Faculty of Pharmacy
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/1
Browse
3 results
Search Results
Item UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI PARTISI EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus epidermidis(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-13) NURUL AMALIYAHDaun Kemangi (Ocimum sanctum L.) merupakan tanaman yang diketahui mengandung senyawa kimia berupa flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan minyak atsiri dimana senyawa-senyawa tersebut memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri partisi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap Staphylococcus epidermidis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode difusi agar yang menggunakan kertas cakram (paper disk) untuk mengetahui aktivitas antibakteri partisi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis dengan melihat zona bening yang terbentuk di sekitar kertas cakram. Hasil penelitian antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis pada ekstrak etanol 96% memiliki zona hambat sebesar 19,03 mm (kuat), partisi n-heksan 28,4 mm (sangat kuat) dan partisi air 17,09 (kuat). Disimpulkan bahwa ekstrak etanol, partisi n-heksan, dan partisi air daun kemangi (Ocimum sanctum L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis.Item UJI EFEKTIVITAS FRAKSI ETIL ASETAT BATANG BANDOTAN (Ageratum conyzoides) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA TIKUS JANTAN PUTIH (Rattus norvegicus)(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) SULFIANI YAHYAan sumber panas. Perawatan luka bakar yang tidak tepat dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi dan pendarahan serta dapat memperpanjang waktu penyembuhan luka. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai pengobatan dalam penyembuhan luka bakar adalah batang bandotan (Ageratum conyzoides). Tanaman ini diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid. Mekanisme dari senyawa flavonoid sebagai penyembuhan luka bakar yaitu dapat menghambat permeabilitas kapiler dan mencegah mediator proliferasi sel radang pada luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol batang bandotan (Ageratum conyzoides) terhadap penyembuhan luka bakar pada tikus jantan putih (Rattus norvegicus). Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test with control design, dilanjutkan dengan analisis data secara test of normality. Berdasarkan hasil uji normality menunjukkan data tidak normal, dimana P<0,05. Berdasarkan hasil penelitian ekstrak etanol 5 % yaitu sebesar 1,71 cm, 1,71 cm dan 1,70. Pada ekstrak etanol 10 % yaitu sebesar 1,62 cm, 1,69 cm dan 1,57 cm. Pada ekstrak etanol 15 % yaitu sebesar 1,60 cm, 1,61 cm dan 1,57 cm, memiliki efektivitas terhadap penyembuhan luka bakar pada tikus jantan putih (Rattus norvegicus) dapat disimpulkan bahwa konsentrasi yang efektif dalam proses penyembuhan luka bakar adalah pada kelompok III dengan ekstrak etanol konsentrasi 15 % yaitu sebesar 1,60 cm, 1,61 cm dan 1,57 cm, semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin kecil diameter luka bakarnya.Item PENETAPAN KADAR ANTOSIANIN DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BERAS MERAH (Oryza nivara) ASAL KABUPATEN ENREKANG DENGAN METODE DPPH (1,1- diphenyl-2-picrylhydrazil)(2025-08-04) SUCI NUR INDAH SARIBeras merah pada bagian aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang berperan sebagai senyawa alami yang menghancurkan dan menangkal radikal bebas pada manusia. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar antosianin dan aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol beras merah (Oryza nivara) asal Kabupaten Enrekang. Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan penetapan kadar antosianin ekstrak etanol beras merah (Oryza nivara) dan uji aktivitas antioksidan ekstrak beras merah (Oryza nivara) menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Pada penetapan kadar menggunakan metode pH differensial dimana menggunakan pH 1,0 dan pH 4,5. Adapun pada uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar antosianin ekstrak etanol beras merah (Oryza nivara) menggunakan metode pH differensial dengan pH 1,0 dan 4,5 diperoleh kadar antosianin sebesar 6,03 mg/100 gram. Sementara pada uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol beras merah (Oryza nivara) diperoleh nilai IC50 sebesar 35,95 μg/mL yang termasuk dalam kategori sangat kuat