Undergraduate Theses
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/22
Browse
Item ASUHAN KEPERATAN KELUARGA DENGAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA NY. R DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN BERAS MERAH DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA RW 06 RT 04 MAKASSAR(2025-04-23) JOISPANI AMALatar belakang: Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2030 akan terjadi peningkatan penduduk yang terkena Diabetes Mellitus minimal 366 juta jiwa. Peningkatan angka prevalensi penderita Diabetes Melitus usia ≥ 15 tahun cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018 sehingga jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai lebih dari 16 juta orang yang kemudian berisiko terkena penyakit lain, seperti serangan jantung, stroke, kebutaan dan gagal ginjal bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian (Kemenkes RI, 2019) dalam Solissa & Sudarman, (2020). Tujuan: Penelitian ini guna menganalisa peran keluarga mengawasi Ny. R dalam pemberian nasi beras merah dan efektifitas terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus. Metode: Pengumpulan data menggunakan pendekatan studi kasus yang menderita diabetes melitus. Kriteria inklusi responden yang diambil adalah seseorang dengan kadar gula darah>200mg/dL. Hasil: Menunjukkan adanya penurunan kadar glukosa darah pada Ny. R yang semula 270 mg\dL menjadi 184 mgdL. Kesimpulan: Pemberian nasi beras merah dapat mengontrol ketidakstabilan kadar gula darah penderita diabetes melitus.Item ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN INTERVENSI ORYZA NIVERA (BERAS MERAH) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN MASALAH KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN NY.R DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA TAHUN 2024(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-23) RESTIPenyakit diabetes melitus (DM) yang disebut juga kencing manis merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak diderita oleh lansia. Lansia menderita diabetes melitusjika konsentrasi glukosa darah dalam keadaan puasa pagi hari lebih atau sama dengan 126 mg/ dl, atau kadar glukosa darah 2 jam setelah makan lebih atau sama dengan 200 mg/ dl, atau lebih dari 200 mg/ dl pada pemeriksaan kadar glukosa darah. Tujuan Umum: Melakukan intervensi/pemberian Oryza Nivera (Beras Merah) Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Dengan Masalah Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Ny.R Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala Tahun 2024. Metode: Menggunakan studi kasus dengan melakukan pemberian Oryza Nivera (Beras Merah) selama 5 Hari dengan takaran pemberian beras merah sebanyak 100 gram/porsi dengan frekuensi 3x/hari. Hasil Asuhan Keperawatan: Kadar glukosa dalam darah terkontrol dengan angka penurunan kadar glukosa darah yaitu dari 372 mg/dl menurun menjadi 218 mg/dl. Jadi dapat disimpulkan pemberian Oryza Nivera (Beras Merah) dapat menurunkan ketidakstabilan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus. Rekomendasi: Pemberian Oryza Nivera (Beras Merah) memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap ketidakstabilan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus.Item FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN DIET DM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS BANGKALA(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) HENDERIKA KATAREDA AFDANDiabetes merupakan akibat dari kurangnya insulin yang mengakibatkan glukosa menumpuk di dalam darah (WHO 2023). Kepatuhan diet merupakan perilaku pasien patuh pada petunjuk dalam bentuk terapi atau anjuran. Pada pasien DM anjuran diet yang sering yaitu diet DM (Novia et al. 2022). Namun tingkat kepatuhan pasien dalam melakukan diet DM didapatkan masih sangat rendah. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan diet DM pada pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Bangkala. Metode : Rancangan penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2024 di Puskesmas bangkala dengan jumlah responden sebanyak 44 orang. Hasil : Hasil penelitian ini diperoleh hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet yaitu p-value (0.015) <0.05 hubungan dukungan sosial dengan kepatuhan diet yaitu p-value (0.039) <0.05 dan hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet yaitu p-value (0.000) <0.05 Kesimpulan : Terdapat hubungan antara dukungan keluarga, dukungan sosial dan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet pada pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Bangkala. Rekomendasi : Rekomendasi penelitan ini diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang kepatuhan diet DM dengan menggunakan uji korelasi yang berbeda.Item GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU REMAJA TENTANG PENCEGAHAN DIABETES MELITUS DI SMP NEGERI 19 MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) WD. REZKY ANGGI SAPUTRIDiabetes melitus, yang biasanya dianggap sebagai penyakit yang menyerang orang dewasa, saat ini semakin banyak jumlah kasusnya dikalangan anak remaja. Ikatan Dokter Anak Indonesia mencatat, peningkatan jumlah kasus diabetes melitus tipe-1 sebesar 70 kali lipat pada anak dibawah 18 tahun. Berdasarkan usianya, sebanyak 46% berusia 12-14 tahun, dan 31% berusia 14 tahun keatas. Tujuan: untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku remaja tentang pencegahan diabetes melitus di SMP Negeri 19 Makassar Metode: Penelitian ini mengggunakan desain penelitian kuantitatif non eksperimental dengan menggunakan studi deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 8 SMP Negeri 19 Makassar, dengan jumlah sampel 179 siswa yang dipilih secara acak menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan analisa univariat. Hasil: Hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa mayoritas remaja SMP Negeri 19 Makassar pengetahuannya cukup sejumlah 56,4%, sejumlah 39,7% memiliki pengetahuan yang baik dan sejumlah 3,9% memiliki pengetahuan yang kurang. Dan hasil penelitian perilaku pencegahan siswa yang memiliki perilaku pencegahan baik 1,1 %, yang memiliki perilaku pencegahan cukup 76,5% dan yang memiliki perilaku pencegahan kurang 22,3%. Kesimpulan: Pengetahuan dan perilaku remaja di SMP Negeri 19 Makassar terhadap pencegahan diabetes melitus dinyatakan cukup. Rekomendasi: Memberikan program edukasi mengenai pencegahan diabetes melitus sejak dini.Item PENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP DISTRES DAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II PADA LANSIA DI PUSKESMAS PERAWATAN WAMSISI(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-25) Ermawati IskandarLatar Belakang : Lansia akan menghadapi masalah fisik, biologis, mental dan keuangan yang berbeda. Penyakit kronis seperti diabetes melitus bukan hanya menyebabkan perubahan fisik saja melainkan psikologis dapat terganggu juga, termasuk adanya kecemasan berlebih, stress dan tidak adanya kendali atas stress yang dialami sehingga stress menimbulkan hal-hal negatif yang sering disebut distres. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh senan ergonomik terhadap distres dan kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe II pada lansia. Metode : penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dimana menggunakan pendekatan analitik dengan metode Pre-Experimental Design. Rancangan penelitian yang digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest . Penelitian ini menggunakan intstrumen DDS (Diabetes Distress Scale) dengan jumlah pertanyaan 17 item. Hasil Penelitian :. Hasil uji Pre-Post Test Distres yaitu P-value 0,001 dan kadar gula darah pre-post test 0,000. Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh senam ergonomik terhadap distres dan kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe II pada lansia di Puskesma Perawatan Wamsisi. Saran : Disarankan pada peneliti lain agar dapat mengembangkan metode penelitiannya atau penelitian dengan comparison intervensi untuk membandingkan dan menemukan latihan fisik yang lebih berpengaruh terhadap distres dan kadar glukosa darah penderita diabetes melitus tipe II khususnya pada lansia.