Undergraduate Theses
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/22
Browse
Item HUBUNGAN PAPARAN SINAR MATAHARI DENGAN KEPADATAN TULANG PADA LANSIA DI DESA BONTOMARANNU KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) PRATIWI NURVitamin D yang didapatkan dari sinar matahari adalah sumber primer vitamin D yang dibutuhkan tubuh. Indonesia sendiri mempunyai iklim tropis yang mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Meskipun demikian, prevalensi defisiensi vitamin D khususnya pada lansia masih tinggi. Kepadatan tulang adalah massa tulang per volume tulang dalam area tertentu. Kepadatan tulang akan dicapai dalam puncak massa tulang usia dewasa tua. Puncak massa tulang ditentukan oleh beberapa faktor misalnya asupan vitamin D. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan sinar matahari dengan kepadatan tulang pada lansia. Penelitian ini merupakan Cross Sectional menggunakan metode penelitian deskriftif analitik dan pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dengan jumlah sampel mencapai 69 responden. Pemeriksaan gambaran sinar matahari menggunakan kuesioner dan pengukuran kepadatan tulang menggunakan Bone Mineral Density. Setelah dilakukan uji statistik memakai uji Chi-Square, pada dapatkan P value sebanyak 0,001 yang berarti terdapat hubungan paparan sinar matahari dengan kepadatan tulang pada lansia. Pada penelitian ini ditemukan bahwa gambaran sinar matahari secara statistik mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepadatan tulang pada lansia diDesa Bontomarannu Kabupaten Kepulauan Selayar.Item GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN PERAWATAN KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS UNTUK MENCEGAH LUKA KAKI DIABETES DI PUSKESMAS ANTANG PERUMNAS MAKASSAR(2025-01-02) ANANDA REZKI YULIANTIDiabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit gangguan metabolik kronis yang disebabkan oleh banyak faktor yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah sebagai akibat dari gangguan fungsi insulin. Seiring meningkatnya jumlah penyandang diabetes mellitus, maka komplikasi yang dapat terjadi juga semakin meningkat. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi yaitu ulserasi pada tungkai bawah atau tanpa infeksi disebut dengan luka kaki diabetes (LKD),olehnya itu diperlukan peran keluarga dalam melakukan perawatan kaki untuk mencegah luka kaki diabetes.Tujuan Penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan keluarga dalam melakukan perawatan kaki diabetes untuk mencegah luka kaki diabetes di Puskesmas Antang Perumnas Makassar.Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif.Penelitian ini dilakukan September-Oktober 2022 di Puskesmas Antang Perumnas Makassar dengan jumlah sampel 40 yang ditentukan dengan teknik purposive sampling dengan menggunakan rumus slovin kemudian data diolah menggunakan uji frequencies. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan lembar persetujuan responden. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 32 responden (80%) memiliki pengetahuan kurang terhadap pengetahuan keluarga dalam melakukan perawatan kaki diabetes mellitus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gambaran pengetahuan keluarga dalam melakukan perawatan kaki diabetes mellitus di Puskesmas Perumnas Antang kota Makassar pengetahuan keluarga dalam melakukan perawatan kaki diabetes termasuk dalam kategori pengetahuan kurang.Saran penelitian dengan adanya penelitian ini diharapkan keluarga lebih banyak lagi mencari informasi terkait perawatan luka kaki diabetes mellitus agar dapat mencegah dampak yang lebih serius lagi terhadap keluarga yang terkena diabetes mellitus.Item HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF EFFICACY PADA PERAWAT COVID-19 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) RAHMAN TARAJULatar belakang perawat jika dibandingkan dengan populasi secara umum, mengalami berbagai macam tekanan akibat Covid-19 yang disebabkan oleh beragam alasan seperti, perawat harus kontak langsung dengan pasien positif Covid-19. karenanya diperlukan keyakinan kuat akan kemampuan dalam setiap pekerjaan dengan tepat pada diri seorang perawat. Keyakinan akan kemampuan diri individu ini disebut dengan self efficacy. Sehingga adanya dukungan sosial merupakan contoh adanya bentuk bantuan yang diberikan dari individu lain yang di anggap dekat oleh penerima dukungan sosial dan bersifat dapat membantu individu meningkatkan kepercayaan akan kemampuan dirinya. Metode yang digunakan kuantitatiif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 40 perawat Covid-19 yang diperoleh dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa yang digunakan analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan nilai p-value 0,000 (<0,05) sehingga terdapat ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan self efficacy pada perawat Covid-19. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa distribusi dukungan sosial sebagian besar berperilaku baik sebanyak 32 anak (80%). Self efficacy sebagian besar baik sebanyak 39 anak (77,5%). Ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan self efficacy pada perawat Covid-19 di RSUD makassar, yang dibuktikan dengan hasil uji statistic Chi-Square diperoleh nilai p = 0,00 dimana p < ɑ (alpha = 0,05) dan nilai OR 11,625.Item GAMBARAN SELF MANAGEMENT PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTANG PERUMNAS(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) ADRIANA KUWAYHipertensi secara global diderita oleh masyarakat sebesar 30% dan merupakan penyebab kematian sebesar 7,1 juta pertahun. Hipertensi juga terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia, Sulawesi Selatan menempati urutan ke tujuh. Penyebab terjadinya hipertensi karena gaya hidup yang tidak sehat, salah satu kunci yang dapat membantu pasien hipertensi untuk mengadopsi gaya hidup sehat adalah mendidik mereka fokus pada peningkatan self management. Self management hipertensi dapat dilakukan dengan menerapkan 3 komponen yaitu self efficacy, self behavior, social support. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran self management pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Antang Perumnas. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan deskriptif dan jumlah sampel 73, menggunakan analisis univariat untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentasi. Hasil : Self efficacy dimana terdapat sebanyak 49 orang (67%) yang mempunyai self efficacy baik. Kedua, adalah self behavior dimana terdapat sebanyak 46 orang (63%) yang memiliki self behavior kurang baik. Ketiga, adalah social support dimana terdapat sebanyak 57 orang (78%) yang memiliki social support kurang baik. Kesimpulan : Self efficacy dikategori baik, self behavior dikategori kurang baik, dan social support dikategori kurang baik. Saran : Diharapkan dapat menjadi acuan untuk meningkatkan edukasi bagi pihak puskesmas dan responden, serta dapat mengembangkan hasil penelitian ini secara luas oleh penelitian selanjutnya.Item PENGARUH TEKNIK JALAN SANTAI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTANG(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) ROFINA MONDJILhipertensi merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbesar didunia, kebanyakan hipertensi menyerang lansia. Salah satu penyebab hipertensi adalah kurang melakukan aktifitas fisik. Melakukan aktifitas fisik jalan pagi secara teratur akan menurunkan tekanan darah. Tujuan : penelitian ini untuk mengetahui tekanan darah sebelum dan setelah melakukan teknik jalan santai terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Metode penelitian : yang digunakan pra eksperimental desain dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan rangcangan pretestposttest degan jumlah sampel 18 orang di Puskesmas Antang. Hasil yang didapatkan tekanan darah sistolik sebelum jalan santai 174 mmHg dengan standar deviasi 8,762 dan diastolik setelah melakukan jalan santai tekanan darah 75,56 mmHg dengan standar deviasi 4.369. hasil menunjukan bahwa nilai p= 0,000 lebih kecil dari nilai 0,05 ini berarti bahwa terdapat pengaruh teknik jalan santai terhadap penurunan tekanan darah pada lansia. Kesimpulannya ada pengaruh teknik jalan santai terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Puskesmas Antang tahun 2022.Item ASUHAN KEPERAWATAN NY. M DENGAN CA MAMAE DEXTRA DENGAN PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM DI RUANG ONKOLOGI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR 2021(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) FITRIYANTI DAENG SIJAYA S.KepLatar belakang : Pasien kanker payudara yang mengalami nyeri, biasanya di rumah sakit hanya diberikan terapi secara farmakologis tanpa ada intervensi khusus dalam perawatannya, dengan begitu bisa dikatakan bahwa intervensi mandiri perawat dalam mengatasi nyeri belum adekuat. Perawat masih mengutamakan tindakan kolaboratif dengan pemberian analgesik. Tujuan Umum : Untuk mengetahui asuhan keperawatan dan penerapan teknik relaksasi napas dalam pada nyeri kronis Ca Mamae. Metode : Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri pada penderita ca mamae adalah teknik relaksasi. Beberapa intervensi termasuk teknik relaksasi yaitu pencitraan, relaksasi progresif, biofeedback, self-hypnosis, meditasi (seperti tai chi dan yoga) dan latihan pernapasan. Tujuan dari tekniknya serupa: untuk menghasilkan respons alami dari relaksasi dan peningkatan perasaan sejahtera serta motivasi untuk sembuh. intervensi non-farmakologis secara signifikan juga sudah terbukti dalam penanganan nyeri pada pasien kanker. Hasil : Teknik relaksasi nafas dalam yang dilakukan Ny.M secara berulang dengan benar dan dengan pendekatan secara relegius, merangsang rasa nyaman, yang pada akhirnya akan meningkatkan toleransi persepsi dalam menurunkan rasa nyeri yang dialami. Ny. M mampu meningkatkan toleransinya terhadap nyeri dan mampu beradaptasi dengan nyeri dari skala 4 NRS menjadi 3 NRS, dan juga, dan memiliki pertahanan diri yang baik pula. Teknik relaksasi untuk pasien kanker payudara dengan dengan nyeri adalah memiliki efek signifikan secara statistik, dan berdasarkan bukti yang baik untuk praktik. Rekomendasi Peneliti merekomendasi untuk menggunakan teknik ini sebagai intervensi keperawatan mandiri pada pasien dengan masalah keperawatan nyeriItem DETEKSI Entamoeba histolytica PADA SAMPEL TINJA SANTRI DI PESANTREN YANG BERLOKASI DI SEKITAR TPA ANTANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(2025-04) ANDI NISA MAHARANI MARWIJIDiare menjadi permasalahan utama di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia. Penyebab timbulnya diare disebabkan oleh parasit melalui kontaminasi makanan dan minuman yang tercemar tinja atau kontak langsung dengan penderita. Parasit yang dapat menyebabkan diare salah satunya adalah Entamoeba histolytica atau disebut Amoebiasis. Parasit Entamoeba histolytica dapat di temukan di lingkungan masyarakat yang kurang bersih, seperti contohnya pemukiman yang berada dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Salah satu pemukiman yang dekat dengan TPA yaitu Pesantren. Adapun tujuan pada penelitian ini adalah untuk mendeteksi Entamoeba histolytica pada sampel tinja santri di Pesantren yang berlokasi disekitar TPA Antang dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Jenis penelitian yang digunakan yaitu bersifat deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 10 sampel tinja santri. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa tidak didapatkan pita DNA yang dapat diartikan bahwa tidak terdeteksinya Entamoeba histolytica pada target 439bp. Pesantren ini dapat dsimpulkan dari penelitan yang telah dilakukan bahwa tidak terdeteksi Entamoeba histolytica pada tinja pesantren dengan metode PCR.Item ASUHAN KEPERATAN KELUARGA DENGAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA NY. R DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN BERAS MERAH DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA RW 06 RT 04 MAKASSAR(2025-04-23) JOISPANI AMALatar belakang: Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2030 akan terjadi peningkatan penduduk yang terkena Diabetes Mellitus minimal 366 juta jiwa. Peningkatan angka prevalensi penderita Diabetes Melitus usia ≥ 15 tahun cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018 sehingga jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai lebih dari 16 juta orang yang kemudian berisiko terkena penyakit lain, seperti serangan jantung, stroke, kebutaan dan gagal ginjal bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian (Kemenkes RI, 2019) dalam Solissa & Sudarman, (2020). Tujuan: Penelitian ini guna menganalisa peran keluarga mengawasi Ny. R dalam pemberian nasi beras merah dan efektifitas terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus. Metode: Pengumpulan data menggunakan pendekatan studi kasus yang menderita diabetes melitus. Kriteria inklusi responden yang diambil adalah seseorang dengan kadar gula darah>200mg/dL. Hasil: Menunjukkan adanya penurunan kadar glukosa darah pada Ny. R yang semula 270 mg\dL menjadi 184 mgdL. Kesimpulan: Pemberian nasi beras merah dapat mengontrol ketidakstabilan kadar gula darah penderita diabetes melitus.Item ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN PRIMIGRAVIDA (G1P0A0) UK.22 MINGGU + HIPERKOLESTRO DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NYAMAN (NYERI) DENGAN TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI DI RUANGAN POLI OBGYNE RSUP Dr THADJUDDIN CHALLID MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) ENJHEL LITHA MASEHILatar Belakang: pada pasien primigravida + Hiperkolestrol, masalah keperawatan yang dapat muncul bisa berupa: Nyeri, gangguan rasa nyaman, defisit pengatuhan. Pasien primigravida + hiperkolestrol biasanya akan mengalami gejala pada mual dan muntah, payudarah tegang dan besar, gerakan janin yang dilihat, dan hiperkolestrol tegang pada tengkuk dan kebas pada ekstremitas. Salah satu penatalaksanaan primigravida + hiperkolestrol tindakan nonfarmakologis relaksasi napas dalam dan teknik relaksasi genggam jari. Tujuan Umum: Mengidentifikasi Asuhan Keperawatan pada primigravida Uk.22 + Hiperkolestrol dengan intervensi genggam jari di RSUP Dr. Thadjuddin Chalid Makassar. Metode: menggunakan studi kasus dengan melakukan Teknik Relaksasi Genggam Jari untuk mengedalikan dan mengembalikan emosi yang akan membuat tubuh menjadi rileks dengan membandingakn pre dan post intervensi selama 1x8 jam. Hasil Asuhan Keperawatan: Hasilnya skala nyeri pada pada tengkuk mengalami penurunan skala 6 sedang menurun menjadi skala 3 yaitu ringan dalam kurun waktu 8 jam. Rekomendasi: Relaksasi genggam jari memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap penurunan nyeri pada pasien Primigraida+Hiperolestrol.Item PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI VIDEO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS BANGKALA(UNIVERSITAS MEGAREZKYMAKASSAR, 2025-04-23) ELMA PELU: Kehamilan merupakan masa adaptasi yang memerlukan kesiapan ibu dan keluarga untuk menyambut persalinan, salah satunya adalah memperhatikan kebutuhan gizi selama hamil. Kurangnya asupan gizi makro dan mikro pada saat hamil dapat menyebabkan terjadinya kurang energi kronik. Sehingga pengetahuan gizi menjadi salah satu faktor yang dapat merangsang kesadaran untuk berperilaku sehat. Banyak cara yang bisa digunakan untuk memperoleh pengetahuan terkait gizi yang dibutuhkan selama hamil, salah satunya menggunakan video edukasi. Tujuan : Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian edukasi video terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi selama kehamilan di Puskesmas Bangkala. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan preeksperimen with one group pretest and posttest design. Hasil : Analisa bivariat menggunakan uji paired sampel t test untuk melihat pengaruh pemberian edukasi video terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi selama kehamilan. Didapatkan nilai p value = 0,000 artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan : Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi selama kehamilan di Puskesmas Bangkala. Rekomendasi : Disarankan agar metode edukasi video dapat diterapkan dalam program layanan kesehatan bagi ibu hamil, guna meningkatkan pemahaman tentang pentingnya gizi selama kehamilan.Item FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA LANSIA DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI KOTA MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) LAILY KADARIYAHLatar Belakang : Risiko terkena penyakit jantung koroner meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan kejadian penyakit jantung koroner dapat timbul 10 tahun lebih awal pada pria (>45 tahun) dibandingkan wanita (>55 tahun), masyarakat usia lebih dari 45 tahun sudah memasuki usia pralansia, pada pralansia tubuh secara fisiologis menurun karena terjadinya penurunan sekresi dan juga fisiologi tubuh, sehingga lama kelamaan akan munculnya penyakit yang diakibatkan oleh masalah degenerative. Tujuan : Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit jantung koroner pada lansia. Metode : Penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling. Sampel penelitian ini adalah pasien yang mengalami penyakit jantung koroner pada lansia di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar yang sudah dihitung menggunakan rumus slovin sebanyak 80 responden. Hasil : Penelitian menunjukkan terdapat hubungan jenis kelamin dengan penyakit jantung koroner dengan nilai ρ=0,002, terdapat hubungan riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner dengan nilai ρ=0,004, terdapat hubungan kebiasaan merokok dengan penyakit jantung koroner dengan nilai ρ=0,001, terdapat hubungan riwayat hipertensi dengan penyakit jantung koroner dengan nilai ρ=0,005, terdapat hubungan riwayat DM dengan penyakit jantung koroner dengan nilai ρ=0,006. Kesimpulan : Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan penelitian selanjutnya dengan metode lain terkait dengan faktor-fator yang berhubungan dengan kejadian penyakit jantung koroner pada pansia.Item ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. N DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN REBUSAN ANNONA MURICATA (DAUN SIRSAK) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS BANGKALA KOTA MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) HERNA WANDIRALatar Belakang : Masalah penyakit hipertensi dapat dilakukan pemberian terapi farmakologi dan non farmakologi seperti pemberian intervensi Annona muricata (Daun Sirsak) karna daun sirsak memeiliki tingkat efektifitas dalam menurunkan tekanan darah. Tujuan Umum: Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan dengan penerapan pemberian rebusan Annona muricata Linn (daun sirsak) untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi Metode : Ini Menggunakan studi kasus dengan memberikan intervensi 3 hari dengan melakukan pre dan post test untuk menilai keefektifan pemberian rebusan Annona Muricata (daun sirsak) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi Hasil Asuhan Keperawatan : Hasil pemberian intervensi Annona muricata (Daun Sirsak) selama 3 hari didapatakan rata-rata sebelum mengonsumsi daun sirsak tekanan darah Ny. N 162/88 Mmhg dan setelah dilakukan didapatakan tekanan darah 139/93 Mmhg. Mengonsumsi rebusan daun sirsak memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada pasien hipertensi karena dapat menurunkan tekanan darahnya. Dengan kunjungan rumah yang dilakukan selama 3 hari dirumah pasien dengan pemberian rebusan daun sirsak selama 30 menit sesudah di tensi kemudian setelah mengonsumsi rebusan daun sirsak ada perubahan penurunan tekanan darah pada pasien Rekomendasi : Rebusan daun sirsak memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada pasien hipertensi karena dapat menurunkan tekanan darah.Item ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. N DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN REBUSAN ANNONA MURICATA (DAUN SIRSAK) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS BANGKALA KOTA MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MKASSAR, 2025-04-23) HERNA WANDIRAMasalah penyakit hipertensi dapat dilakukan pemberian terapi farmakologi dan non farmakologi seperti pemberian intervensi Annona muricata (Daun Sirsak) karna daun sirsak memeiliki tingkat efektifitas dalam menurunkan tekanan darah. Tujuan Umum: Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan dengan penerapan pemberian rebusan Annona muricata Linn (daun sirsak) untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi Metode : Ini Menggunakan studi kasus dengan memberikan intervensi 3 hari dengan melakukan pre dan post test untuk menilai keefektifan pemberian rebusan Annona Muricata (daun sirsak) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi Hasil Asuhan Keperawatan : Hasil pemberian intervensi Annona muricata (Daun Sirsak) selama 3 hari didapatakan rata-rata sebelum mengonsumsi daun sirsak tekanan darah Ny. N 162/88 Mmhg dan setelah dilakukan didapatakan tekanan darah 139/93 Mmhg. Mengonsumsi rebusan daun sirsak memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada pasien hipertensi karena dapat menurunkan tekanan darahnya. Dengan kunjungan rumah yang dilakukan selama 3 hari dirumah pasien dengan pemberian rebusan daun sirsak selama 30 menit sesudah di tensi kemudian setelah mengonsumsi rebusan daun sirsak ada perubahan penurunan tekanan darah pada pasien Rekomendasi : Rebusan daun sirsak memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada pasien hipertensi karena dapat menurunkan tekanan darah.Item ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN INTERVENSI ORYZA NIVERA (BERAS MERAH) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN MASALAH KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN NY.R DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA TAHUN 2024(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-23) RESTIPenyakit diabetes melitus (DM) yang disebut juga kencing manis merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak diderita oleh lansia. Lansia menderita diabetes melitusjika konsentrasi glukosa darah dalam keadaan puasa pagi hari lebih atau sama dengan 126 mg/ dl, atau kadar glukosa darah 2 jam setelah makan lebih atau sama dengan 200 mg/ dl, atau lebih dari 200 mg/ dl pada pemeriksaan kadar glukosa darah. Tujuan Umum: Melakukan intervensi/pemberian Oryza Nivera (Beras Merah) Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Dengan Masalah Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Ny.R Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala Tahun 2024. Metode: Menggunakan studi kasus dengan melakukan pemberian Oryza Nivera (Beras Merah) selama 5 Hari dengan takaran pemberian beras merah sebanyak 100 gram/porsi dengan frekuensi 3x/hari. Hasil Asuhan Keperawatan: Kadar glukosa dalam darah terkontrol dengan angka penurunan kadar glukosa darah yaitu dari 372 mg/dl menurun menjadi 218 mg/dl. Jadi dapat disimpulkan pemberian Oryza Nivera (Beras Merah) dapat menurunkan ketidakstabilan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus. Rekomendasi: Pemberian Oryza Nivera (Beras Merah) memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap ketidakstabilan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus.Item PENGARUH DIABETES SELF MANAGEMENT EDUCATION AND SUPPORT TERHADAP SELF EFFICACY PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA KOTA MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) PUTRI RATNA SARILatar Belakang : Penderita DM masih kesulitan melakukan perawatan mandiri, disebabkan oleh beberapa faktor yaitu hidup yang tidak sehat seperti diet tidak tepat, mengkonsumsi obat-obatan, dan kurangnya latihan jasmani. DSME/S merupakan edukasi yang tepat untuk pengobatan penyakit DM mencegah terjadinya komplikasi, sehingga dapat meningkatkan self efficacy dan pengelolaan DM dapat optimal. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh DSME/S terhadap self efficacy pada pasien DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala Kota Makassar Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan yang digunakan Quasy Experiment One Group Pretest Posttest Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah 15 sampel, dilakukan DSME/S sebanyak 2 sesi waktu 3 minggu. Instrumen yang digunakan menggunakan Diabetes Management Self Efficacy Scale. Hasil : Uji Mc Nemar data menunjukkan bahwa DSME/S memberikan pengaruh baik terhadap self efficacy diperoleh nilai ρ value 0,002<α=0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan : Terdapat pengaruh DSME/S terhadap self efficacy pada pasien DM tipe 2 di Wilayah Puskesmas Bangkala Kota Makassar Rekomendasi : Diharapkan kepada peneliti selanjutnya melakukan penelitian mengenai pengaruh DSME/S terhadap perubahan nilai HbA1c berbasis booklet pada pasien DM tipe 2Item HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN RESILIENSI PASIEN KANKER DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) NUR AULIALatar Belakang : Kanker adalah penyakit yang dicirikan dengan timbulnya sel yang tidak normal, sel tersebut dapat berkembang tanpa terkendali dan mempunyai aktivitas untuk menyerang dan berpindah diantara sel dan jaringan tubuh lainnya. Data dari Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) telah dipublikasikan oleh WHO yang menjelaskan bahwa angka kasus dan kematian karena kanker sampai tahun 2018 sebanyak 18,1 juta orang dan 9,6 juta kematian terjadi pada tahun 2018. Kematian karena kanker diprediksi terus meningkat sampai lebih dari 13,1 juta pada tahun 2030. Prevalensi kanker mengalami peningkatan yang berdampak terhadap resiliensi pasien dalam perawatannya. Secara teori resiliensi pasien ini dapat ditingkatkan melalui dukungan keluarga. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan resiliensi pasien kanker di Rumah Sakit Ibnu Sina. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis korelasi dengan desain crosssectional. Penelitian dilakukan pada Mei-Juli 2024 di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar yang terdiri dari 48 responden. Hasil : : Hasil Penelitian ini terdapat Dukungan Keluarga baik 35 (72,9%) responden dan Resiliensi Tinggi sebanyak 26 (54,2%) responden Kesimpulan : Terdapat Hubungan Dukungan Keluarga dengan Resiliensi Pasien kanker di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar. Rekomendasi : Rekomendasi penelitian ini adalah bahwa dukungan keluarga memiliki peran yang krusial dalam meningkatkan resiliensi pasien kanker. Oleh karena itu, penting bagi tenaga medis untuk melibatkan keluarga dalam proses perawatan dan memberikan edukasi mengenai pentingnya dukungan keluarga bagi pasien kanker.Item HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS PADA IBU MENOPAUSE DI WILAYAH PUSKESMAS BANGKALA KOTA MAKASSAR(2025-04-23) ARDILA KELEANLatar Belakang : Di Indonesia, rata-rata perempuan memasuki menopause pada usia 50 tahun, sementara angka harapan hidup perempuan meningkat hingga 70 tahun. Perempuan yang memasuki menopause akan mengalami perubahan akibat menurunnya kadar estrogen. Gangguan kebutuhan seksualitas dapat berdampak pada psikis perempuan, menimbulkan rasa takut tidak bisa melayani suami atau takut suami mencari wanita lain, yang berisiko menyebabkan perceraian. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang menopause dengan kebutuhan seksualitas pada ibu menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala Kota Makasar. Metode : Metode yang digunakan yaitu desain scross sectional dengan pendekatan purposive sampling dan jumlah sampel 32 orang ibu menopause. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember sampai Januari 2025. Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner dan analisa data yang digunakan adalah Chi Square. Hasil : Hasil uji Chi Square diperoleh dengan nilai p ≤ (0,005) = 0,003 artinya ada hubungan yang siknifikan antara pengetahuan menopause dengan kebutuhan seksualitas pada ibu menopause. Kesimpulan : Terdapat hubungan pengetahuan tentang menopause dengan kebutuhan seksualitas pada ibu menopause. Rekomendasi : Rekomendasi penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Puskesmas Bangkala dalam memberikan edukasi yang lebih efektif tentang menopause dan kebutuhan seksualitas kepada keluarga, guna mendukung kesehatan reproduksi perempuan secara menyeluruhItem FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN DIET DM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS BANGKALA(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) HENDERIKA KATAREDA AFDANDiabetes merupakan akibat dari kurangnya insulin yang mengakibatkan glukosa menumpuk di dalam darah (WHO 2023). Kepatuhan diet merupakan perilaku pasien patuh pada petunjuk dalam bentuk terapi atau anjuran. Pada pasien DM anjuran diet yang sering yaitu diet DM (Novia et al. 2022). Namun tingkat kepatuhan pasien dalam melakukan diet DM didapatkan masih sangat rendah. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan diet DM pada pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Bangkala. Metode : Rancangan penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2024 di Puskesmas bangkala dengan jumlah responden sebanyak 44 orang. Hasil : Hasil penelitian ini diperoleh hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet yaitu p-value (0.015) <0.05 hubungan dukungan sosial dengan kepatuhan diet yaitu p-value (0.039) <0.05 dan hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet yaitu p-value (0.000) <0.05 Kesimpulan : Terdapat hubungan antara dukungan keluarga, dukungan sosial dan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet pada pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Bangkala. Rekomendasi : Rekomendasi penelitan ini diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang kepatuhan diet DM dengan menggunakan uji korelasi yang berbeda.Item HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUP DR. TADJUDDIN CHALID MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) HERMINA TERRYLatar Belakang : Gaya kepemimpinan seseorang adalah suatu teknik yang digunakan dalam proses kepemimpinan yang diterapkan melalui perilaku kepemimpinannya untuk membujuk orang lain atau bawahan agar melakukan dengan cara yang diinginkan guna mencapai tujuan. Untuk memenuhi tugas pokok profesi dan tujuan organisasi asuhan keperawatan, perawat harus melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya seefektif mungkin. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan kinerja perawat di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Metode : Penelitian ini menggunakan desain korelasional, dengan pendekatan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2025 di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar dengan jumlah responden sebanyak 31 orang Hasil : Hasil penelitian ini diperoleh nilai p-value (0,044) ada hubungan gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan otoriter dengan kinerja perawat dengan nilai p value < 0,05. Serta tidak ada kepala ruangan dengan gaya kepemimpinan laizzes-faire. Kesimpulan : Kecenderungan gaya kepemimpinan yang dimiliki kepala ruangan RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar yang dipresepsikan dari perawat pelaksana yaitu gaya kepemimpinan demokratis dan otoriter dan kinerja perawat pelaksana memiliki kinerja baik. Rekomendasi: Gaya kepemimpinan kepala ruangan dalam memimpin staf perawat sesuai dengan situasi dan kondisi tertentuItem GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU REMAJA TENTANG PENCEGAHAN DIABETES MELITUS DI SMP NEGERI 19 MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) WD. REZKY ANGGI SAPUTRIDiabetes melitus, yang biasanya dianggap sebagai penyakit yang menyerang orang dewasa, saat ini semakin banyak jumlah kasusnya dikalangan anak remaja. Ikatan Dokter Anak Indonesia mencatat, peningkatan jumlah kasus diabetes melitus tipe-1 sebesar 70 kali lipat pada anak dibawah 18 tahun. Berdasarkan usianya, sebanyak 46% berusia 12-14 tahun, dan 31% berusia 14 tahun keatas. Tujuan: untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku remaja tentang pencegahan diabetes melitus di SMP Negeri 19 Makassar Metode: Penelitian ini mengggunakan desain penelitian kuantitatif non eksperimental dengan menggunakan studi deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 8 SMP Negeri 19 Makassar, dengan jumlah sampel 179 siswa yang dipilih secara acak menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan analisa univariat. Hasil: Hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa mayoritas remaja SMP Negeri 19 Makassar pengetahuannya cukup sejumlah 56,4%, sejumlah 39,7% memiliki pengetahuan yang baik dan sejumlah 3,9% memiliki pengetahuan yang kurang. Dan hasil penelitian perilaku pencegahan siswa yang memiliki perilaku pencegahan baik 1,1 %, yang memiliki perilaku pencegahan cukup 76,5% dan yang memiliki perilaku pencegahan kurang 22,3%. Kesimpulan: Pengetahuan dan perilaku remaja di SMP Negeri 19 Makassar terhadap pencegahan diabetes melitus dinyatakan cukup. Rekomendasi: Memberikan program edukasi mengenai pencegahan diabetes melitus sejak dini.