Undergraduate Theses

Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/22

Browse

Search Results

Now showing 1 - 9 of 9
  • Item
    HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI HIPERTENSI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAYANG KOTA MAKASSAR
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-19) AMIRUDDIN
    Latar Belakang : Hipertensi dikenal sebagai silent killer, salah satu masalah yang sering terjadi adalah ketidakpatuhan pasien dalam pengobatan minum anti hipertensi. Ketidakpatuhan pengobatan yang dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan pasien dalam pengobatan. Apabila tidak ditangani dengan tepat maka penyakit hipertensi dalam jangka panjang dapat berisiko menimbulkan komplikasi dan kematian. Tujuan : Mengetahui Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Hipertensi pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Layang Kota Makassar. Metode Penelitian : Jenis penelitian penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross-section. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Layang Kota Makassar dari bulan September-Oktober 2023 sebanyak 84 pasien hipertensi. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling yaitu teknik sampling purposive dengan menggunakan rumus slovin sehingga menghasilkan 69 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner terkait pengetahuan hipertensi dan kepatuhan minum obat anti hipertensi, analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji chi-square. Hasil : Dari 69 responden yang berpengetahuan baik sebanyak 34 responden (49%) sebanyak 12 responden (35,3%) yang tidak patuh dan pengetahuan kurang 35 responden (50,7%) yang patuh 1 responden (2,9%). Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan dengan nilai p value= 0,000 antara pengetahuan hipertensi dan kepatuhan minum obat anti hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Layang Kota Makassar. Rekomendasi : Bagi peneliti selanjutnya dengan judul penelitian yang sama disarankan untuk menambahkan variabel lama menderita hipertensi dan pekerjaan
  • Item
    GAMBARAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TINO KECAMATAN TAROWANG KABUPATEN JENEPONT
    (2025-08-11) ERNI
    Latar Belakang : Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan yang cukup besar untuk diatasi. WHO (Wold Health Organization) menyebutkan bahwa hipertensi merupakan penyebab 1 dari 8 kematian yang ada didunia dengan angka 23% dari total 1,7 juta penduduk. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang ditandai dengan sistolik 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg. Hipertensi apabila tidak dikontrol dengan baik maka akan menyebabkan komplikasi bahkan sampai kematian. Penyebab tidak terkendalinya tekanan darah pada penderita hipertensi adalah tidak rutingnya penderita untuk melakukan pengobatan, hal ini disebabkan karena hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala atau tanda yang khas (Iswahyuni 2017). Selain itu kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan juga menjadi salah satu faktor penyebab tidak terkendalinya nilai tekanan darah pada penderita tersebut (Maharani dan Syarfandi, 2018). Tujuan Penelitian : Mengedentifikasi Gambaran Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Tino Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto. Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriktif dengan pendekatan retrospektif.. Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian ini menunjukkan lebih banyak responden yang mempunyai aktivitas fisik ryang baik yaitu sebanyak 18 orang (47,4%), cukup 13 orang (34,2) sedangkan kurang sebanyak 7 orang (18,4) dengan subjek penelitian sebanyak 38 responden. Kesimpulan : Pada penelitian ini adalah hampir setegah dari subjek penelitian mempunyai aktivitas fisik yang baik. Rekomendasi : untuk peneliti selanjutny
  • Item
    HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU LANSIA DALAM MENGENDALIKAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DAKOPEMEAN
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-11) WAHYUNI T.GASALY
    Latar Belakang : Peningkatan kesejatraan dibidang kesehatan terutama diindonesia hipertensi merupakan salah satu penyakit yang terus berkembang dan menjadi sorotan penting dimasyarakat. Dengan bertambahnya usia dan perubahan life stile hidup lansia dapat memberikan pengaruh terhadapat terjadinya hipertensi, Dengan bantuan keluarga sebagai support system dalam kehidupan penderita hipertensi agar kondisi yang dialami semakin membaik dan tidak memburuk dan terhidar dari komplikasi dari penyakit hipertensi. Maka diperlukanlah dukungan keluarga untuk penderita hipertensi untuk selalu memeriksakan tekanan darahnya kepuskesmas terdekat. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan dukungan dan pengendalian hipertensi lansia tersebut yang berada diwilayah kerja puskesma dakopemean Metode : Desain penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional Populasi penelitian ini adalah respoden hipertensi diwilayah kerja puskesmas dakopemean sebanyak 88 orang. Sampel dari penelitian ini sebanyakj 37 responden. Hasil : Sebagian besar lansia meliki dukungan keluarga yang baik sebanyak 27 responden (73.0%) dan sebagian besar lansia memiliki perilaku baik sebanyak 32 responden (86,5%). Hasil uji Chi-square dengan taraf signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa nilai P – Value adalah 0,001 < 0,05, artinya Ha diterima terdapat hubungan dukungan keluarga dengan perilaku lansia dalam pengendalian hipertensi di wilayah kerja puskesmas dakopemean. Correlation coefficient 0.650 yang artinya terdapat hubungan antara dukungan kleuarga dengan perilaku lansia dalam pengendalian hipertensi di wilayah kerja puskesmas dakopemean Kesimpulan dan saran : dalam pengendalian hipertensi dukungan dan perilaku lansia sangat berhubungan karena dukungan keluarga sangat membantu keluarga dalam berperilaku dalam pengendalian mengatasi masalah yang dialami saran untuk semua keluarga diharapkan untuk selalu mendukung lansia dalam siatuasi apapun apalagi dalam pengendalian hipertensi harus lebih baik lagi.
  • Item
    EFEKTIVITAS TERAPI KONSUMSI PISANG AMBON (Musa Paradisiaca Var Sapientum Linn) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-06) NUR ADELIA ARIF
    Latar Belakang : Hipertensi merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang salah satu penyebabnya adalah kurangnya asupan kalium serta tingginya asupan natrium. Pengobatan hipertensi dilakukan secara farmakologis dan nonfarmakologis. Salah satu terapi nonfarmakologis yang bisa menurunkan tekanan darah ialah mengonsumsi buah pisang ambon karena kandungan kaliumnya yang tinggi. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh terapi konsumsi tiga buah pisang ambon (±140g/buah) perhari selama 14 hari terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi di Puskesmas Pallangga, Kab. Gowa. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental menggunakan desain One Group Pretest-Posttest. Sampel adalah penderita hipertensi pada wilayah kerja Puskesmas Pallangga berjumlah 16 responden, yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil : Hasil uji Paired T-Test data efektivitas konsumsi pisang ambon terhadap tekanan darah setelah intervensi menunjukkan nilai p-value tekanan darah sistolik 0,001 dan p-value tekanan darah diastolik 0,008 (p<0,05). Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh konsumsi buah pisang ambon (Musa paradisiaca Var Sapientum Linn) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Pallangga. Saran : Saran dari penelitian ini adalah dokter dan perawat pada fasilitas kesehatan dapat menyarankan terapi non-farmakologis berupa konsumsi buah pisang ambon terhadap penderita hipertensi agar tidak hanya mengandalkan terapi farmakologis.
  • Item
    PENGARUH SENAM PROLANIS TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA KEC. MANGGALA KOTA MAKASSAR
    (2025-08-04) A.MIRNAWATI RAHMAH
    Latar Belakang : Hipertensi adalah kondisi Kesehatan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah diatas normal. Di Indonesia, prevalensi hipertensi terus meningkat,terutama di kalangan lansia. Salah satu penanganan yang dapat mengontrol tekanan darah adalah senam prolanis yang bertujuan untuk meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen ke jantung,sehingga dapat membantu menurunkan tekanan darah. Tujuan : Tujuan umum dalam penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Senam Prolanis terhadap penurunan tekanan darah pada lansia yang mengalami Hipertensi Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain one group pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah 35 responden lansia dengan hipertensi yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembaran observasi dan pemeriksaan langsung menggunakan tensi air raksa sphygmomanometer. Analisis data bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil : Penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan senam Prolanis, terjadi penurunan signifikan pada tekanan darah sistolikik (150.00 mmHg menjadi 128.29 mmHg) dan diastolik (81.71 mmHg menjadi 76.29 mmHg). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,000 < α = 0,05, sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. Kesimpulan : Ada pengaruh yang signifikan dari senam Prolanis terhadap penurunan tekanan darah pada lansia yang mengalami Hipertensi Saran : Senam Prolanis dapat digunakan sebagai salah satu alternatif non farmakologi untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi dan diaplikasikan dalam pelayanan Kesehatan lansia.
  • Item
    GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS POLONGBANGKENG SELATAN KECAMATAN POLONGBANGKENG SELATAN KABUPATEN TAKALAR
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-29) RISKA S.
    Latar Belakang : Pengetahuan merupakan hasil pengetahuan dan terjadi ketika suatu objek tertentu dikenali. Pengetahuan diperoleh melalui persepsi penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan sentuhan. Hipertensi merupakan masalah global dan memerlukan perhatian khusus. Hipertensi dianggap sebagai silent killer karena sebagian besar pasien tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap hipertensi dan tidak menunjukkan gejala yang jelas dirasakan. Tujuan : Mengetahui karakteristik, pengetahuan keluarga pada pasien hipertensi di wilayah kerja UPT Puskesmas Polongbangkeng Selatan. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2023 sampai Januari 2024 sebanyak 109 sampel. Hasil : Mayoritas responden usia dewasa 25-44 tahun sebanyak 61 responden. Jenis kelamin perempuan sebanyak 74 responden. Pendidikan SMA sebanyak 61 responden. Pekerjaan IRT sebanyak 54 responden. Hubungan keluarga anak sebanyak 67 responden. Lama hipertensi 1-5 tahun sebanyak 82 pasien. Pengetahuan keluarga pada pasien hipertensi memiliki pengetahuan cukup sebanyak 61 responden (56.0%). Kesimpulan : Pengetahuan keluarga pada pasien hipertensi didapatkan hasil pengetahuan baik sebanyak 38 responden (34.9%), cukup sebanyak 61 responden (56.0%), kurang sebanyak 10 responden (9.25).
  • Item
    ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN JUS MENTIMUN TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH DI WILAYAH BINAAN PUSKESMAS BANGKALA
    (2025-04-23) RATU RAHMA SAPUTRI IBRAHIM
    Latar Belakang: Pengetahuan yang harus dimiliki seorang penderita hipertensi antara lain mengetahui arti dari penyakit hipertensi, termasuk juga hal-hal yang dapat meningkatkan resiko hipertensi, gejala-gejala yang akan muncul dan menyertai serta dalam meningkatnya hipertensi, kemudian juga pentingnya melakukan pengobatan yang teratur. Penderita hipertensi juga harus paham bahwa penyakit hipertensi tidak bisa disembuhkan, hanya dapat dikontrol. Pengetahuan seseorang terhadap sesuatu tidak ditentukan oleh seberapa tinggi tingkat pendidikannya akan tetapi semakin baik pengetahuan seseorang terhadap sesuatu hal maka akan semakin baik perilaku yang ditunjukan. Tujuan Umum: Melakukan Analisis Praktik Keperawatan dengan Intervensi Pemberian Jus Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Binaan Puskesmas Bangkala Kota Makassar. Metode: Menggunakan studi kasus dengan melakukan pemberian terapi non farmakologi jus mentimun untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada klien hipertensi selama 7 hari dengan melakukan pre dan post test untuk menilai keefektifan jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada klien dengan hipertensi. Hasil Asuhan Keperawatan: Hasil penelitian diketahui sebelum diberikan jus mentimun klien memiliki tekanan darah diatas 163/106 mmHg. Setelah diberikan jus mentimun diketahui bahwa klien mengalami penurunan tekanan darah. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada pengaruh pemberian jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipetensi. Rekomendasi: Mengkonsumsi jus mentimun memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada pasien hipertensi. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan Pendidikan Kesehatan tentang pemanfaatan mentimun sebagai salah satu terapi hipertensi.
  • Item
    ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. N DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN REBUSAN ANNONA MURICATA (DAUN SIRSAK) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS BANGKALA KOTA MAKASSAR
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) HERNA WANDIRA
    Latar Belakang : Masalah penyakit hipertensi dapat dilakukan pemberian terapi farmakologi dan non farmakologi seperti pemberian intervensi Annona muricata (Daun Sirsak) karna daun sirsak memeiliki tingkat efektifitas dalam menurunkan tekanan darah. Tujuan Umum: Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan dengan penerapan pemberian rebusan Annona muricata Linn (daun sirsak) untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi Metode : Ini Menggunakan studi kasus dengan memberikan intervensi 3 hari dengan melakukan pre dan post test untuk menilai keefektifan pemberian rebusan Annona Muricata (daun sirsak) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi Hasil Asuhan Keperawatan : Hasil pemberian intervensi Annona muricata (Daun Sirsak) selama 3 hari didapatakan rata-rata sebelum mengonsumsi daun sirsak tekanan darah Ny. N 162/88 Mmhg dan setelah dilakukan didapatakan tekanan darah 139/93 Mmhg. Mengonsumsi rebusan daun sirsak memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada pasien hipertensi karena dapat menurunkan tekanan darahnya. Dengan kunjungan rumah yang dilakukan selama 3 hari dirumah pasien dengan pemberian rebusan daun sirsak selama 30 menit sesudah di tensi kemudian setelah mengonsumsi rebusan daun sirsak ada perubahan penurunan tekanan darah pada pasien Rekomendasi : Rebusan daun sirsak memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada pasien hipertensi karena dapat menurunkan tekanan darah.
  • Item
    ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. N DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN REBUSAN ANNONA MURICATA (DAUN SIRSAK) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS BANGKALA KOTA MAKASSAR
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY MKASSAR, 2025-04-23) HERNA WANDIRA
    Masalah penyakit hipertensi dapat dilakukan pemberian terapi farmakologi dan non farmakologi seperti pemberian intervensi Annona muricata (Daun Sirsak) karna daun sirsak memeiliki tingkat efektifitas dalam menurunkan tekanan darah. Tujuan Umum: Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan dengan penerapan pemberian rebusan Annona muricata Linn (daun sirsak) untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi Metode : Ini Menggunakan studi kasus dengan memberikan intervensi 3 hari dengan melakukan pre dan post test untuk menilai keefektifan pemberian rebusan Annona Muricata (daun sirsak) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi Hasil Asuhan Keperawatan : Hasil pemberian intervensi Annona muricata (Daun Sirsak) selama 3 hari didapatakan rata-rata sebelum mengonsumsi daun sirsak tekanan darah Ny. N 162/88 Mmhg dan setelah dilakukan didapatakan tekanan darah 139/93 Mmhg. Mengonsumsi rebusan daun sirsak memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada pasien hipertensi karena dapat menurunkan tekanan darahnya. Dengan kunjungan rumah yang dilakukan selama 3 hari dirumah pasien dengan pemberian rebusan daun sirsak selama 30 menit sesudah di tensi kemudian setelah mengonsumsi rebusan daun sirsak ada perubahan penurunan tekanan darah pada pasien Rekomendasi : Rebusan daun sirsak memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada pasien hipertensi karena dapat menurunkan tekanan darah.