Faculty of Pharmacy
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/1
Browse
2 results
Search Results
Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN SERUM SARI BUAH KERSEN (MUNTINGIA CALABURA L) DENGAN METODE DPPH(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) RADIKLA JECINDA MUKKUNBuah kersen (Muntingia calabura L.) merupakan salah satu tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan, mengandung senyawa vitamin C, tanin, saponin, dan flavanoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sari buah kersen dapat diformulasikan sebagai sediaan serum yang stabil dan untuk mengetahui nilai IC50 sediaan serum sari buah kersen (Muntingia calabura L.) yang dapat memberikan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Metode penelitian ini dengan membuat sediaan serum wajah dari sari buah kersen (Muntingia calabura L.) dengan variasi konsentrasi yaitu 2%, 4%, 8%, dan menguji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil formula serum wajah menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan sebelum dan sesudah cycling test baik pada pengujian organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, dan Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa F1 dengan konsentrasi 2% memiliki nilai antioksidan 2.847745 ppm, F2 dengan konsentrasi 4% memiliki nilai antioksidan 2.659823 ppm, dan F3 dengan konsentrasi 8% memiliki nilai antioksidan 2.5498818 ppm, ketiga sediaan tersebut memiliki kategori antioksidan sangat kuat. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa serum sari buah kersen (Muntingia calabura L.) memiliki kestabilan fisik dan kimia dan berpotensi sangat kuat sebagai antioksidan.Item FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SERUM ANTI ACNE FRAKSI DAUN SINGKONG (Manihot esculenta, Crantz) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) IRMADaun Singkong (Manihot esculenta, Crantz.) diketahui memiliki kandungan senyawa kimia yaitu flavonoid, saponin dan tanin yang memiliki peran sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan daun singkong (Manihot esculenta, Crantz) dalam bentuk sediaan serum polar dan non polar dengan konsentrasi masing-masing 3% yang stabil secara mutu fisik dan kimia serta melihat sediaan fraksi yang optimum dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan metode remaserasi lalu dilanjutkan dengan fraksi serta dilakukan pengujian mutu fisik dan uji stabilitas sebelum dan setelah cycling test meliputi uji organoleptik (bentuk, warna, bau), uji homogenitas, uji pH, uji viskositas serta uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes dengan menggunakan metode sumuran. Dari hasil pengujian aktivitas antibakteri diperoleh sediaan fraksi yang paling efektif dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes adalah non polar dengan zona hambat 7,3 mm dengan kategori sedang. Hasil yang diperoleh berdasarkan uji anova pada bakteri propionibacterium acnes p˂0,05 artinya terdapat perbedaan yang bermakna. Formulasi sediaan serum yang paling efektif dalam menghambat Propionibacterium acnes adalah non polar dengankonsentrasi 0,3%.