Undergraduate Theses

Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/22

Browse

Search Results

Now showing 1 - 10 of 163
  • Item
    FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN TERJADINYA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) ARDILA JAMHURIN. S
    Ardila Jamhurin, S A1C220074, Faktor-Faktor Berhubungan Terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala (Dibimbing Oleh: Sardi Anto dan Herti Haerani) Latar Belakanng: Salah satu faktor lain yang meningkatkan jumlah kejadian ISPA pada balita adalah bayi yang tidak di berikan ASI eksklusif oleh ibunya sehingga sistem kekebalan pada balita menurun yang mengakibatkan balita dengan mudah terserang penyakit infeksi. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor berhubungan Terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah kerja Puskesmas Bangkala Metode : Rancangan penelitian ini menggunakan Deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 38 responden Hasil: Hasil analisis bivariat yang berhubungan yaitu ASI ekslusif (p-value=0,019), adanya perokok (p-value=0,00), pengetahuan orang tua (p-value=0,00), status gizi (p-value=0,00) Analisis univariat dilakukan untuk menganalisis tiap data/variabel, penelitian bertunjuk untuk mendiskripsikan dan menggambarkan sebaran data yang diperoleh. Analisa Bivariat Jika nilai p<0,05 maka hipotesis nol (Ho) ditolak sehingga dua variabel yang dianalisis memiliki hubungan yang bermakna. Simpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa ASI ekslusif, status merokok pengetahuan orang tua dan status gizi merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Bangkala.
  • Item
    GAMBARAN TINGKAT STRES PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTANG KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-19) MARIA CLARITA RAHAYAAN
    Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) Tujuan: Mengetahui gambaran tingkat stres pada penderita DM di Puskesmas Antang. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Sampel dari penelitian ini sebanyak 60 responden diabetes melitus di Puskesmas Antang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat sedangkan pengumpulan data menggunakan alat ukur penelitian berupa kuesioner Depression Anxiety Stress Scale yang berjumlah 14 item pertanyaan. Hasil: Didapatkan hasil untuk tingkat stres responden terbanyak adalah 35 responden yang memiliki tingkat stres sedang (58.3%), sedangkan 13 responden memiliki tingkat stres ringan (21.7%), 12 responden memiliki tingkat stres berat (20.0). Simpulan: responden diabetes melitus (DM) di Puskesmas Antang menurut penelitian ini mayoritas mengalami stres tingkat sedang dengan karakteristik sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan berusia 56-65 tahun yang tidak bekerja dengan tingkat pendidikan terakhir, yaitu tidak sekolah
  • Item
    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKERASAN VERBAL (VERBAL ABUSE) PADA SISWA SMP NEGERI 19 MAKASSAR
    (Perpustakaan Universitas Megarezky, 2025-08-19) SELVIAN C PELMELAY
    Selvian C Pelmelay. Factors related to verbal abuse in students of SMP N 19 Makassar. (Irwansyah and Sri Rahma Haruna) Background: Verbal violence is an act carried out in the delivery of abusive words and also verbal abuse or verbal abuse is an act in the form of insults, harassment carried out through words or communication patterns. Verbal violence is also an action that is expressed through speech that contains insults, yelling, cursing, and frightening with inappropriate words. Objective: Knowing the factors associated with verbal violence in students of SMP N 19 Makassar. Research Method: This study used Cross Sectional research design. By sampling using Proposive Sampling instrument, research using questionnaire data analysis using Chi-Squere test. Results: obtained the results of the chi squere test variable family factors with verbal violence showed a value (p = 0.000<0.05) means there is a relationship between family factors and verbal violence, environmental factors (p = 0.007>0.05) means there is no relationship between environmental factors and verbal violence, physical factors (p = 0.038>0.05) means there is no relationship between physical factors and verbal violence. Conclusion: Factors related to verbal abuse in students. that in family factors there is a relationship with verbal violence, in environmental and physical factors there is no relationship with verbal violence.
  • Item
    HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SELF EFFICACY PENDERITA TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTANG KOTA MAKASSAR
    (Perpustakaan Universitas Megarezky, 2025-08-19) JAMILA ZAHKIA IKLIMA KAMARULLAH
    Latar belakang: Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi bakteri menahun yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis, suatu basil tahan asam yang ditularkan melalui udara. Tuberkulosis dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui transmisi udara. Tujuan: Untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Self Efficacy Penderita Tuberculosis Paru. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif sampel penelitian ini sebanyak 42 sampel yang diperoleh dengan teknik total sampling.analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat sedangkan pengumpulan data menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dan self efficacy dengan jumlah 40 pertanyaan. Hasil: Dari hasil uji statistik di peroleh nilai p value = 0.608 yang lebih tinggi dari 0.005 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan Self Efficacy penderita TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas antang Kota makassar Tahun 2023 Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Mayoritas responden penderita TB paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Antang Kota Makassar menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah laki-laki, berusia <55 tahun berpendidikan SD, pekerjaan wiraswasta, lama pengobatan TB 3-6 bulan, pernah mendapat informasi tentang TB paru, tidak mengalami stress atau kecemasan selama pengobatan, pernah mengetahui yang berhasil pada pengobatan TB paru serta tidak pernah mengetahui yang tidak berhasil pada pengobatan TB paru.
  • Item
    HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KECEMASAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALABBIRANG
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-19) WINDA RESKI AMELIAWINDA RESKI AMELIA
    Latar belakang terdapat 121 ibu hamil dan 29 diantaranya yang memiliki tekanan darah 140/90 mmhg dan 160/110 mmhg dan sudah masuk dalam kategori preeklampsia dan setelah dilakukan wawancara dengan beberapa ibu hamil mereka mengatakan bahwa meskipun dia hamil tetap melakukan aktifitas sehari-hari. Tujuan umum telah diketahui ada tidaknya Hubungan Tingkat pengetahuan dan Kecemasan dengan kejadian preeklampsia pada Ibu hamil Di Kabupaten Pangkep. Hasil ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di puskesmas kalabbirang Dari hasil menggunakan uji chisquare didapatkan hasil nilai p value 0,034 < 0,05, ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di puskesmas kalabbirang Dari hasil menggunakan uji chisquare didapatkan hasil nilai p value 0,030 < 0,05. Kesimpulan ada Hubungan Tingkat pengetahuan dan Kecemasan dengan kejadian preeklampsia pada Ibu hamil Di Kabupaten Pangkep. Saran lebih mendalami variable yang lainnya sehingga dapat diteliti lebih jauh dan dapat mencegah lebih baik lagi pada kasus preeklamsia pada ibu hamil.
  • Item
    PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES DAUN KUBIS TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI DAN PEMBENGKAKAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RSUD SYEKH YUSUF GOWA TAHUN 2025
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) SUSI SUSANTI
    Susi Susanti, NIM : A1A324017 “Pengaruh Pemberian Kompres Daun Kubis Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dan Pembengkakan Payudara Pada Ibu Post Partum di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2025”. Dibimbing oleh Sutrani Syarif dan Bahri Majid. (xiv + V BAB + 67 Halaman + 8 Tabel + VII Lampiran) Penyebab bendungan ASI diantaranya tidak efektifnya frekuensi pengeluaran ASI, hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain tidak dilakukannya rawat gabung sehingga terjadi pemisahan ibu dan anak, dan adanya teknik menyusui yang tidak benar dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres daun kubis terhadap penurunan intensitas nyeri dan pembengkakan payudara pada ibu post partum di RSUD Syekh Yusuf Gowa. Desain ini melibatkan satu kelompok subjek dengan pendekatan Quasy Eksperiment One Group Pretest-Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas sebanyak 48 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu nifas yang berada di RSUD Syekh Yusuf Gowa sebanyak 30 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan kompres daun kubis, yang mengalami intensitas nyeri sedang sebanyak 20 orang (66,7%) dan berat sebanyak 10 orang (33,%). Sesudah diberikan kompres daun kubis, yang mengalami intensitas nyeri sedang sebanyak 29 orang (96,7%) dan sedang sebanyak 1 orang (3,3%). Terdapat pengaruh pemberian kompres daun kubis terhadap penurunan intensitas nyeri dan pembengkakan payudara pada ibu post partum diperoleh nilai p=0,004. Diharapkan kepada responden dapat menerapkan terapi kompres daun kubis (Brassica Olerace Var. Capitata) untuk mengatasi masalah pembengkakan payudara ibu nifas hari ke 3-6 agar membantu menurunkan pembengkakan payudara dan melancarkan proses menyusui
  • Item
    HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-19) NUR FADHILAH MUCHLIS
    Latar Belakang: Kegiatan perkuliahan merupakan suatu kewajiban mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan belajar sehari-hari, dan juga merupakan wadah untuk melakukan penelitian sebanyak-banyaknya. Ada beberapa hal yang menjadi pemicu dalam proses perkuliahan, seperti adanya stres dan motivasi mahasiswa. Tingkat stres di Indonesia mengalami peningkatan dan menduduki peringkat tertinggi. Tingkat stres yang terjadi pada kalangan rata-rata usia 20-26 tahun. Motivasi pada mahasiswa akan mendorong untuk mencapai hasil belajar. Salah satu faktor yang akan mempengaruhi motivasi adalah stres. Tujuan: Untuk mengetahui adanya hubungan tingkat stres dengan motivasi belajar pada Mahasiswa Keperawatan. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional dan menggunakan teknik total sampling, data yang diperoleh dari kuesioner tentang penilaian tingkat stres dan motivasi belajar yang diuji menggunakan Chi-Square. Hasil: Hasil dari analisa Univariat yaitu Tingkat stres terbanyak dalam kategori normal sebanyak 27 responden (37,5%), sedangkan untuk Motivasi belajar didapatkan hasil terbanyak dengan kategori motivasi tinggi sebanyak 36 responden (50%). Kesimpulan: Dari hasil uji Chi-Square, menunjukkan nilai 0.009 (<0,05) yang artinya terdapat Hubungan antara tingkat stres dengan motivasi belajar pada Mahasiswa Keperawatan angkatan 2021. Saran: Bagi pihak Prodi S1 Keperawatan, baiknya dilakukan program skrining atau analisis lebih mendalam mengenai tingkat stres pada mahasiswa keperawatan dan bisa mendukung motivasi belajar mahasiswa.
  • Item
    ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.H POST OP CRANIOCTOMY OCCIPITAL HARI KE-3 DENGAN INTERVENSI KOMBINASI TERAPI MUROTTAL AL-QURAN DAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM UNTUK MENURUNKAN SKALA NYERI DI RUANGAN BAJI AMPE RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
    (Perpustakaan Universitas Megarezky, 2025-08-19) HILMA HANIFA NURDIN
    Latar Belakang : Cedera kepala merupakan cedera yang terjadi pada kulit kepala, tengkorak, otak, dan jaringan di bawahnya serta pembuluh darah di kepala. Dampak dari cedera kepala adalah akan mengalami bradikardi (denyut nadi menurun) bahkan tekanan darah dalam otak terus meningkat dan semua tanda vital terganggu kemudian akan mengakibatkan kematian. Tujuan Umum : Memberikan gambaran tentang pengaruh Asuhan Keperawatan Pada Ny. H Post Op Cranioctomy Occipital Hari ke-3 Dengan Intervensi Kombinasi Terapi Murottal Al-Quran Dan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Untuk Menurunkan Skala Nyeri. Metode : Kombinasi pemberian dua tindakan dalam satu kali pemberian yaitu terapi murottal Al-Qur’an dan relaksasi nafas dalam pada kasus Post Op Cranioctomy Occipital pada Ny. H diruangan Baji Ampe RSUD Labuang Baji Makassar dengan lama implementasi selama 3 hari dengan waktu pelaksanaan terapi murottal Al-Qur’an dan teknik relaksasi napas dalam dilakukan satu kali sehari selama 3 hari. Hasil Asuhan Keperawatan : Setelah dilakukan proses asuhan keperawatan selama 3 hari didapatkan hasil bahwa masalah nyeri akut sudah teratasi ditandai dengan intensitas nyeri menurun dari skala nyeri 5 (sedang), menjadi skala nyeri 2 (ringan). Kesimpulan : Intervensi kombinasi terapi murottal Al-Qur’an dan relaksasi nafas dalam sangat efektif untuk mengatasi nyeri pada pasien post op cranioctomy (cedera kepala) Dapat dilihat dari tiga hari dilakukannya pemberian intervensi terapi non farmakologis kombinasi terapi murottal Al-Qur’an dan relaksasi nafas dalam didapatkan hasil terjadi penurunan tingkat nyeri dari skala nyeri 5 (sedang) menjadi skala nyeri 2 (ringan).
  • Item
    GAMBARAN TINGKAT KEBAHAGIAAN REMAJA DENGAN MENGGUNAKAN OXFORD HAPPINESS QUESTIONNAIRE DI MTS TAHFIZHUL QUR’AN AL-IMAM ASHIM MAKASSAR
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) Ihma Quari Susanti
    Latar Belakang:Remaja merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap masalah psikososial atau kejiwaan, karena pada tahap ini individu dalam fase peralihan dari anak-anak menuju dewasa dan mengalami perubahan emosi, tubuh, minat, cara berperilaku dan juga penuh dengan masalah. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat kebahagiaan remaja di MTs Tahfizhul Qur'an Al Imam Ashim Makassar. Metode: Desain penelitian berbentuk deksripsif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 276 orang yang merupakan santri kelas 7,8 dan 9. Teknik sampling yang digunakan ialah stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 150 sampel. Metode pengumpulan data dengan menggunakan The Oxford Happiness Questionnaire (OHQ). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tingkat kebahagiaan rendah sebesar 1(0,7%), tingkat kebahagiaan sedang 6(4,0%), tingkat kebahagiaan tinggi 67(44,7%) dan mayoritas responden 76(50,7%) memiliki tingkat kebahagiaan yang sangat tinggi. Aspek yang yang paling dominan membuat remaja bahagia adalah tentang bagaimana hidup itu bermanfaat (life is rewarding) dengan jumlah persentase sebanyak 114(76,0%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa tingkat kebahagiaan remaja di MTs Tahfizhul Qur’an Al-Imam Ashim Makassar memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi sebanyak 67(44,7%) mayoritas responden sebanyak 76(50,7%) memiliki tingkat kebahagiaan yang sangat tinggi sementara aspek yang paling dominan membuat remaja bahagia ialah bagaimana hidup itu bermanfaat (life is rewarding) dengan jumlah persentase sebanyak 114(76,0%). Saran: melakukan analisis yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang membuat remaja di pondok pesantren bahagia dengan menambahkan karakteristik data demograf
  • Item
    HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KEJADIAN BURNOUT PERAWAT DI UPT PUSKESMAS RALLA KECAMATAN TANETE RIAJA KABUPATEN BARRU
    (Perpustakaan unimerz, 2025-08-19) FIRDHA APRIANTI
    Latar belakang : Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama. Jumlah perawat yang bekerja di Puskesmas berdasarkan Profil Kesehatan Tahun 2009 berjumlah 52.753 orang, sehigga peran perawat menjadi penentu dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan baik di Puskesmas maupun di rumah sakit. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kejadian burnout perawat di UPT Puskesmas Ralla Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. Metode Penelitian : Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross-section dengan menggunakan purposive sampling, instrument yang digunakan kuesioner beban kerja menurut Nursalam dan kuesioner burnout menurut Maslach 1981. Hasil : Dalam penelitian ini didapatkan 30 responden dengan beban kerja ringan 17 (56,7%) sedang 12 (40,0%) berat 1 (3,3%), burnout ringan 1 (3,3%) sedang 8 (26,7%) berat 21 (70,0%). Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan dengan nilai p-value = 0,012, maka p- value < nilai 𝛼 (0,05) antara beban kerja dengan kejadian burnout perawat di UPT Puskesmas Ralla Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru.