Undergraduate Theses
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/121
Browse
Item Analisis Daya Saing Antara Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swata di Kota Makassar(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-06) DEDI CAHYONOPendahuluan : Persaingan rumah sakit sebagai pemberi jasa layanan kesehatan publik yang semakin ketat sebagai dampak globalisasi telah menggeser paradigma pelayanan jasa dari comparative advantage menjadi competitive advantage. Oleh karena itu rumah sakit seharusnya mampu memberikan respon terhadap hadirnya pesaing dalam insdustri perumahsakitan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Daya Saing Antara Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta di Kota Makassar. Metode : Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang di lakukan dengan cara triangulasi. Informan yang di pilih sebanyak 4 orang dari kedua rumah sakit menggunakan teknik snowball sampling. Penelitian ini menggunakan teori Porte’s five forces sebagai acuan dalam menganalisis daya saing antar rumah sakit. Hasil : Analisis daya saing di rumah sakit pemerintah tergolong kuat tidak menganggap rumah sakit lain pesaing mereka dari ketiga teori porter. Sedanggan di rumah sakit swasta tergolong rendah ketiga dari kelima kekuatan porter tersebut memberikan ancaman yang kuat sehingga dapat menekan kemampuan daya saing Rumah sakit swasta khususnya terkait persaingan antar rumah sakit karena rumah sakit tidak di dukung oleh sumber daya yang cukup dan fasilitas kesehatan yang kurang lengkap di banding sumah sakit pemerintah. Kesimpulan : Analisi Daya saing antara Rumah Sakit Pemerintah Dan Rumah Sakit Swasta peneliti merumuskan RS Pemerintah lebih memiliki fasilitas yang lebih lengkap, memiliki lahan yang luas dan pembangunannya merata, telah memiliki pelayanan lebih banyak dan mempunyai inovasi-inovasi terbaru. Saran : Sebaiknya rumah sakit lebih aktif lagi dalam memberikan penawaran pelayanan kepada pasien atau mencoba memberikan nilai tambah tersendiri pada pelayanan yang ditawarkan sehingga dapat menarik bagi pasien.Item Analisis Hubungan Penerapan Sistem informasi Manajemen Rumah Sakit terhadap Peningkatan Kinerja dan Beban Kerja Perawat pada Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-26) ELSA PRATIWI MALIMBONGLatar Belakang : PERMENKES RI No.82 tahun 2013, pasaI 2 Pengaturan SIMRS untuk menaikkan efisiensi, efektivitas, profesionaIitas, kinerja, akses dan peIayanan rumah sakit. PasaI 3 ayat 1 menegaskan tiap rumah sakit wajib menjalankan SIMRS. PeneIitian ini untuk melihat Hubungan SIMRS terhadap kinerja dan beban kerja perawat di instalasirawat jalan RSUD Labuang BajiMakassar. Metode : dengan metode penelitian kuantitatif serta desain cross sectional study. SampeI peneIitian ialah perawat yang mengoperasikan SIMRS IRJ RSUDLabuang Baji Makassar 45orang. AnaIisis data memakai uji chi square. Hasil : Ada Hubungan penerapan SIMRSterhadap Kinerja Perawat (p Value =0,008 <0,05), dan Ada Hubungan penerapan SIMRS terhadap Beban kerja Perawat (p Value =0,003 <0,05). dan analisis multivariate didapat hasiI variable yang paling berhubungan antara SIMRS terhadap kinerja dan Beban kerja yaitu varibel SIMRS terhadap beban kerjap value 0,001<0,05. Kesimpulan : Ada Hubungan antara penerapan SIMRS terhadap Kinerja dan beban kerja Perawat RSUD Labuag Baji Makassar dan variableyangpalingberhubungan dengan penerapan SIMRS yaitubeban kerja perawat. Saran : Diharapkan Rumah Sakit dapat memperhatikan sejauh mana perawat dapat menyesuaikan diri dengan inovasi pada SIMRS sehingga RS tidak hanya fokus pada peningkatan kinerja tetapi dapat juga meminimalisir penambahan beban kerja perawat di Rumah Sakit.Item Analisis Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Di Rawat Inap RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-13) KIKI RESKY YULIANYKeterlambatan pengembalian berkas rekam medis lebih dari 2x24 jam dapat menghambat pelayanan, kegiatan pengolahan data pasien dan kegiatan pelaporan. Selain itu, keterlambatan pengembalian rekam medis akan berdampak pada terhambatnya pengolahan data, pengajuan klaim asuransi serta terhambatnya pelayanan terhadap pasien. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba dengan teori perilaku Lawrence W. Green yang terdiri dari predisposing factor, enabling factor, dan reinforcing factor. Jenis penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi. Subjek penelitian ini adalah petugas administrasi ruangan/klaim (kolektor) dan kepala instalasi rekam medis. Hasil menunjukkan keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap disebabkan oleh kompetensi individu yaitu terlambatnya pengisian berkas rekam medis oleh DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan), pengetahuan serta sikap petugas terhadap pengembalian berkas rekam medis yang sudah cukup luas, yang kedua disebabkan oleh sarana dan prasarana yang telah mendukung, serta kebijakan rumah sakit yang sudah ada dengan mengikuti kebijakan dari BPJS, namun masih saja terjadi keterlambatan pengembalian. Kesimpulan bahwa yang menjadi faktor keterlambatan pengembalian terdapat pada DPJP. Saran peneliti diperlukan pelatihan khusus terhadap DPJP terkait keterlambatan pengisian dan pengembalian berkas rekam medis.Item Analisis Manajemen Pelayanan Gizi di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-13) LULUK WIJAYANTILatar belakang Hasil observasi lapangan di Rumah Sakit Umum Daerah H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba adalah satu-satunya rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba dimana rumah sakit dengan kategori tipe B. Dalam melaksanakan pelayanan gizi di rumah sakit macam ketenagaan yang diperlukan dapat dibedakan atas pegawai PNS dan non PNS. Tenaga gizi di instalasi gizi rumah sakit H.A Sultan Deng Radja sebanyak 30 orang Standar kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengelolaan makanan rumah sakit harus mengacu kepada PGRS tahun 2013 untuk rumah sakit B dengan demikian Jumlah keseluruhan tenaga gizi di Rumah Sakit Umum Daerah H.A Sulthan Daeng Radja Bulukumba belum sesuai dengan standar yang ditetapkan pedoman PGRS dimana rumah sakit Tipe B seharusnya memiliki tenaga pengelola sebanyak 37 orang. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis manajemen pelayanan gizi yang terdiri perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi di Rumah Sakit Umum Daerah Haji. Andi Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba. Metode Penelitian ini menggunakan metode mix methods yaitu kualitatif dan kuantitatif dengan desain Deskriptif. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 30 orang pegawai pelayanan gizi. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Kesimpulan Pelayanan gizi di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba untuk perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi sudah sesuai dengan dengan sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan, Pengorganisasian dalam penerimaan bahan makanan belum sesuai dengan belum sesuai dengan standar yang telah di tetapkan. Saran Diharapakan kepada RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba untuk melakukan penambahan tenaga gizItem ANALISIS MANAJEMEN PENGADAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-16) MARIA EDITA SERO MORETujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis manajemen pengadaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah 3 orang yaitu, kepala gudang Instalasi Farmasi, pejabat pengadaan obat dan staf gudang Farmasi. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar pada proses pembelian obat selain menggunakan transasksi secara langsung juga telah menggunakan teknologi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) yaitu e-purchasing dan e-catalog, pada proses produksi pembuatan sediaan Farmasi yaitu dengan mengemas ulang sediaan ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk digunakan oleh tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan, sedangkan dalam proses sumbangan hibah dan dropping telah melakukan sesuai dengan aturan yang telah berlaku dimana pihak Rumah Sakit dapat menolak dan menerima bantuan yang datang sesuai dengan kebutuhan dengan tetap memperhatikan jumlah dan tanggal kadaluarsa obat tersebut.Item ANALISIS PELAKSANAAN PENANGANAN COMPLAIN DALAM MENINGKATKAN PUBLIC SERVICE DI RSUD HAJI MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) ANNA MUTMAINNAANNA MUTMAINNA (B1B119020), Judul “Analisis Pelaksanaan Penanganan Complain Dalam Meningkatkan Public Service di RSUD Haji Makassar”, (Dibimbing Oleh Dewi Astuti dan Irwan). Penanganan keluhan adalah salah satu contoh komunikasi antara rumah sakit dan pelanggan, baik itu kritik, masukan, sarana atau keluhan yang dirasakan oleh pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Input dan Proses Pelaksanaan Penanganan Complain Dalam Meningkatkan Public Service RSUD Haji Makassar. Metode Penelitian ini menggunakan metode pendekatan Kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu mendeskripsikan data berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan penanganan Complain Dalam Meningkatkan Public Service di RSUD Haji makassar sudah cukup baik hal tersebut dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang disediakan oleh rumah sakit untuk pengadu yang ingin melakukan pengaduan. Hal ini juga dapat dilihat dari Input yaitu dengan adanya SOP dalam pelaksanaan penanganan keluhan yang menjadi panduan mengenai penanganan keluhan, Sarana dan Prasarana yang ada yaitu kotak saran, barcode dan sosial media yang dapat memudahkan pengunjung rumah sakit menyampaikan keluahan, dan tidak semua petugas Humas mendapatkan pelatihan Khusus mengenai penanganan keluhan. Proses menerima semua dan merespon segera keluhan yang masuk dengan cepat dan tepat dalam menangani pengadu dan memberikan solusi yang tepat kepada pengadu keluhan serta dalam mengevaluasi keluhan yang masuk dengan berkoordinasi dengan unit penanganan keluhan yang ada di ruangan. Diharapkan kepada RSUD Haji Makassar untuk memperhatikan SDM yang ada, Mengadakan Pelatihan khusus terkait penanganan keluhan agar petugas mendapatkan ilmu tambahan mengenai penanganan keluhan dan terkait anggaran seharusnya ada anggaran tersendiri pada bagian Humas.Item Analisis Pelaksanaan Sistem Rujukan Online Pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di RSUD Lamaddukelleng Kabupaten Wajo(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-07) SRI WAHYUNIPenerapan rujukan online merupakan momentum perbaikan sistem rujukan berjenjang berbasis kompetensi di Indonesia yang selama ini masih sulit untuk diimplementasikan. Salah satu tantangan yang dihadapi dalam menerapkan sistem rujukan online yakni bagaimana peserta memahami dan meyakini bahwa ia mendapatkan pelayanan kesehatan berdasarkan pada kapasitas dan kompetensi dari pemberi pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pelaksanaan sistem rujukan online pasien BPJS Kesehatan yang terdiri ketersediaan sumber daya manusia, ketersediaan fasilitas pelayanan, pemahaman petugas kesehatan, pemahaman pasien/keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Lamaddukelleng Kabupaten Wajo.. Penelitian ini menggunakan metode mix methods dengan desain Cross sectional: Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 70 orang pasien yang menerima pelayanan sistem rujukan online. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Cara mengetahui hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent dengan uji chi-square pada < 0,05%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ketersediaan sumber daya manusia mempunyai hubungan signifikan dengan pelaksaaan sistem rujukan online (p=0,008<0,05). Variabel Ketersediaan Fasilitas Pelayanan mempunyai hubungan signifikan dengan pelaksanaan sistem rujukan online (p=0,016<0,05). Variabel Pemahaman prtugas kesehatan mempunyai hubungan signifikan dengan pelaksanaan sistem rujukan online (p=0,021<0,05). Variabel pemahaman pasien/keluarga pasien tidak signifikan terhadap pelaksanaan sistem rujukan online (p=0,146>0,05). Diharapkan kepada pihak rumah sakit mensosialisaikan tentang sistem rujukan online yang berlaku di rumah sakit sehingga masyarakat memahami tentang pelaksanaan sistem rujukan online.Item ANALISIS PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SAYANG RAKYAT MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-26) NUR RIZKY PUTRI HATIRAPengangkutan limbah merupakan hal wajib yang dilakukan dalam proses pengelolaan limbah. Rumah Sakit Sayang Rakyat Makassar belum menyediakan jalur khusus untuk pengangkutan limbah sendiri. Adapun jadwal dan jam pengangkutan limbah yang masih belum teratur, begitupun petugas cs yang masih acuh dengan kelengkapan pemakaian APD nya. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi terkait bagaimana proses pengelolaan limbah B3 yang ada di RSUD Sayang Rakyat Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif , informan dalam penelitian ini yaitu penanggung jawab limbah, penanggung jawab kesling, serta petugas cleaning service . hasil penelitian menyatakan bahwa di RSUD Sayang Rakyat Makassar terkait proses pengelolaan limbah belum dilaksanakan secara maksimal.Item Analisis Pengelolaan Limbah Medis Padat Rumah Sakit Umum Daerah Buton Utara(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-08) ULFA MITRASARIPendahuluan : Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya untuk mencegah penyakit dan gangguan kesehatan dari beberapa faktor resiko lingkungan yang bertujuan untuk mewujudkan kualitas lingkungan sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di RSUD Buton Utara diketahui bahwa dalam proses pemilahan memiliki beberapa kendala seperti belum di sediakan tempat untuk limbahtajam dan jarum suntik yang seharusnya limbah tajam di tempatkan di safety box yang tahan tusuk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pengolaaan limbah medis di RSUD Buton Utara. Metode : Jenis penelitian yang di gunakan adalah peneltian deskriptif, dan menggunakan metode kualitatif. Mereka yang terjadi informan kunci yaitu 1 sanitarian RSUD Buton Utara dan 1 kepala bagian CS (cleaning service) RSUD Buton Utara. Hasil : Penelitian pemilahan limbah medis padat sudah sesuai standar pengelolaan limbah medis karena telah menyiapkan tempat sampah dan kantong plastik sesuai dengan jenis limbah medis, tetapi dalam pemilahan limbah medis peneliti mendapati limbah medis infeksius berada di tempat sampah non medis, penelitian pengumpulan limbah medis padat di lakukan di masing-masing unit pelayanan dan tempat yang tertutup, pengumpulan di lakukan setiap pagi hari oleh petugas cleaning service, penelitian penyimpanan sementara limbah medis sudah sesuai dengan aturan. Tetapi simbol dan label di tempat penyimpanan sementara sudah tidak ada dan tempat penyimpanan sementara tidak terkunci . Kesimpulan : Pemilahan limbah medis padat, Pengumpulan limbah medis padat, Pengangkutan limbah medis padat padat RSUD Buton Utara memenuhi syarat. Saran : Diharapkan Rumah Sakit terus melakukan pengawasan, pembinaan dan suprevisi terhadap RSUD Buton Utara dan pihak ke3 yang melakukan kerja sama dengan RSUD Buton Utara terkait pengelolaan limbah medis padat.Item ANALISIS SISTEM PELAKSANAAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Prof. Dr. H. M. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-09) RISMAPelaksanaan rekam medis adalah kegiatan pelayanan penunjang secara profesional yang berorientasi pada kebutuhan informasi kesehatan bagi setiap pemberi pelayanan kesehatan, administrator, dan manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem penyelenggaraan rekam medis (input, proses, output) rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Prof.Dr.H.M.Anwar Makatutu Bantaeng. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deksriptif. Cara pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam & dokumentasi. Hasil : Dari aspek input tenaga rekam medis sudah mencukupi tapi belum optimal, metode tentang alur dan SOP sudah ada, untuk kebijakan sudah ada perubahannya namun pelaksanaannya belum sepenuhnya berjalan dengan baik, sarana dan prasarana untuk penujang pelaksanaan rekam medis masih belum mencukupi. Aspek proses pada pendaftaran pasien khususnya untuk pencatatan identitas pasien sudah dicatat selengkap mungkin oleh petugas admission, pada pengisian rekam medis masih ada lembaran rekam medis yang tidak diisi oleh perawat dan dokter, pada penataan rekam medis sudah dilaksanakan assembling, coding, dan indeksing namun masih ada ditemukan berkas rekam medis yang pengembaliannya tidak sesuai dengan SPM yang ada, untuk analisis isi rekam medis belum ada dilaksanakan di ruangan rekam medis. Saran : Untuk tenaga di instalasi rekam medis perlu dioptimalkan lagi agar pelaksanaan rekam medis di bagian instalasi rekam medis bisa berjalan lebih baik lagi dan sebaiknya diadakan pelatihan khusus dan pemberian reward untuk semua tenaga rekam medis dan perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana seperti komputer dan ATK.Item ANALISIS SISTEM PENANGANAN KOMPLAIN DI RSUD KUDUNGGA KUTAI TIMUR KALIMANTAN TIMUR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) NABILA ALFIA RNabila Alfia R. Analisis Sistem Penanganan Komplain Di Rsud Kudungga Kutai Timur Kalimantan Timur (Dibimbing oleh Dewi Astuti, S.KM., M.Kes (MARS) dan Budyanita Asrun, S., Si., M.Si). Latar Belakang: Keluhan menjadi persoalan di semua Negara yang dapat dilihat dari meningkatnya keluhan pasien di dunia, pada National Health Service (NHS) di United Kingdom (UK).Melihat beberapa data komplain pasien pada tahun 2022 terdapat 18 orang yang menyampaikan komplain di beberapa instalasi antara lain komplain terhadap petugas yang kurang baik dalam pelayanan,fasilitas yang kurang memadai,toilet yang kotor,tidak ada siaran tv di setiap ruangan,Ac yang tidak berfungsi,makanan untuk pasien kurang enak.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis sistem penanganan komplain yang ada di rumah sakit. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui wawancara mendalam. Informan penelitian ini adalah Kepala sub bagian Humas dan Hukum, Staf Humas, Koordinator rawat inap dan perawat. Hasil: Menunjukan bahwa penanganan keluhan di rumah sakit kudungga tersebut telah menerapkan handling complain dengan baik dilihat dari penyediaan beberapa akses untuk memudahkan pasien saat menyampaikan keluhan secara langsung dan tidak langsung seperti kotak saran,nomor whatsapp,google form untuk keluhan secara tidak langsung dan pelaporan ke kepala ruangan secara langsung.Namun rumah sakit baru menyediakan ruangan khusus untuk pelayanan komplain sehingga belum dapat digunakan,SDM yang digunakan juga belum ada dan masih dioptimalkan lagi. Kesimpulan: Manajemen sistem penanganan komplain masih perlu diperbaiki lagi untuk Unit dan SDMnya. Saran: Perlu memperhatikan lagi fasilitas/akses untuk penanganan komplain rumah sakitItem Analisis Sistem Pengelolaan Inventarisasi Aset Di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Kota Makassar(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-29) DHEMELSI LUKASLatar Belakang: Seiring dengan perkembangan rumah sakit peralatan medik merupakan salah satu komponen investasi terbesar di rumah sakit dengan jumlahnya yang banyak dan beragam jenisnya dan akan terus bertambah setiap tahunnya dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien, serta tuntutan persaingan yang semakin ketat antar rumah sakit. Oleh karena itu, aset rumah sakit merupakan salah satu yang harus diperhatikan. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pengelolaan aset di RSUD Labuang Baji Kota Makassar. Objek dalam penelitian ini adalah RSUD Labuang Baji Kota Makassar dengan 2 informan yaitu Staf Sub Bagian Rumah Tangga sebagai informan biasa dan Kepala Sub Bagian Rumah Tangga sebagai informan kunci untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode kualitatif. Penulis menggunakan teknik analisis deskriptif yang digunakan untuk penelaahan secara sistematis dalam menjelaskan obyek yang diteliti. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengelolaan aset RSUD Labuang Baji Kota Makassar yang meliputi pencatatan dan pelaporan aset telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, Penggolongan/pengkodean aset sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2016 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Daerah serta pemeliharaan dan kalibrasi alat kesehatan sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Peralatan Kesehatan Tahun 2015 yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan.Item ANALISIS WAKTU TUNGGU PELAYANAN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RSUD LABUANG BAJI(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) CHIKITA HIKARU MANTINO POLLYPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu tunggu pelayanan obat jadi di instalasi farmasi RS Labuang Baji Makassar dan mengetahui waktu tunggu pelayanan obat majemuk di instalasi farmasi RS Labuang Baji Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomologi. Data dikumpulkan melalui lembar observasi waktu tunggu pelayanan resep dengan mengamati proses dari penerimaan resep hingga obat di berikan kepada pasien dan wawancar dengan jumlah responden/informan sebanyak 3 orang, terdiri dari 1 informan kunci, 1 informan utama dan 1 informan pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 sampel, 63,3% merupakan resep obat jadi dan 36,6% merupakan resep obat racik. Sebanyak 73,3% resep obat jadi memenuhi standar pelayanan minimal waktu tunggu ≤ 30, sedangkan 26,6% resep obat racik tidak memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) waktu tunggu ≤ 60. Hasil wawancara mengungkapkan permasalahan teknis pada sistem e-resep serta keterbatasan sarana dan prasarana berdampak pada waktu tunggu. Penelitian ini menyarankan perbaikan infrastruktur teknologi, serta revisi standar operasional prosedur (SPO) dari resep manual ke e-resep, serta peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia untuk mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kepuasan pasien.Item Evaluasi Kualitas Pelayanan Kesehatan Sebelum dan Setelah Penerapan Rekam Medis Elektronik Di Rsup Dr. Tadjuddin Chalid Makassar(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) MUTAWAFFIKAPendahuluan: Rekam medik elektronik merupakan catatan rekam medik pasien seumur hidup pasien dalam format elektronik tentang informasi kesehatan seseorang yang dituliskan oleh satu atau lebih petugas kesehatan secara terpadu dalam tiap kali pertemuan antara petugas kesehatan dengan klien. Penyimpanan rekam medis manual didalam rak bertujuan untuk menjaga keamanan dan melindungi dokumen rekam medis dari bahaya kerusakan fisik serta bahaya pencurian isi infromasi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran persepsi pegawai terhadap penerapan rekam medis elektronik. Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai rumah sakit yang menggunakan rekam medis elektronik, Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil: Persepsi pegawai rumah sakit terhadap penggunaan rekam medis elektronik dengan kategori baik dengan persentase (98,4%) dan kategori kurang baik dengan persentase (1,6%), Sedangkan persepsi pegawai rumah sakit terhadap penggunaan rekam medis manual dengan kategori baik dengan persentase (3,3%) dan kategori kurang baik dengan persentase (96,7%). Kesimpulan: Persepsi pegawai rumah sakit terhadap penggunaan rekam medis elektronik dengan kategori baik sebanyak 60 responden, sedangkan penggunaan rekam medis manual dengan kategori baik sebanyak 2 responden. Saran: Sebaiknya diadakan pelatihan kepada pegawai yang menggunakan rekam medis agar dapat menambah pengetahuan pegawai terkait prosedur penggunaan rekam medis elektronik khususnya dalam hal pengambilan dan penyimpanan berkas rekam medis.Item FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN STAGNANT DAN STOKOUT OBAT DI INSTALASI FARMASI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-02) DETIRIAPendahuluan: Kejadian stagnant dan stokout obat pada RSUD Labuang Baji Makassar lebih dominan kejadian stokout dari pada stagnant, kejadian stokout sering kali terjadi namun kejadian stagnant hanya terjadi ketika stok obat khusus tidak terpakai atau tidak terjadi pengeluaran dalam 3 bulan terakhir. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif melalui wawancara disertai pengamatan langsung (observasi). Dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian fenomenologi yaitu jenis penelitian kualitatif yang melihat dan mendengar lebih dekat dan terperinci penjelasan dan pemahaman individual tentang pengalamanpengalamannya. Hasil dan pembahasan: Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam proses perencanaan obat belum di kategorikan baik karena sering terjadi stagnant dan stockout obat. Pada proses pengadaan juga belum dikategorikan baik karena jika terjadi keterlambatan pada perencanaan disitu juga yang terjadi pada pengadaan, meskipun Metode yang diutamakan adalah metode E-katalog E-purchesing dan ada website LKPP disitu proses E-purchesing dilakukan. Kesimpulan: Kesimpulan pada penelitian bahwa proses perencanaan dan pengadaan merupakan salah satu penyebab terjadinya stagnant dan stockout obat di Instalasi Farmasi RSUD Labuang Baji Makassar. Saran: Instalasi Farmasi RSUD Labuang Baji diharapkan dapat memperbaiki proses perencanaan dan pengadaan agar efektif dan efisien agar tidak terjadi stagnant dan stockout obat.Item FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PERAWAT PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KOTA MAKASSAR TAHUN 2021(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-13) ASMAWATI AHMADDampak dari pandemi Covid-19 menimbulkan banyak kerugian seperti halnya gangguan kesehatan fisik, kesenjangan ekonomi, kesenjangan sosial dan gangguan mental. Gangguan mental yang terjadi pada pandemi covid-19 ini ialah kecemasan, ketakutan, stress, depresi, panik, kesedihan, frustasi, marah, serta menyangkal Keadaan tersebut bukan hanya dirasakan oleh masyarakat saja, namun juga dialami seluruh tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan dan profesi kesehatan lainnya. Jumlah turn over perawat di RSUD Kota Makassar dari tahun 2019 -2020 sebanyak 11 orang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Penggumpulan data mrnggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perawat rawat inap di RSUD Kota Makassar tahun 2021 sebanyak 72 orang. Analisis data dengan menggunakan uji chi-square yaitu untuk melihat hubunganantara variabel independen dan variabel dependen. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Lingkungan (P=0,020<α 0,05), Ketersedianan APD (P=0,013<α 0,05), Status Keluarga (P=0,009<α 0,05), Jenis Kelamin (P=0,021<α 0,05) dan Pengalaman (P=0,007<α 0,05) dengan kecemasan perawat di masa pandemi Covid-19 di instalasi rawat inap RSUD Kota Makassar tahun 2021. RSUD Kota Makassar diharap memenuhi ketersediaan APD khususnya alat pelindung mata (goggles).Item FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PETUGAS KESEHATAN DI RAWAT INAP RSUD SAYANG RAKYAT MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-26) AYU NINGSIKeperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Angka proporsi tenaga perawat yang tinggi harus sejalan dengan perawat yang kompeten atau memiliki kinerja yang baik. kinerja perawat merupakan salah satu standar kinerja profesional perawat yang bertujuan untuk menjamin tercapainya asuhan keperawatan di Indonesia. Sementara itu kinerja perawat rumah sakit di Indonesia masih rendah hal ini dapat dilihat dari penelitian terdahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja petugas kesehatan di rawat inap RSUD Sayang Rakyat Makassar. Jenis penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan yang digunakan desain cross sectional (Studi potong lintang). Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Sampel pada penelitian ini adalah 51 perawat di instalasi rawat inap RSUD Sayang Rakyat Makassar. Analisis data dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh kemampuan (p=0,000), Beban kerja (p=0,000), Sikap (p=0,000), Motivasi (p=0,000), Kepemimpinan (p=0,000) dan Kompensasi (p=0,000) terhadap kinerja perawat di rawat inap RSUD Sayang Rakyat Makassar. Kinerja perawat pada seluruh variabel yang diteliti dalam penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh terhadap kinerja perawat. Diharapkan kepada RSUD Sayang Rakyat Makassar untuk mengadakan kembali secara rutin pelatihan untuk meningkatkan kemampuan perawat, pemberian pengahargaan untuk meningkatkan motivasi kinerja perawat.Item FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RAWAT INAP RSUD KOTA MAKASSAR TAHUN 2019(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-12) DESI MANAPAFitrianingsi. Topik sentral dalam pengelolaan rumah sakit dewasa ini, terutama sejak meningkatnya perhatian global terhadap keselamatan pasien. Berbagai fakta empiric selama lebih kurang sepuluh tahun terakhir menunjukkan bahwa rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang penuh risiko dan berdampak terhadap keselamatan pasien RSUD Makassar merupakan salah satu unit high risk untuk permasalahan mangatasi budaya keselamatan pasien. Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini ialah untuk untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan budaya keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Makassar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Mix Methodologi, yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif dan didukung dengan kualitatif dengan menggunakan pendekatan secara cross sectional. Sampel penelitian ialah perawat yang bertugas di instalasi rawat inap Rumah Sakit Makassar yang berjumlah 70 perawat dan 3 informen kunci. Analisa data dilakukan dengan uji statistik univariat, bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara Kerja sama dalam unit (p = 0,022), Komunikasi Terbuka (p = 0,039, Pelaporan (p=0,000) dan dukungan manejemen keslamatan pasien (p=0,022), dengan penerapan budala keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Makassar. Perdasarkan hasil penelitian secara kualitatif yang dilakukan peneliti di lokasi penelitian, terdapat jawaban yang berkesinambungan antara informan 1, informan 2 dan informan 3 terkait dengan beberapa faktor yang memiliki hubungan dengan keselamatan pasien yang menjadi titik fokus peneliti, dan peneliti bisa menarik kesimpulan pada hasil penelitian secara kualitatif bahwa ada hubungan antara jawaban informan 1, 2 dan 3 denga hasil uji kuantitatif peneliti yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan. Kesimpulan dalam penelitian ini secara keseluruhan baik itu pengujian secara kualitatif maupun kuantitatif, bahwa ada hubungan antara, Kerja sama dalam unit, Komunikasi Terbuka, Pelaporan dan dukungan manejemen terhadap keselamatan pasien dengan budala keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Makassar. Saran yang bisa diberikan dalam penelitian ini ialah adanya peningkatan penerapan budala keselamatan pasien dikalangan perawat dengan meningkatkan pendidikan perawat yang ada dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.Item FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS ELETRONIK DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2024-12-28) Ismi ArmiantiRekam medis adalah sebuah rekaman dokumen yang berisi informasi terkait pelayanan apa saja yang diberikan kepada pasien, mulai dari data pribadi pasien hingga hingga Riwayat Kesehatan pasien.pengetahuan tentang rekam medis sangat penting bagi petugas rekam medis guna mencapai keberhasilan rumah sakit yang efektif dan efisien dalam pengelolaan pelayanan di rumah sakit.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan petugas rekam medis dalam pengisian dokumen rekam medis elektronik di rumah sakit stella maris makassar. Berdasarkan pengujian hipotesis, di dapatkan nilai p-value= 0.295 di mana hasil lebih kecil dari nilai alfa p = 0.05 yang artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pengisian dokumen rekam medis elektronik. Di dapatkan nilai p-value= 0.561 di mana hasil lebih kecil dari nilai alfa p = 0.05 artinya tidak ada hubungan antara pelatihan dengan pengisian dokumen rekam medis elektronik.di dapatkan nilai nilai p-value= 0.308 di mana hasil lebih kecil dari nilai alfa p = 0.05 artinya tidak ada hubungan antara pengalaman kerja dengan pengisian dokumen rekam medis elektronik.dan di dapatkan nilai p-value= 0.051 di mana hasil lebih kecil dari nilai alfa p = 0.05 artinya ada hubungan antara SOP dengan pengisian dokumen rekam medis elektronik.Item “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien pada Perawat di Masa Pandemi Covid-19 di Instalasi Rawat Inap RSUD Labuang Baji Tahun 2021(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-07) AINUN RAMADHANTIKeselamatan menjadi isu global termaksuk di lingkungan rumah sakit. Dalam hal ini rumah sakiy wajib mengupayakan pemenuhan sasaran keselamatan pasien sesuai dengan yang telah di atur dalam PERMENKES nomor 11 tahun 2017. Ditemukan infeksi nosokomial pada tahun 2019 sebesar 9,48% dan meningkat menjadi 11,40% di tahun 2020 sedangkan data pada empat bulan terakhir di tahun 2021 pada bulan Januari 19,26%, February 19,42%, Maret 28,40% dan April 34,38% dari data yang didapatkan dapat dilihat bahwa kasus infeksi nosokomial pada RSUD Labuang Baji semakin meningkat dan jauh dari standar angka kejadian infeksi nosokomial <1,5%. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Penggumpulan data mrnggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perawat rawat inap di RSUD Labuang Baji tahun 2021 sebanyak 100 orang. Analisis data dengan menggunakan uji chi-square yaitu untuk melihat hubunganantara variabel independen dan variabel dependen. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan (P=0,008<α 0,05), sikap (P=0,001<α 0,05), motivasi (P=0,000<α 0,05) dan kepemimpinan (P=0,001<α 0,05) dengan penerapan sasaran keselamatan pasien di masa pandemic Covid-19 di instalasi rawat inap RSUD Labuang Baji tahun 2021. Diharapkan RSUD Labuang Baji meningkatkan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta memberikan motivasi yang tinggi terhadap penerapan sasaran keselamatan pasien.
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »