Faculty of Pharmacy

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/1

Browse

Search Results

Now showing 1 - 10 of 24
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI GEL ANTIJERAWAT EKSTRAK DAUN JAMBU BOL ( Syzygium Malaccense L ) TERHADAP Staphylococcus aureus
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-19) M. ARFAN UMASANGAJI
    Daun Jambu Bol (Syzygium Malaccense L) merupakan tanaman yang memiliki kandungan metabolit sekunder seperti fenol, flavonoid,tanin, kuinon, steroid, saponin dan alkaloid yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan gel dari Antibakteri Ekstrak Daun jambu bol (Syzygium Malaccense L) menjadi sediaan gel yang memenuhi persyaratan uji stabilitas fisik dan kimia serta berapa konsentrasi optimum yang dapat memberikan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus Dilakukan pengujian mutu fisik dan uji stabilitas sebelum dan setelah cycling test meliputi uji organoleptis (bentuk, warna, bau), uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, dan uji daya sebar serta uji aktivitas antibakteri. Dari hasil pengujian aktivitas antibakteri menggunakan Staphylococcus aureus didapat zona hambat 1% adalah 9mm masuk dalam kategori zona hambat sedang, 3% adalah 19,6mm masuk dalam kategori zona hambat kuat, 5% adalah 20,3 mm masuk dalam kategori zona hambat sangat kuat. Sediaan gel dengan konsentrasi 1%, 3% dan 5% memenuhi persyaratan uji organoleptic (bentuk, bau, dan warna), uji homogenitas, uji ph, uji viskositas dan uji daya sebar serta stabil secara fisika dan kimia dan sediaan gel pada konsentrasi 1%, 3% dan 5% memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus serta zona hambat yang baik.
  • Item
    UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETANOL, ETIL ASETAT, DAN N-HEKSAN DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) ANASTASYA SOSANG
    Anastasya Sosang (NIM B1A1191713). Perbandingan aktivitas antibakteri fraksi etanol, etil asetat dan N-heksana daun binahong (Anredera cordifolia) terhadap bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia coli (Dibimbing oleh Wahyuddin Jumardin dan Fitriani Fajri Ahmad). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan aktivitas antibakteri yang optimal dari fraksi pelarut etanol, etil asetat dan N-heksana ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia.coli, dengan perbedaan konsentrasi 20%, 30% dan 40%. Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen, yaitu dengan menggunakan metode difusi paper disk untuk mengukur diameter zona hambat. Metode analisis data yang digunakan adalah SPSS dengan metode pengujian One Way Anova. Dari hasil perbandingan menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia) fraksi etanol pada bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli memiliki konsentrasi optimum pada 40% dengan diameter rata-rata 18,23 mm dan 19,34 mm termasuk dalam kategori kuat, dan pada fraksi etil asetat pada bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli memiliki konsentrasi optimum pada 40% dengan diameter rata-rata 14,90 mm dan 17,03 mm termasuk dalam kategori kuat, sedangkan fraksi N-heksan pada bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli memiliki konsentrasi optimum pada 40% dengan diameter rata-rata 15,16 mm dan 19,59 mm termasuk dalam kategori kuat.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN OBAT KUMUR (Mouthwash) EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-16) SALAWATI
    Daun kelor (Moringa oleifera) memiliki kandungan senyawa aktif seperti saponin, flavonoid, alkaloid dan tannin. Senyawa-senyawa tersebut memiliki mekanisme kerja dengan merusak membrane sel bakteri. Tujuan Penelitian untuk mengetahui stabilitas ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) yang difomulasikan menjadi sediaan Mouthwash secara fisika dan kimia. Untuk mengetahui aktivitas daya hambat sediaan Mouthwash ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) terhadap Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus. Untuk mengetahui konsentrasi optimum ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) pada mouthwash yang menghambat Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan metode ekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, dibuat formulasi sediaan mouthwash dengan konsentrasi F1 (2,5%) FII (5%) FIII (7,5%). Sediaan mouthwash diuji stabilitas yang meliputi uji organoleptik, uji pH, uji bobot jenis, uji viskositas sebelum dan sesudah cycling test serta uji aktivitas antibakteri dengan metode paperdisk. Hasil penelitian : Ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) dapat diformulasikan dalam sediaan mouthwash yang stabil secara fisik dan kimia. Sediaan mouthwash ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) dapat menghambat bakteri Streptococcus mutans dengan konsentrasi 2,5% (6,9), 5% (8,23 mm) dan 7,5% (9,26) yang memiliki zona hambat dengan kategori sedang. Sedangkan bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 2,5% (7,9 mm), 5% (8,7 mm), dan 7,5% (9,3 mm) yang memiliki zona hambat dengan kategori sedang.
  • Item
    UJI PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI CEFADROXIL GENERIK BERLOGO DAN NAMA DAGANG TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-15) BENEDIKTA EVRIDAYATI TA’A
    Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang jenis obat generik yang sering dianggap sebagai obat dengan kualitas rendah, masyarakat umum menganggap obat generik sebagai obat kelas dua atau obat kelas menengah kebawah, yang berarti kualitasnya kurang baik. Sedangkan paten dianggap sebagai obat kelas atas karena memiliki harga yang mahal dan kualitas yang lebih baik dibandingkan obat generik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan daya hambat aktivitas antibakteri Cefadroxil generik berlogo dan nama dagang terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Design penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan kelompok pembanding. Sampel dalam penelitian ini adalah sediaan cefadroxil generik berlogo dan paten. Tahapan dari penelitian ini adalah dengan pembuatan stok sampel, persiapan sampel, sterilisasi alat dan bahan, dan uji aktivitas antibakteri Cefadroxil. Adapun hasil penelitian yang didapatkan pada Cefadroxil merek A mempunyai nilai diameter rata-rata 31,98 mm, B 31,6 mm, C 28,55 mm, D 29,49 mm, E 28,53 mm, dan F 26,94 mm. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa Cefadroxil generik berlogo dan nama dagang memiliki aktivitas yang sama-sama sangat kuat terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Adapun kesimpulannya Cefadroxil generik berlogo dan nama dagang memiliki daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus yang tidak berbeda jauh
  • Item
    IDENTIFIKASI CEMARAN BAKTERI Salmonella sp., Escherichia coli, DAN Staphylococcus aureus PADA PRODUK SNACK FOOD COKELAT TELUR
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-14) ELSA A.
    Produk cokelat olahan merupakan salah satu produk yang banyak disukai oleh semua kalangan, terutama bagi anak-anak karena memiliki rasa yang cenderung manis serta memiliki packaging (kemasan) yang menarik minat beli konsumen, salah satunya ialah produk cokelat telur. Kandungan di dalam camilan ada yang bermanfaat, adapula yang dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan tubuh, seperti cemaran mikroba yang dapat disebabkan oleh proses pemilihan bahan baku, proses produksi, proses pengemasan, proses pemasaran, dan proses penyimpanannya. Tujuan penelitian ialah menguji sampel cokelat telur secara mikrobiologi berdasarkan Total Plate Count (TPC) / Angka Lempeng Total (ALT), Uji Salmonella sp., Most Probable Number (MPN) Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sampel cokelat telur memenuhi syarat perhitungan Total Plate Count (TPC) / Angka Lempeng Total (ALT), Uji Salmonella sp., Most Probable Number (MPN) Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus.
  • Item
    UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG SANREGO (Lunasia amara blanco) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-14) RINDIANI SAPUTRI
    Diare merupakan penyakit saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kayu sanrego (Lunasia amara blanco) mengandung senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid, dan tanin, yang diduga memiliki potensi sebagai antibakteri. Metode penelitian menggunakan metode dilusi dan sumuran (well diffusion method). Hasil konsentrasi hambat minimum (KHM) S.aureus adalah 3,125% dan untuk E.coli 6,25%. Pada konsentrasi bunuh minimum (KBM) dapat membunuh kedua bakteri dikonsentrasi 50% dan 100%. Hasil uji daya hambat menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit batang sanrego pada bakteri S.aureus, Konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% menghasilkan zona hambat berturut-turut sebesar 11,93 mm, 13,78 mm, 15,28 mm, dan 17,48 mm semua tergolong kuat. Sementara itu, pada bakteri E.coli konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% menghasilkan zona hambat sebesar 10.35 mm, 11,66 mm, 13,43 mm dan 15,43 mm semua juga tergolong kuat. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit batang sanrego (Lunasia amara blanco) terbukti memiliki daya bunuh terhadap bakteri, serta dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SERUM ANTIACNE EKSTRAK ETANOL DAUN LEILEM (Clerodendrum minahassae Teisjm. & Binn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Propionibacterium acnes
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-14) FITRIANA MOKOGINTA
    Daun leilem (Clerodendrum minahassae Teisjm. & Binn.) merupakan tumbuhan yang mengandung senyawa yang memiliki banyak khasiat. Salah satu khasiat daun leilem adalah sebagai antibakteri karena adanya kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin , dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan daun leilem dalam bentuk sediaan serum Antiacne yang stabil secara fisik dan kimia serta memiliki aktivitas antibakteri. Metode yang digunakan pada penelitian kali ini adalah eksperimen laboratorium. Ekstrak daun leilem diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol 96%, diformulasikan dalam bentuk sediaan serum dan dilakukan uji mutu fisik yang terdiri dari organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar dan viskositas dilanjutkan dengan uji stabilitas menggunakan metode cycling test kemudian data yang diperoleh akan dianalisis statistk dengan uji t berupa Paired Sample T Test dan dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes dengan menggunakan metode difusi cakram kemudian hasil zona hambat akan dianalisis statistik dengan One Way Anova. Hasil penelitian diperoleh sediaan serum yang stabil secara fisik dan kimia ditandai dengan tidak ada perubahan setelah cycling test. Hasil pengujian antibakteri ekstrak etanol daun leilem dengan konsentrasi 10%, 15%, dan 20% memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes. Pada bakteri Staphylococcus aureus diperoleh rata-rata zona hambat masing-masing 12,5±0,36 mm (kuat), 13±0,92 mm (kuat), dan 14,2±0,11 mm (kuat), dan pada bakteri Propionibacterium acnes masing-masing zona hambat 12,5±0,18 mm (kuat), 13,7±0,18 mm (kuat), dan 14,6±0,20 mm (kuat). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa sediaan serum Antiacne ekstrak daun leilem memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes.
  • Item
    ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI BAKTERI ENDOFIT DAUN MATOA (Pometia pinnata J.R. & G.Forst.) TERHADAP Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-14) NURUL AZMI R.
    Daun matoa mengandung metabolit sekunder yang memberikan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Tanaman tingkat tinggi mengandung bakteri endofit yang mampu menghasilkan metabolit sekunder yang sama dengan tanaman inangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat bakteri endofit dari Daun Matoa (Pometia pinnata J.R. & G.Forst.) dan mendapatkan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli serta mengetahui jenis dari isolat bakteri endofit tersebut. Metode penelitian merupakan eksperimental laboratorium dimana isolasi bakteri endofit Daun Matoa dilakukan dengan metode penanaman langsung dan pemurnian isolat dilakukan dengan menggunakan metode streak plate. Isolat yang dihasilkan diuji aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli menggunakan metode difusi agar menggunakan paper disk. Identifikasi bakteri endofit dilakukan secara makroskopik, mikroskopik, media selektif dan uji biokimia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Daun Matoa menghasilkan 4 isolat bakteri endofit yaitu BE 1, BE 2, BE 3, dan BE 4. Keempat isolat bakteri endofit memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Dimana rata-rata diameter zona hambat terhadap Staphylococcus aureus pada isolat BE 1, BE 2, BE 3 dan BE 4 berturut-turut yaitu 23,6 mm, 25,3 mm, 28,3 mm dan 30,3 mm. Sedangkan terhadap Escherichia coli pada isolat BE 1, BE 2, BE 3, dan BE 4 berturut-turut sebesar 19,6 mm, 20 mm, 23 mm dan 24,6 mm. Isolat BE 1 merupakan Escherichia sp., BE 2 yaitu Staphylococcus sp., sedangkan BE 3 dan BE 4 merupakan Pseudomonas sp. Daun Matoa mengandung bakteri endofit yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
  • Item
    FORMULASI SEDIAAN MASKER GEL PEEL OFF DAN UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN BIDARA (Ziziphus mauritiana L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus
    (FORMULASI SEDIAAN MASKER GEL PEEL OFF DAN UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN BIDARA (Ziziphus mauritiana L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, 2025-08-14) NUR ISMAYANTI HR
    Bidara (Ziziphus mauritiana L) adalah tumbuhan semak atau pohon kecil, berduri, daun tunggal berselang seling, dan tangkai daun berbulu yang memiliki kandungan fenolat, flavonoid, alkaloid, dan saponin berkhasiat sebagai antimikroba. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak daun Bidara (Ziziphus mauritiana L) dapat dibuat dalam bentuk sediaan masker gel Peel Off dan stabil secara fisik dan untuk mengetahui sediaan masker gel Peel Off daun Bidara (Ziziphus mauritiana L) memiliki aktivitas terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dimana menggunakan sampel Ekstrak N-heksan Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L) dengan konsentrasi 0,3%, 0,5% dan 0,7%. Evaluasi sediaan masker gel Peel Off diantaranya yaitu organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, waktu kering, cycling test, uji hedonik (kesukaan) dan uji daya hambat. Hasil uji antibakteri pada formula 1 mempunyai daya hambat 20,8 mm, formula 2 mempunyai daya hambat sebesar 21,1 mm dan formula 3 mempunyai daya hambat sebesar 21,4 mm. Hasil analisis Paired test pada uji pH dengan nilai signifikan 0,23 < 0,05 dan uji Viskositas dengan nilai signifikansi 0,40 < 0,05 menunjukkan adanya perbedaan dari masing-masing konsentrasi terhadap pengaruh cycling test. Sedangkan hasil analisis One Way Anova pada Zona Hambat bakteri Staphylococcus aureus didapatkan nilai sig. 0.149, sehingga dapat dinyatakan P > 0.05 tidak terdapat perbedaan yang signifikan/bermakn
  • Item
    FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus PENYEBAB BISUL
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-13) DEVI RAMLI
    Pada umumnya masyarakat melakukan pengobatan tradisional yang bahan dasarnya menggunakan tanaman, salah satu tanaman yang memiliki khasiat sebagai antibakteri adalah daun mahkota dewa, kandungan pada daun mahkota dewa yang bermanfaat sebagai antibakteri adalah flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak etanol daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dapat dibuat sebagai sediaan krim dan dapat memberikan efek antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Formulasi krim ekstrak etanol daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa ) dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15% dilakukan pengujian organoleptik, pH, uji homogenitas, dan uji daya sebar. Pengujian aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dilakukan dengan metode difusi (sumuran). Hasil pengujian evaluasi sediaan krim memenuhi persyaratan sesuai standar yang ditetapkan SNI ialah uji organoleptik, pH, homogenitas, daya sebar. Hasil uji aktivitas antibakteri krim ekstrak etanol daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) yang diperoleh dapat menghambat Staphylococcus aureus konsentrasi 5% yaitu 12,3 mm, konsentrasi 10% yaitu 13,3mm, konsentrasi 15% yaitu 13,9 mm, masuk dalam kategori zona hambatan kuat.