Faculty of Health Technology

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/3

Browse

Search Results

Now showing 1 - 3 of 3
  • Item
    IDENTIFIKASI BAKTERI Staphylococcus sp PADA IKAN TUNA (Thunnini) MENGGUNAKAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-02) APRISA ABDUL HARIS
    Staphylococcus sp merupakan bakteri yang dapat ditemukan di udara, air, susu, lingkungan serta saluran pencernaan ikan. Kasus keracunan histamin umumnya terjadi setelah memakan ikan-ikan kelompok skombroid dari family Scombroidae seperti tuna, bonito dan mackerel. Jenis ikan ini mengandung histidin bebas dalam jumlah besar pada jaringan dagingnya, yang pada kondisi tertentu dapat diubah menjadi histamin oleh enzim L-histidin dekarboksilase yang dihasilkan oleh bakteri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi bakteri Staphylococcus sp pada ikan tuna dengan menggunakan kultur menggunkan media dan dilanjutkan Teknik PCR (Polymerase Chain Reaction). Desain pada penelitian ini yaitu eksperimental. Sampel ikan tuna yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 10 ekor ikan tuna yang masih segar dan dibeli secara acak di masing-masing pedagang ikan tuna yang berada di Pasar antang, borong dan panaikang Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total sampel yang telah diamati terdapat 2 sampel dengan kode 3C dan 3D yang positif mengandung bakteri Staphylococcus aureus. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa telah didapatkan bakteri Staphylococcus aureus pada sampel ikan tuna yang telah diteliti. Bakteri ini terdeteksi pada ukuran produk pita DNA 523 bp. Adanya kandungan bakteri Staphylococcus aureus pada 2 sampel ikan tuna hal ini disebabkan oleh pengolahan ikan yang tidak higienis sehingga ikan menjadi terkontaminasi bakteri.
  • Item
    IDENTIFIKASI BAKTERI Staphylococcus aureus PADA TANGAN PENJUAL BAKSO KELILING DI JALAN ANTANG RAYA KOTA MAKASSAR
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-30) NURUL FITRAH
    Bakteri patogen adalah sekelompok bakteri yang memiliki kemampuan menginfeksi dan menyebabkan penyakit. Bakteri patogen yang umum ditemukan pada kulit manusia adalah Staphylococcus aureus, bakteri ini dapat menyebabkan infeksi kulit ringan hingga berat serta keracunan makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi apakah terdapat bakteri Staphylococcus aureus pada tangan penjual bakso keliling di Jalan Antang Raya kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan observasional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 swab telapak tangan penjual bakso keliling di Jalan Antang Raya Kota Makassar, sampel diidentifikasi dengan metode kultur pada media MSA dan pewarnaan gram serta uji biokimia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada telapak tangan penjual bakso keliling di Jalan Antang Raya Kota Makassar diketahui dari 10 sampel didapatkan 2 sampel (20%) positif terdapat bakteri Staphylococcus aureus yaitu pada kode sampel B dan D, dan 8 sampel (80%) didapatkan hasil negatif.
  • Item
    DETEKSI Staphylococcus aureus PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIK MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-25) NUR MUKHLISIN MAKMUR HAFIEDZ
    Diabetes melitus adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia atau tingginya kadar gula dalam darah. Salah satu komplikasi dari DM adalah adanya ulkus diabetik. Seiring berjalannya waktu penderita diabetes melitus mengalami komplikasi, salah satunya yaitu ulkus diabetikum, Ulkus diabetikum adalah kondisi ketika kaki mengalami luka disertai dengan keluarnya cairan nanah yang berbau tidak sedap. Pada ulkus didominasi mikroorganisme yg menginfeksi salah satunya adalah Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya bakteri Staphylococcus aureus pada Penderita diabetes melitus dengan ulkus diabetik menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR). Jenis penelitian ini adalah cross sectional study dengan menggunakan 15 sampel swab ulkus. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dari 15 sampel pus penderita Diabetes Melitus dengan ulkus diabetikum di Klinik Griya Afiat yang digunakan, terdapat sampel positif 9 (60%) ditandai dengan terbentuknya pita pada ukuran 279 bp, dan 6 (40%) sampel lainnya negatif. Hal ini menunjukkan sampel swab yang digunakan terdapat Staphylococcus aureus