada Mie basah menggunakan metode experimental laboratorium dengan KLT dan Spektrofotometri UV-Vis. Berdasarkan hasil uji KLT diperoleh 2 sampel positif mengandung Methanil yellow dengan nilai Rf dari sampel PT 3 0,74 cm dan sampel PT 5 0,74 cm diliat dari nilai RF baku yaitu 0,72 cm dan di peroleh hasil kadar Methanil yellow dari Mie basah untuk sampel PT 3 0,0260% dan sampel PT 5 0,0364%. Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa dari 10 produk mie basah yang beredar di pasar tradisional dan modern kota makassar, terdapat dua diantaranya positif mengandung pewarna sintetis Methanil yellow yaitu pada sampel PT 3 dan pada sampel PT 5.Item ANALISIS KELAINAN REFRAKSI PADA SISWA USIA SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI SUDIRMAN 1 MAKASSAR 2019(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-12) NACHLA ASISNachla Asis, 163145404006. Analisis Kelainan Refraksi Pada Siswa Usia Sekolah Dasar di SD Negeri Sudirman 1 Makassar Tahun 2019.Pembimbing 1 Andi Senggeng Relle, Pembimbing 2 Syamsuni HR (Isi 37 halaman, 2 Tabel, 2 Grafik, 4 Gambar) Kelainan refraksi adalah tidak dapatnya objek terlihat tegas atau fokus pada saat melihat dikarenakan ketidakseimbangan sistem pada mata yang menyebabkan pandangan menjadi kabur. Kelainan refraksi terbagi atas miopia, hipermetropia, dan astigmatisme. Kelainan refraksi merupakan salah satu kelainan yang paling sering terjadi dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat didunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian kelainan refraksi yang dialami murid Sekolah Dasar Negeri Sudirman 1 Makassar. Metode penelitian ini menggunakan metode Deskritif dengan pendekatan Cross Sectional teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah teknik Purpose Sampling. Dari 147 responden dari kelas 2 sampai kelas 5. Hasil Penelitian ini didapatkan kelainan refraksi pada murid Sekolah Dasar Sudirman 1 Makassar paling banyak didapatkan pada Miopia sebanyak 11%, Hipermetropia sebanyak 2,7%, dan Astigmatismeisme sebanyak 3,3%. Kesimpulan Angka kejadian miopia lebih tinggi dibanding angka kejadian Astigmatisme dan Hipermetropia.Item ANALISIS KELENGKAPAN RESEP PASIEN BPJS RAWAT JALAN SECARA ADMINISTRASI DAN FARMASETIK DI SALAH SATU RUMAH SAKIT DI KOTA MAKASSAR(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-14) MUHAMMAD IMRAN. SPengkajian resep merupakan aspek yang sangat penting dalam proses peresepan obat karena dapat membantu mengurangi terjadinya medication error. Permasalahan pengobatan yang mungkin dapat terjadi akibat kesalahan peresepan di antaranya ialah obat tidak tepat, dosis obat kurang atau berlebih, alergi obat, inkompatibilitas obat, adanya interaksi obat, duplikasi pengobatan, cara pakai yang tidak tepat dan sebagainya. Alasan pentingnya dilakukan pengkajian resep sebelum obat diserahkan kepada pasien adalah karena banyaknya kasus permasalahan terkait obat yang sering muncul, yaitu interaksi obat yang berdampak pada kegagalan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelengkapan resep pasien BPJS rawat jalan dalam aspek administrasi dan farmasetik di salah satu Rumah Sakit di Kota Makassar. Metode penelitian secara non eksperimental secara observasional dengan rancangan penelitian deskriptif yaitu bersifat retrospektif menggunakan resep jiwa pasien BPJS rawat jalan periode bulan November-Desember 2023, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode random sampling, dan dalam metode menghitung ukuran sampel menggunakan teknik slovin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: kelengkapan resep di salah satu Rumah Sakit di Kota Makassar belum lengkap secara Administrasi dan Farmasetik.Item ANALISIS TINGKAT PELAYANAN KEFARMASIAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI APOTEK(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-12) LILI HASLIA NINGSILili Haslia Ningsi, 2019 “Analisis Tingkat Pelayanan Kefarmasian Terhadap Kepuasan Pasien di Apotek” dibimbing oleh Safaruddin Amin dan Dini Ayu Ariastiwi B. Telah dilakukan penelitian analisis tingkat pelayanan kefarmasian terhadap kepuasan pasien di Apotek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kefarmasian di Apotek X dan Apotek Y. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif yang dilakukan dengan menggunakan metode Observasi. Metode pengambilan data ini dilakukan dengan memberikan kuesioner terhadap pasien yang berkunjung di Apotek. Penelitian ini dilakukan di Apotek di kota Makassar. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada dimensi kehandalan di Apotek X sebesar 92,25 % dan di Apotek Y sebesar 91 % yang artinya pasien merasa sangat puas. Dimensi ketanggapan di Apotek X sebesar 92,11% dan di Apotek Y sebesar 92% yang artinya pasien merasa sangat puas. Dimensi empati di Apotek X sebesar 95,84 % dan di Apotek Y sebesar 94,4% yang artinya pasien merasa sangat puas. Dimensi berwujud di Apotek X sebesar 95,8 % dan di Apotek Y sebesar 81,5 % yang artinya pasien merasa sangat puas. Sedangkan hasil dari uji Mann Whitney U Test didapatkan p value 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antar Apotek X dan apotek Y.Item ANDIH ISMAIL(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02)Daun awar-awar (Ficus septica Burm) merupakan tanaman yang sering dimanfaatkan dikalangan masyarakat sebagai terapi tradisional seperti penyakit yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Adapun kandungan yang terdapat pada tanaman ini yaitu flavanoid, saponin dan tanin. Deodoran merupakan salah sediaan kosmetik yang digunakan untuk mengurangi dan menutupi bau badan dimana sediaan ini diaplikasikan pada ketiak dengan mekanisme kerja yaitu mengahambat dekoposisi atau penguraian keringat oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak daun awar-awar (Ficus septica Burm) stabil formulasikan sebagai sediaan deodoran dan Untuk mengetahui sediaan deodoran dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian dilakukan secara ekperimental yang dilakukan dengan menggunakan sampel daun awar-awar (Ficus septica Burm). Hasil penelitian yang didapatkan menunjukan bahwa sediaan deodoran ekstrak etanol daun awar-awar (Ficus septica Burm) memilki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 1,5%, 2% dan 2,5%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa ekstrak daun awar-awar (Ficus septica Burm) stabil diformulasikan ke dalam bentuk sediaan deodoran dan Formulasi sediaan deodoran yang dibuat dalam beberapa konsentrasi 1,5%, 2%, dan 2,5% memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphycoccus aureus dengan zona hambat yaitu 12,71, 15,39 dan 17,63 mm.Item DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PENGGUNAAN KOMBINASI NIFEDIPIN DAN MAGNESIUM SULFAT PADA PASIEN PREEKLAMSIA DI RSIA SITTI KHADIJAH 1 MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) M. TRI BUDI MAHA SAKTAngka kematian ibu (AKI) masih menjadi salah satu prioritas utama di bidang kesehatan, dimana World Health Organization (WHO) memperkirakan AKI akan turun menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Pada tahun 2015, AKI di Indonesia mencapai angka 305 per 100.000 kelahiran hidup. Drug Related Problems (DRPs) adalah kejadian yang tidak diinginkan yang terjadi pada pasien akibat terapi obat dan berpotensi menghambat proses pemulihan pasien. Masalah terkait obat harus diidentifikasi selama proses pengobatan atau penyembuhan untuk mengurangi morbiditas, mortalitas, dan biaya terapi obat. Ini akan membantu meningkatkan kemanjuran terapi farmakologis, terutama pada gangguan kronis dan progresif yang memerlukan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Drug Related Problems yang disebakan dari penggunaan kombinasi obat Nifedipin dan Magnesium Sulfat pada pasien preeklamsia di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar. Mengetahui Drug Related Problems dari penggunaan kombinasi Nifedipin dan Magnesium Sulfat sudah tepat pemilihan obat serta sudah tepat pemilihan dosis obat pada pasien preeklamsia di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar. Adapun jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah non eksperimental (Observasional) dengan menggunakan metode deskriptif (Kualitatif). Berdasarkan hasil peneltian yang telah dilakukan di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar, dari 32 pasien preeklamsia yang telah mengonsumsi kombinasi Nifedipin dan Magnesium Sulfat tidak terdapat Drug Related Problems (DRPs) ataupun efek samping yang merugikan nyawa pasien. Hal ini dikarenakan terapi dari penggunaan kombinasi Nifedipin dan Magnesium Sulfat di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar sesuai dengan tata laksana penangan preeklamsia pada ibu hamil dari pedoman pelayanan nasional kedokteran.Item EVALUASI KESESUAIAN SISTEM PENYIMPANAN OBAT DI GUDANG PEDAGANG BESAR FARMASI DI PT. PENTA VALENT CABANG MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) NUR SRI RAMADHANISistem penyimpanan obat ialah salah satu kegiatan yang tidak terpisahkan dari keseluruhan kefarmasiaan yang ada baik farmasi rumah sakit maupun farmasi komunitas. Gudang farmasi merupakan tempat untuk menerima, menyimpan, mendistribusikan, dan memelihara peralatan medis, obat-obatan, dan perbekalan lain yang digunakan untuk mengelola kesehatan. PBF merupakan salah satu sarana distribusi atau sarana pendistribusian sediaan farmasi yang memiliki prasarana dan sarana untuk mendukung proses operasional distribusi atau distribusi sediaan farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi kesesuaian proses sistem penyimpan obat di gudang pedagang besar farmasi cara penyimpanan obat di PT. Penta Valent cabang Makassar sesuai dengan pedoman penyimpanan obat. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan desain deskriptif untuk mengkonfirmasi pengamatan yang telah digunakan observasi secara langsung dan wawancara mendalam dengan penanggung jawab gudang. Informan penelitian ini Penanggung Jawab Gudang di PBF PT. Penta Valent cabang Makassar. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di gudang Pedagang Besar Farmasi PT. Penta Valent cabang Makassar, dapat disimpulkan bahwa kondisi ruangan dan fasilitasnya sudah memenuhi standar menurut Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2010, namun harus diperhatikan kondisi gudang yang berantakan, memastikan suhu dan kelembaban yang ada di gudang selalu sesuai dengan pedoman yang ada. Sedangkan sistem penyimpanan obat sudah memenuhi standar menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014, namun perlu dipehartikan lebih baik lagi penyimpanan obat LASA (Look Alike Sound Alike) yang dimana hanya meletakkan obat berdasarkan prinsipal.Item EVALUASI KETEPATAN PENGGUNAAN HALOPERIDOL KOMBINASI TRIHEKSIFENIDIL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RAWAT INAP RSKD DADI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERIODE JANUARI-JUNI TAHUN 2021(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-11) MITA PATANDEANSkizofrenia adalah salah satu gangguan jiwa berat yang dapat mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku individu. Prevalensi gangguan jiwa di Sulawesi selatan adalah 2,6%. Telah di lakukan penelitian tentang “Evaluasi ketepatan penggunaan haloperidol kombinasi triheksifenidil pada pasien skizofrenia di rawat inap RSKD Dadi Provinsi Sulawesi-Selatan periode januari-juni tahun 2021”. Dengan tujuan untuk mengetahui ketepatan penggunaan obat haloperidol kombinasi triheksifenidil dengan parameter tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat dan tepat dosis. Penelitian ini di lakukan dengan metode deskriptif yang pengambilan data secara retrospektif menggunakan data rekam medik pasien skizofrenia dengan sampel sebanyak 90 rekam medik. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasien yang menjalani pengobatan skizofrenia berdasarkan usia yang terbanyak kisaran usia 18-45 tahun sebanyak 52 pasien (57,78%). Karakteristik jenis kelamin penderita skizofrenia yang di alami laki laki 74 pasien (82,22%). Pada karakteristik pendidikan minoritas pasien yang menderita skizofrenia lebih banyak pada tingkat SMA sebanyak 32 pasien (35,56%). Pada karakteristik pekerjaan minoritas pasien yang menderita skizofrenia lebih banyak yang tidak bekerja sebanyak 32 pasien (35,56%). Pada pola jenis terapi obat lebih banyak menggunakan terapi kombinasi sebanyak 90 pasien (100%). Dari 90 data rekam medik pasien yang telah di evaluasi kesesuaiannya dengan diperoleh tepat indikasi 100%, tepat pasien 98%, tepat obat 100% dan tepat dosis 100%.Item EVALUASI PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN OBAT KLORFENIRAMIN MALEAT (CTM) SEBAGAI ANTIHISTAMIN DIKELURAHAN ANTANG KOTA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-06) NURWAHIDAHAntihistamin adalah obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan kerja histamin dalam tubuh melalui mekanisme penghambatan bersaing pada sisi reseptor H1, H2 dan H3. Efek antihistamin bukan suatu reaksi antigen-antibodi karena tidak dapat menetralkan atau mengubah efek antihistamin yang sudah terjadi. Klorfeniramin Maleat (CTM) adalah obat antihistamin yang banyak digunakan, yang dikategorikan sebagai antihistamin dan bekerja untuk mengurangi reaksi inflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan obat Klorfeniramin Maleat (CTM) sebagai Antihistamin di kelurahan Antang Kota Makassar. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terhadap obat klorfeniramin maleat (CTM). Teknik Pengambilan sampel menggunakan cara quota sampling. Sampel yang diambil ialah 80 responden. Dari hasil penelitian ini didapatkan pengetahuan Baik yaitu 4 (5%) pengetahuan Cukup yaitu 46 (57.5%) dan pengetahuan Kurang yaitu 30 (37.5%). Berdsarkan pernyataan yang telah diisi oleh responden didapatkan hasil pengetahuan masyarakat terhadap pepenggunaan obat klorfeniramin maleat (CTM) ini dikategorikan cukup 46 (57.5%).Item EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (Sectio caesarea) DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH IBU & ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-12) FEBY NOVITA SARIBedah sesar (Sectio caesarea) merupakan suatu upaya dalam mengeluarkan janin lewat jalan pembedahan pada dinding perut dan rahim. Persalinan dengan metode bedah sesar memiliki risiko infeksi pasca operasi lebih besar daripada persalinan normal, sehingga penggunaan antibiotik profilaksis dimaksudkan untuk mencegah, mengurangi kejadian infeksi luka operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan dan ketepatan dalam penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien Sectio caesarea di RSKDIA Siti Fatimah Makassar pada tahun 2020. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel yang digunakan sebanyak 201 pasien dengan kriteria inklusi; pasien bedah sesar, pasien rawat inap yang menjalani perawatan selama periode Januari-Desember 2020 yang memiliki data RM yang lengkap di RSKDIA Siti Fatimah Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasien yang menjalani bedah sesar mayoritas pasien dengan rentang usia 20-35 tahun (78,61%) dengan diagnosa terbanyak riwayat bedah sesar (23,38%). Pola penggunaan antibiotik profilaksis yaitu cefotaxime, ceftriaxone dan ampicillin. Berdasarkan ketepatan penggunaan pada jenis antibiotik dan dosis yang digunakan yaitu Ceftriaxone 1g (17,91 %) sudah sesuai dengan pedoman PPAC 2016, pada rute pemberian melalui rute IV (Intravena) (100%), pada waktu pemberian 0-2 jam sebelum operasi sudah (100%) sesuai dengan pedoman PPAC 2016 dan pada lama durasi waktu pemberian antibiotik profilaksis (100%) sudah sesuai dengan pedoman yang digunakan. Berdasarkan hal tersebut, ketepatan penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar sudah sesuai dengan pedoman yang digunakan dengan pedoman RSKDIA Siti Fatimah Makassar.Item EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) BAWAH DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-11) NILA AGUSTIANI HASYANPenelian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengetahui penggunaan obat antibiotik pada pasien infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) bawah di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar. Penelitian ini dilakukan dengan metode noneksperimental dengan pengambilan data retrospektif dan data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran mengenai adanya ketepatan pemberian antibiotik pada pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) bawah dengan melihat Buku Pedoman Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut untuk membandingkan ketepatan indikasi, ketepatan pasien, ketepatan obat, dan ketepatan dosis. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 100 sampel pada pasien terdiagnosa ISPA bawah di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar di dapatkan pasien yang terdiagnosa bronkhitis sebanyak 72 kasus dan pasien yang terdiagnosa pneumonia sebanyak 28 kasus. Tingkat ketepatan indikasi 100%, ketepatan pasien 100%, ketepatan obat 58%, serta ketepatan dosis 100%.Item EVALUASI PENGGUNAAN OBAT GASTRITIS PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-12) SITTI AISYAH IDHAMSitti Aisyah Idham, 2019. Evaluasi Penggunaan Obat Gastritis Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar. Dibimbing Oleh : Nielma Auliah dan Bahri Majid. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Penelitian ini tentang evaluasi penggunaan obat gastritis pada pasien rawat inap di rumah sakit islam faisal makassar, dengan tujuan untuk mengetahui evaluasi penggunaan obat gastritis pada pasien rawat inap di rumah sakit islam faisal Makassar dengan melihat data tentang obat yang digunakan pada pasien gastritis pada bagian rekam medik dimana data yang dilihat meliputi bulan, jenis kelamin, rentang usia, serta parameter yang digunakan adalah presentase kesesuaian obat berdasarkan tepat pasien, tepat obat, tepat indikasi dan tepat dosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase penggunaan obat berdasarkan tepat pasien yang sesuai 100%, persentase penggunaan obat berdasarkan tepat obat yang sesuai 82,85%, persentase penggunaan obat berdasarkan tepat indikasi yang sesuai 100%, dan persentase penggunaan obat berdasarkan tepat dosis yang sesuai 100%. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan obat gastritis pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar sudah sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO).Item EVALUASI PENGGUNAAN OBAT KARDIOVASKULAR PADA PASIEN GERIATRI DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR PERIODE JANUARI – JUNI 2022(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-09) EIRIN ELINUR AFIRAH ADHARPenyakit kardiovaskular atau penyakit jantung merupakan penyakit yang menyempitkan atau menyumbat arteri darah serta mengakibatkan serangan jantung, ketidaknyamanan dada (angina), atau stroke. Penyakit jantung juga berdampak pada otot jantung, katup, serta ritme. Penyakit kardiovaskular didefinisikan penyakit yang menyerang jantung serta pembuluh darah, termasuk penyakit jantung coroner, penyakit serebrovaskular, hipertensi, serta penyakit vaskular perifer. Termasuk juga dalam definisi CVD adalah penyakit jantung rematik (kerusakan jantung akibat arthritis) dan penyakit jantung bawaan (kerusakan struktur jantung sejak lahir). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan obat kardiovaskular pada pasien geriatri instalasi rawat inap yang meliputi tepat obat, tepat dosis, tepat pasien dan tepat indikasi dengan metode deskriptif pengambilan data retrospektif dengan teknik penarikan data sampel yaitu random sampling (pengambilan sampel penelitian secara acak pada saat penelitian sedang di lakukan). Data yang diperoleh sebanyak 34 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketepatan indikasi, ketepatan pasien, ketepatan dosis, ketepatan obat, dan ketetapan cara pemberian adalah 100 %.Item EVALUASI PENGGUNAAN OBAT SIMVASTATIN YANG RASIONAL PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) HAJI MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-07) NUR JIHAD AULIA PRATIWIHiperkolesterol adalah kondisi ketika kadar kolesterol dalam tubuh melebihi batas normal ≥200mg. Obat simvastatin sangat bermanfaat dalam menurunkan jumlah kadar kolesterol total yang tinggi, tujuan untuk mengetahui penggunaan obat simvastatin yang rasional meliputi tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis dan tepat pasien. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif menggunakan data rekam medis pasien. Dari 38 data rekam medis pasien yang telah di evaluasi kesesuaiannya diperoleh tepat indikasi 38 (100%), tepat obat (100%), tepat dosis (100%) dan tepat pasien (100%) penggunaannya sudah rasionalItem EVALUASI PENGGUNAAN OBAT TB PADA PENGOBATAN PASIEN TB (TUBERKULOSIS) RAWAT JALAN DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR TAHUN 2022(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-08) TEDI F MAOKYTuberkulosis merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian dan pembunuh utama penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) di seluruh dunia. Tuberkulosis adalah penyakit yang menyerang parenkim paru dan seseorang sangat mudah terjangkit karena penularannya sangat mudah karena melalui udara. Penyakit tuberkulosis harus dievaluasi karena masih banyak di temukan ketidakpatuhan dalam pengobatan tuberkulosis yang akan menyebabkan resistensi kuman serta terjadinya kegagalan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tepat penggunaan obat TB pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar Tahun 2022. Metode penelitian ini dilakukan secara deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif yaitu menggunakan data rekam medis. Berdasarkan hasil penelitian tentang Evaluasi Penggunaan Obat TB Pada pengobatan pasien TB (Tuberkulosis) Rawat Jalan Di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2022 diperoleh hasil tepat pasien 100 %, tepat indikasi 100 %, tepat obat 100 %, tepat dosis 85, 24 %. berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Evalusai Penggunaan Obat TB Pada Pengobatan Pasien TB (Tuberkulosis) Di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2022 dikatakan sudah rasional.Item EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI GUDANG INSTALASI FARMASI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-12) ALDA SURISMAInstalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah suatu bagian/unit/divisi di rumah sakit, tempat penyelenggaraan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian, termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, dan pengelolaan obat. Penyimpanan dan pendistribusian merupakan tahapan yang sangat penting dalam kegiatan pengelolaan obat. Penyimpanan yang baik bisa menjamin mutu dan kualitas obat tetap terjaga, sehingga bisa mengurangi kerugian dari rumah sakit yang diakibatkan dari obat-obatan yang rusak. Sistem pendistribusian yang tepat bisa mempermudah pelayanan kepada pasien yang di rawat di rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem pengelolaan penyimpanan dan pendistribusian obat di gudang instalasi farmasi RSUD Labuang Baji Makassar. Penelitian ini berupa desain deskriptif melalui hasil observasi dengan metode pengumpulan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan dan pendistribusian obat di Gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar sebagian besar sudah sesuai dengan standar pelayanan farmasi rumah sakit berdasarkan Permenkes nomor 72 tahun 2016.Item EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI GUDANG INSTALASI FARMASI RSAL JALA AMMARI MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-11) FADILLA TENRISANNA. AFadilla Tenrisanna. A, 2021 “Evaluasi Penyimpanan Dan Pendistribusian Obat Di Gudang Instalasi Farmasi RSAL Jala Ammari Makassar” di bimbing oleh Nielma Auliah dan Mirfaidah Nadjamuddin. Telah dilakukan penelitian tentang Evaluasi Penyimpanan Dan Pendistribusian Obat di Gudang Instalasi Farmasi RSAL Jala Ammari Makassar yang bertujuan untuk mengetahui sistem manajemen penyimpanan dan pendistribusian obat di gudang Instalasi Farmasi RSAL Jala Ammari Makassar. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan menggunakan data primer dan data sekunder di gudang Instalasi Farmasi RSAL Jala Ammari Makassar terhadap kesesuaian pedoman Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 72 Tahun 2016. Langkah pengumpulan data primer berupa lembar observasi dan wawancara serta data sekunder berupa laporan penyimpanan dan pendistribusian obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam sistem manajemen penyimpanan dan pendistribusian obat di gudang sebagian besar sudah memenuhi standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 72 Tahun 2016, dengan kondisi instalasi farmasi 87,5% dengan kategori sangat baik, prosedur penyimpanan 93,75% dengan kategori sangat baik, dan distribusi obat 66,66% dengan kategori baikItem EVALUASI PERESEPAN OBAT RACIKAN UNTUK ANAK DI PUSKESMAS KECAMATAN GALESONG UTARA KABUPATEN TAKALAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-09) NURCAHYANIKelengkapan resep merupakan aspek yang sangat pentik dalam peresepan karena dapat membantu dan mengurangi terjadinya medication eror. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan resep racikan anak di puskesmas kecamatan galesong utara kabupaten takalar. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan analisa data yang menggunakan persentase, di mana semua resep dari bulan Maret-Mei 2019 di pisahkan antara resep racikan anak dan resep non racikan dan di dapatkan sampel sebanyak 140 lembar resep. Hasil penelitian menunjukan bahwa penulisan resep di puskesmas kecamatan galesong utara kabupaten takalar masih belum lengkap secara Administrasi dan Farmasetik karena penulisan resepnya belum sesuai dengan PERMENKES RI No. 73 Tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek hal ini di khwatirkan dapat memicu terjadinya medication error.