Academic Research Paper
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/28
Browse
3 results
Search Results
Item FORMULASI SEDIAAN PATCH TRANSDERMAL EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.)(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) ANDI KHAIRUNNISAA SPatch adalah sediaan transdermal dengan penghantaran obat secara topikal yang dapat memberikan efek sistemik melalui kulit menuju aliran darah. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan patch transdermal ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) dan melakukan uji evaluasi sediaan. Dengan metode eksperimental laboratorium dimana sediaan patch diformulasi dalam formula 0 (F0) tanpa ekstrak, formula 1 (F1) dengan ekstrak 100 mg, formula 2 (F2) dengan ekstrak 150 mg dan formula 3 (F3) dengan ekstrak 200 mg. Pengujian yang dilakukan berupa uji organoleptik, daya serap, ketebalan, keseragaman bobot, ketahanan lipat, pH dan persentase pemanjangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengujian organoleptik tidak terdapat perbedaan sebelum dan setelah cycling test yaitu pada F0 berwarna bening, bau khas dan bentuk bulat dan pada F1, F2, F3 warna kuning kecokelatan, bau khas dan bentuk bulat. Pada pengujian daya serap F0, F1, F2, F3 didapatkan hasil sebelum dan setelah cycling test yaitu berkisar antara 3,71%-4,38%. Pada pengujian ketebalan F0, F1, F2, F3 sebelum dan setelah cycling test yaitu berkisar 0,48 mm-0,52 mm. Pada pengujian keseragaman bobot F0, F1, F2, F3 sebelum dan setelah cycling test berkisar 4,44 g-4,77 g. Pada pengujian ketahanan lipat F0, F1, F2, F3 sebelum dan setelah cycling test didapatkan hasil >300 kali pelipatan. Pada pengujian pH F0, F1, F2, F3 didapatkan sebelum dan setelah cycling test berkisar diantara 5,2-6,0. Dan pada persentase pemanjangan F0, F1, F2, F3 didapatkan hasil sebelum dan setelah cycling test berkisar antara 15,38%-22,85%. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) dapat diformulasikan menjadi sediaan patch transdermal dan memenuhi kriteria atau stabil dalam penyimpanan berdasarkan parameter pengujian evaluasi sediaan. Dan formula yang memiliki kestabilan paling baik yaitu formula 2 dengan konsentrasi 150 mg.Item FORMULASI DAN UJIAKTIVITAS SEDIAAN SABUN BATANG KOMBINASI EKSTRAK ETANOLDAUN KEMANGI (Ocimum basilicumL)DAN KULIT LEMON(Citrus limonL) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) ANCELINA A. SANGGENAPADaun Kemangi (Ocimum basilicum L) dan Kulit Lemon (Citrus limon L) merupakan tanaman berkhasiat karena memiliki senyawa yang bersifat antibakteri. Kandungannya yaitu triterpenoid yang bekerja merusak membran sel bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol kombinasi daun kemangi (Ocimum basilicum L)dan kulit lemon (Citrus limon L) dapat diformulasikan dalam sediaan sabun batang dan mengetahui kombinasi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L) dan kulit lemon (Citrus limon L) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureusdan Escherichia coli. Penelitian ini memformulasikansediaan sabun batang dengan konsentrasi 1%, 2% dan 3%. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan evaluasi sediaan secara fisika dan kimia serta pengujian antibakteri dengan metode sumuran. Hasil penelitian ini dapat diformulasi dalam sediaan sabun batang yang memiliki aktivitas antibakteri kategori sangat kuat pada formula I dengan zona hambat 23,98 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan pada formula II dengan zona hambat 23,93 mm terhadap bakteri Escherichia coliItem FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN GEL ANTIJERAWAT EKSTRAK ETANOL DAUN GEDI (Abelmoschus manihot L.) TERHADAP Staphylococcus aureus SECARA IN VITR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) KRISNA SURYADaun gedi (Abelmoschus manihot L.) merupakan bahan alam yang bermanfaat sebagai antibakteri, seperti pengobatan pada jerawat dan penyakit lain. Kandungan senyawa yang berperan sebagai antibakteri yaitu flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun gedi (Abelmoschus manihot L.) dapat diformulasikan sebagai sediaan gel antijerawat yang stabil secara fisika dan kimia dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylacoccus aureus. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium, yakni ekstrak daun gedi (Abelmoschus manihot L.) dibuat dalam bentuk sediaan gel dengan konsentrasi yaitu Kontrol negatif ,FI (2,5%), FII (5%), FIII (7,5%). Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi sediaan dengan uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, uji viskositas , dan uji Cyling test. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode sumuran. Hasil dari penelitian ini menunjukan ekstrak etanol daun gedi (Abelmoschus manihot L.) dapat di formulasikan sebagai sediaan gel antijerawat yang stabil secara fisika dan kimia. Pada pengujian antibakteri, pada formula I (2,5%) zona hambat yang terbentuk yaitu 10,7 mm, pada formula II (5%) zona hambat yang terbentuk yaitu 15,6 mm dan pada formula III (7,5) merupakan konsentrasi yang memiliki aktivitas antibakteri paling optimal terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan luas zona hambat 18,8 mm. Kesimpulan: Sediaan gel antijerawat ekstrak etanol daun gedi (Abelmoschus manihot L.) dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 2,5% yaitu 10,7 mm (sedang), konsentrasi 5% yaitu 15,6 mm (kuat), pada konsentrasi 7,5% yaitu 18,8 mm (kuat).