S1 Nursing Science
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/11
Browse
11 results
Search Results
Item HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN POLA MAKAN LANSIA PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) DI WILAYAH UPT PUSKESMAS KALOSI KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2022(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) NUR INDAH CHAIRUNNISA. BNUR INDAH CHAIRUNNISA B. 183145105054. Hubungan Pengetahuan dengan Pola Makan Lansia Penderita Diabetes Melitus (DM) di Wilayah UPT Puskesmas Kalosi Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang Tahun 2022. Pembimbing 1 Siti Rahmani, S.Kep., Ns., M.Kep Pembimbing 2 Sri Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kes Latar Belakang : Diabetes Melitus adalah penyakit kronis yang terjadi pada pankreas yang tidak menghasilkan cukup insulin atau tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi nilai normal. Selain faktor pengetahuan, pola makan seimbang juga menjadi salah satu pilar manajemen DM. Tujuan : Mengetahui Hubungan Pengetahuan dengan Pola Makan Lansia Penderita Diabetes Militus (DM) di Wilayah UPT Puskesmas Kalosi Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang Tahun 2022. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian kuantitatif dengan metode Cross- Sectional Study. Sampel adalah lansia penderita DM di Wilayah UPT Puskesmas Kalosi yang berjumlah 44 responden yang ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil : Hasil analisis univariat menemukan 97,7% responden memiliki tingkat pengetahuan kurang, 2,3% pengetahuan sedang, 86,4% memiliki pola makan SMDB Sedang dan 13,6% buruk. Adapun hasil uji statistic Chi-Square, diperoleh nilai ρ =0,136 (ρ<α=0,05). Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pola makan lansia penderita Diabetes Melitus (DM). Saran : Saran dari penelitian ini adalah dokter dan perawat pada fasilitas kesehatan dapat merencanakan program edukasi dalam menurunkan angka penderita DM khususnya di Wilayah UPT Puskesmas Kalosi Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang Tahun 2022.Item HUBUNGAN KEPATUHAN DIET HIPERTENSI DENGAN STATUS TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAYANG KOTA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) NURHAJAR MADANILatar Belakang: Kejadian hipertensi yang semakin meningkat berhungan dengan kurangya kepatuhan penderita hipertensi salsatunya dalam diet hipertensinya, perubahan gaya hidup masyarakat secara global membuat komsumsi sayuran segar dan serat berkurang, kemudian komsumsi garam,lemak,gula yang semakin terus meningkat. Tujuan:Untuk mengidentifikasi Hubungan Kepatuhan Diet Hipertensi dengan Status Tekanan Darah Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Layang Kota Makassar. Metode Penelitian: Menggunakan desain korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang mengalami riwayat hipertensi usia 45-74 di Puskesmas Layang yang berjumlah 53 responden. Teknik pengambilan sampe menggunakan Teknik Sampling dimana jumlah sampel sama dengan populasi yaitu 53 responden. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner terkait kepatuhan diet hipertensi dan alat ukur tensi meter menggunakan uji sperman rank Hasil: Dari 53 responden yang mengalami kepatuhan diet hipertensi sebanyak 30 orang (56.6%) dan tidak patuh 23 orang (43.4%). Mengalami tekanan darah optimal yaitu 10 responden (18.9%), normal sebanyak 15 responden (23.8%), grade 1 sebanyak 21 respomdem (39.6%), grade 2 sebanyak 5 responden (9.4%) dan grade 3 sebanyak 2 responden (3.8%). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan dengan nilai p value= 0.009 antara kepatuhan diet hipertensi dengan status tekanan darah pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Layang Kota MakassaItem GAMBARAN TINGKAT STRESS PADA LANSIA DI PUSKESMAS ANTANG KOTA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-16) DEWISTA ABDULLAHLatar Belakang: Lansia merupakan kondisi yang ditandai dengan ketidakmampuan mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Stres yang dialami lansia dapat mempengaruhi kehidupannya karena dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, terlalu banyak bicara atau bahkan menarik diri, dan masih banyak lagi gejala lainnya. Stres pada lansia dapat menimbulkan dampak negatif, misalnya pusing, tekanan darah tinggi, mudah tersinggung, sedih, sulit berkonsentrasi, nafsu makan berubah, tidak bisa tidur atau merokok terus menerus. Tujuan: Mengetahui tingkat stres pada lansia di Puskesmas Antang. Metode : Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Sampel dari penelitian ini adalah 157 responden lanjut usia di Puskesmas Antang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat sedangkan pengumpulan data menggunakan alat ukur penelitian berupa kuesioner Depression Anxiety Stress Scale yang berjumlah 14 item pertanyaan. Hasil: Didapatkan hasil untuk tingkat stres responden terbanyak adalah 57 responden yang memiliki tingkat stres sedang (36,3%), sedangkan 45 responden memiliki tingkat stres normal (28,7%), 24 responden memiliki tingkat stres ringan (15,3%), 28 responden memiliki tingkat stres para (17,8) dan 3 responden memiliki stres sangat parah (1,9). Kesimpulan: Lansia di Puskesmas Antang menurut penelitian ini mayoritas mengalami stres tingkat sedang dengan karakteristik sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan berusia 60-65 tahun yang tidak bekerja dengan tingkat pendidikan terakhir, yaitu SMA/SMK.Item “GAMBARAN PERUBAHAN FUNGSI INTELEKTUAL LANSIA DENGAN PENGGUNAAN SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGGENG KABUPATEN MANOKWARI”(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-13) NINING HARDIANALatar Belakang Populasi lanjut usia selalu mengalami pertumbuhan yang sangat cepat, pada masa tua merupakan tingkat tinggi dari fase tolak ukur perjalanan hidup manusia di gambarkan kapasitas tubuh yang mengalami penurunan dan juga berpengaruh pada kemampuan fisiknya yang akan mengalami kemunduran, juga lebih rentan menghadapi suatu penyakit antara lain penurunan fungsi intelektual yang sejalan dengan penambahan usia lansia. Pada penuaan regenerasi tidak akan terjadi pada sel otak yang mulai mati ini yang menjadi penyebab utama lansia mengalami gangguan fungsi intelektual. Penurunan fungsi intelektual pada lansia ini membuat lansia akan lebih banyak kehilangan hubungan dengan orang lain, juga dengan keluarganya sendiri, jika diabaikan begitu saja maka lansia bisa saja mengalami masalah seperti pikun yang berkepanjangan, lansia juga akan sulit menerima dan menyampaikan kembali informasi yang didapat. Tujuan penelitian adalah untuk melihat gambaran perubahan fungsi intelektual pada lansia dengan berbagai karakteristik kelompok usia di wilayah kerja puskesmas sanggeng kabupaten manokwari. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif hasil penelitian deskriptif sering digunakan atau dilanjutkan dengan melakukan penelitian analitik (Nursalam 2015). Waktu penelitian pada bulan september 2021, sampel sebanyak 30 sampel diambil dengan cross sectional dengan metode accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ), analisa yang digunakan adalah analisa univariat. Hasil penelitian lansia yang memiliki fungsi intelektual baik ada (33.3%) paling banyak mengalami gangguan intelektual ringan (43.3%) diikuti lansia yang mengalami gangguan intelektual sedang ada (23.3%). Kesimpulan gangguan fungsi intelektual lansia di puskesmas sanggeng sebagian besar adalah gangguan intelektual ringan dengan presentase (43.3%). Saran bagi tenaga kesehatan khususnya perawat dapat melakukan screening secara berkala dalam upaya penanganan dan pencegahan penurunan fungsi intelektual serta meningkatkan lagi taraf hidup lansia yang lebih baik.Item PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP NYERI SENDI PADA LANSIA DENGAN REUMATOID ARTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTANG(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-12) JAINABReumatoid artritis adalah penyakit kronis sistemik yang progressif pada jaringan pengikat mencakup peradangan pada persendian sinovial yang simetris sehingga menyebabkan kerusakan pada persendian. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap perubahan nyeri sendi pada lansia dengan reumatoid artritis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Pra eksperimental. Populasi dalam penelitian adalah lansia yang menderita rheumatoid artritis pada bulan Agustus 2021 berjumlah 30 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian lansia yang menderita rheumatoid artritis di wilayah kerja puskesmas antang raya, dengan jumlah sampel 30 responden dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Dengan hasil penelitian didapatkan tingkat nyeri pada pasien sebelum diberikan kompres hangat sebagian besar responden mengalami tingkat nyeri sedang dengan skala 4-6 dan Tingkat nyeri pada pasien sesudah diberikan kompres hangat sebagian besar responden mengalami tingkat nyeri ringan dengan skala 1-3. Dari hasil penelitian dapat disimpulan ada pengaruh yang signifikan antara kompres air hangat terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia dengan Reumatoid Artritis di wilayah kerja Puskesmas Antang. Saran bagi perawat dan bidan dapat memberikan pendidikan dan menjelaskan cara mengaplikasikan kompres air hangat secara intensif dan berkala dalam rangka penurunan nyeri sendi pada lansia yang terkena Reumatoid Artritis.Item PENGARUH PEER GROUP EDUCATION TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI BALAI REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA GAU MABAJI KECAMATAN BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-12) RAHMI RIDAWATITujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kelompok sebaya terhadap kualitas hidup lansia dengan hipertensi. Metode penelitian yang digunakan Pra-Eksperimental Desain dengan teknik purposive sampling dengan populasi 26 orang dan sampel 6 orang di balai rehabilitasi sosial lanjut usia Gau Mabaji Kecamatan Bontomarannu Kabupaten gGowa, Instrumen pengukuran digunakan untuk variabel independen menggunakan SAP (unit acara penyuluhan) dan untuk variabel dependen menggunakan kuesioner kualitas hidup. Hasil penelitian tentang pengaruh pendidikan kelompok sebaya terhadap kualitas hidup lansia dengan hipertensi diperoleh kualitas hidup rendah sebesar 83% dan kualitas hidup cukup sebesar 17% sebelum pendidikan kelompok sebaya, dan kualitas hidup cukup sebesar 83% dan kualitas hidup rendah sebesar 17% sesudah pendidikan kelompok sebaya. Berdasarkan Uji Wilcoxon Signed Ranks untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kelompok Sebaya Terhadap Kualitas Hidup Lansia Dengan Hipertensi diperoleh nilai ρ sebesar 0,46 α = 0,05 maka nilai (ρ<α).Item HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU LANSIA DALAM MENGENDALIKAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DAKOPEMEAN(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-11) WAHYUNI T.GASALYLatar Belakang : Peningkatan kesejatraan dibidang kesehatan terutama diindonesia hipertensi merupakan salah satu penyakit yang terus berkembang dan menjadi sorotan penting dimasyarakat. Dengan bertambahnya usia dan perubahan life stile hidup lansia dapat memberikan pengaruh terhadapat terjadinya hipertensi, Dengan bantuan keluarga sebagai support system dalam kehidupan penderita hipertensi agar kondisi yang dialami semakin membaik dan tidak memburuk dan terhidar dari komplikasi dari penyakit hipertensi. Maka diperlukanlah dukungan keluarga untuk penderita hipertensi untuk selalu memeriksakan tekanan darahnya kepuskesmas terdekat. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan dukungan dan pengendalian hipertensi lansia tersebut yang berada diwilayah kerja puskesma dakopemean Metode : Desain penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional Populasi penelitian ini adalah respoden hipertensi diwilayah kerja puskesmas dakopemean sebanyak 88 orang. Sampel dari penelitian ini sebanyakj 37 responden. Hasil : Sebagian besar lansia meliki dukungan keluarga yang baik sebanyak 27 responden (73.0%) dan sebagian besar lansia memiliki perilaku baik sebanyak 32 responden (86,5%). Hasil uji Chi-square dengan taraf signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa nilai P – Value adalah 0,001 < 0,05, artinya Ha diterima terdapat hubungan dukungan keluarga dengan perilaku lansia dalam pengendalian hipertensi di wilayah kerja puskesmas dakopemean. Correlation coefficient 0.650 yang artinya terdapat hubungan antara dukungan kleuarga dengan perilaku lansia dalam pengendalian hipertensi di wilayah kerja puskesmas dakopemean Kesimpulan dan saran : dalam pengendalian hipertensi dukungan dan perilaku lansia sangat berhubungan karena dukungan keluarga sangat membantu keluarga dalam berperilaku dalam pengendalian mengatasi masalah yang dialami saran untuk semua keluarga diharapkan untuk selalu mendukung lansia dalam siatuasi apapun apalagi dalam pengendalian hipertensi harus lebih baik lagi.Item HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA ELDERLY DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANETE KECAMATAN BULUKUMPA(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-07) MUTIA RESKI NURLatar belakang: Proses penuaan yang dialami oleh lansia baik dari segi fisik maupun mental akan menyebabkan lansia menarik diri dari lingkungannya, hal ini akan mempengaruhi interaksi sosial lansia. Terganggunya interaksi pada lansia ini mempengaruhi kualitas hidup lansia. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup lansia adalah dengan cara meningkatkan interaksi sosial. Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia elderly di wilayah kerja puskesmas tanete. Metode: Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 44 sampel yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil Penelitian: Hubungan interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia elderly didapatkan bahwa angka p-value 0,026 dan nilai alpha α (0,05) maka nilai p-value (0,026) < alpha (α) ( 0,05). Kesimpulan: Penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia elderly didapatkan hasil uji p-value 0,026.Item HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA KOTA MAKASSAR(2025-08-04) WINDITIYA DUNGGIOLatar Belakang : Dukungan keluarga sangat berpengaruh pada lansia untuk mencegah terjadinya depresi. Depresi dapat dipengaruhi oleh tidak adanya hubungan yang baik dengan dengan keluarga atau rusaknya hubungan keluarga dan adanya jarak antar anggota keluarga, yang dapat menyebabkan adanya situasi seperti kesepian dan isolasi efektif serta perasaan ditinggalkan dan kekosongan. Hal ini disebabkan karena kurangnya dukungan keluarga sehingga lansia tersebut bisa mengalami depresi bahwa semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin rendah tingkat depresi yang terjadi pada lansia. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala Kota Makassar. Metode : Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan metode cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 85 lansia dengan kriteria inklusi lansia yang berada dikeluarahan biring romang dan lansia dengan klasifikasi umur 60-65 tahun dengan instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel berupa Accidental sampling. Menggunakan analisa data univariat dan bivaritat dengan uji chi square Hasil : Hasil penelitian yang diperoleh P-value (0,002) < α (0,05). Kesimpulan : Ada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala Kota Makassar Rekomendasi : Penting bagi profesional kesehatan dan tenaga sosial mengidentifikasi tingkat dukungan keluarga yang ada bagi lansia yang mengalami depresiItem PENGARUH SENAM PROLANIS TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA KEC. MANGGALA KOTA MAKASSAR(2025-08-04) A.MIRNAWATI RAHMAHLatar Belakang : Hipertensi adalah kondisi Kesehatan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah diatas normal. Di Indonesia, prevalensi hipertensi terus meningkat,terutama di kalangan lansia. Salah satu penanganan yang dapat mengontrol tekanan darah adalah senam prolanis yang bertujuan untuk meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen ke jantung,sehingga dapat membantu menurunkan tekanan darah. Tujuan : Tujuan umum dalam penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Senam Prolanis terhadap penurunan tekanan darah pada lansia yang mengalami Hipertensi Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain one group pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah 35 responden lansia dengan hipertensi yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembaran observasi dan pemeriksaan langsung menggunakan tensi air raksa sphygmomanometer. Analisis data bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil : Penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan senam Prolanis, terjadi penurunan signifikan pada tekanan darah sistolikik (150.00 mmHg menjadi 128.29 mmHg) dan diastolik (81.71 mmHg menjadi 76.29 mmHg). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,000 < α = 0,05, sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. Kesimpulan : Ada pengaruh yang signifikan dari senam Prolanis terhadap penurunan tekanan darah pada lansia yang mengalami Hipertensi Saran : Senam Prolanis dapat digunakan sebagai salah satu alternatif non farmakologi untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi dan diaplikasikan dalam pelayanan Kesehatan lansia.