Faculty of Pharmacy

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/1

Browse

Search Results

Now showing 1 - 3 of 3
  • Item
    FORMULASI SEDIAAN GEL HAND SANITIZER EKSTRAK RIMPANG BANGLE (Zingiber Cassumunar Roxb) TERHADAP BAKTERI Staphylococcous aureus
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) KATARINA DHIU
    Rimpang bangle mengandung saponin, flavonoid, minyak atsiri, dan tanin yang memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak rimpang bangle dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan gel hand sanitizer dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Konsentrasi ekstrak rimpang bangle (Zingiber cassumunar Roxb) pada formula yaitu 5%,10%, 15%. Metode penelitian yang digunakan eksperimental laboratorium. Pengujian formulasi meliputi pengujian organoleptik, pH, homogenitas, viskositas, uji daya sebar dan cycling test. Hasil pengujian evaluasi sediaan gel hand sanitizer memenuhi persyaratan sesuai standar yang ditetapkan SNI ialah uji organoleptik, pH, homogenitas, viskositas, uji daya sebar dan cycling test. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi (sumuran). Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukan bahwa sediaan gel hand sanitizer ekstrak rimpang bangle (Zingiber cassumunar Roxb) dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 5% yaitu 12,73 mm, konsentrasi 10% yaitu 13,36 mm dan konsentrasi 15% yaitu 15,07 mm, masuk dalam kategori zona hambatan kuat.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN SPRAY HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL DAUN TURI (Sesbania grandiflora L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-13) ALDHI SOLIHIN ABD.KARIM
    ALDHI SOLIHIN ABD. KARIM (173145201122). Formulasi Dan Uji Aktivitas Sediaan Spray Hand Sanitizer Ekstrak Etanol Daun Turi (Sesbania grandiflora L.) Terhadap Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli. (Dibimbing oleh Rugayyah Alyidrus dan Mirfaidah Nadjamuddin). Spray hand sanitizer adalah hand sanitizer berupa semprotan yang mengandung bahan aktif yang digunakan untuk membersihkan atau membasmi kuman di tangan. Telah dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol Daun Turi (Sesbania grandiflora L.) dapat dibuat sediaan spray hand sanitizer yang stabil secara fisika kimia dan untuk mengetahui aktivitas serta konsentrasi yang paling efektif dari sediaan terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Metode penelitian secara eksperimental laboratorium, dimaserasi menggunakan pelarut etanol 70%, lalu diformulasikan menjadi sediaan spray hand sanitizer dengan berbagai konsentrasi yaitu F1 (0,3%), F2 (0,5%), F3 (1%) dan K- (tanpa ekstrak). Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu uji organoleptik, uji pH, uji viskositas, cycling test, dan uji aktivitas sediaan. Hasil penelitian menunjukan pada uji aktivitas bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli hasil data yang didapatkan nilai p yaitu 0,00<0,05 yang berarti pada uji aktivitas menunjukkan adanya perbedaan data. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa ekstrak etanol Daun Turi (Sesbania grandiflora L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan spray hand sanitizer yang stabil secara fisika kimia, memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli serta paling efektif pada F3 dengan konsentrasi 1%.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND SANITIZER FRAKSI ETIL ASETAT RIMPANG KUNYIT PUTIH (Curcuma zendoaria Rosc.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-04) FIRA WULANDARI SUDIRMAN
    The white turmeric rhizome plant (Curcuma zedoaria Rosc.) is a plant that contains secondary metabolites, one of which is flavonoids which can be used as antibacterial substances. So the aim of this research is to determine whether the ethyl acetate fraction of white turmeric rhizomes (Curcuma zedoaria Rosc.) can be formulated as a hand sanitizer gel preparation, and has antibacterial activity and to find out what the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) is for Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. This research method is laboratory experimental research, using the maceration method with the disc diffusion test method. At concentrations of F1 (5%), F2 (7%) and F3 (9%), K(-) without fraction and K+ (ANTIS). The results of the research evaluation at concentrations of F1 (5%), F2 (7%) and F3 (9%) meet the physical and chemical requirements. Antibacterial activity test against Staphylococcus aureus bacteria at F1 (5%) inhibition zone 11.6 mm (strong), F2 (7%) inhibition zone 12.4 mm (strong) and F3 (9%) inhibition zone 13.9 mm ( strong) and K+ inhibition zone 16.9 mm and in Escherichia coli bacteria F1 (5%) inhibition zone 10.7 mm (strong), F2 (7%) inhibition zone 11.5 mm (strong) and F3 (9%) inhibition zone 12.6 mm (strong) and K+ inhibition zone 16.4 mm. It was concluded that the minimum inhibitory concentration (MIC), namely 5% in F1, could inhibit bacterial growth in the strong category.